anak sekarang bergaya milenial agar tidak ketinggalan jaman upaya pembangunan sosial dilakukan melalui pendidikanapa makna pantun tersebut
1. anak sekarang bergaya milenial agar tidak ketinggalan jaman upaya pembangunan sosial dilakukan melalui pendidikanapa makna pantun tersebut
jawaban
maknanya adalah anak anak sekarang lebih memikirkan gaya ,game,hingga membuat nya anti sosial...harus dicegah dg pendidikanpenjelasan:maaf klo salah ya '-'
2. Mengapa pantun mulai dilupakan oleh anak milenial
Jawaban:
Karena pantun merupakan puisi lama yang di tulis kembali dalam bentuk baris
Penjelasan:
sebap sekarang sudah terdapat sesuatu yang sangat memudahkan manusia dalam segala sesuatu dan dapat melupakan segala hal yang pernah ada
Jawaban:
karena sudah berkembang zaman semakin sudah banyak orang yang tidak ingin berpantun karena pantun memiliki sajak,rima , syair yang harus benar
#maaf kalau jawaban saya salah
3. Apa hubungan media sosial dengan generasi milenial?
Generasi millennial sangatlah mahir dalam menggunakan teknologi berbasis internet. Adanya teknologi digital ini membuat kita semua yang terhubung ke sosial media yang lama-kelamaan menjadi candu bagi para remaja di generasi Z maupun generasi millennial. Kecanduan ini membuat mereka betah berlama-lama membuka sosial media melalui smartphone ataupun tablet. Sosial media yang sering digunakan remaja saat ini antara lain adalah Instagram, Facebook, Twitter, Line, dan lain-lain.
https://binus.ac.id/malang/2020/08/pengaruh-media-sosial-pada-generasi-muda/
4. sebagai generasi milenial . apa yang harus dilakukan untuk menjaga persatuan bangsa dengan nemanfaatkan media sosial
Hal yang dapat dilakukan generasi saat ini dengan memanfaatkan media sosial :
1. Melakukan hal-hal yang positif dengan melibatkan banyak orang supaya mempererat kekerabatan dan mencegah perpecahan.
2. Mem-posting hal-hal yang positif dalam bentuk media lain dengan tujuan memperbaiki diri sendiri dan orang lain. Usahakan agar postingan tidak mengandung hal yang berbau menyindir atau SARA.
3. Lebih bijak dalam menanggapi suatu kiriman orang lain. Jangan terbawa emosi dan hendaklah beretika walau sebatas di dunia maya.
4. Melakukan komunikasi melalui media sosial dengan positif, tidak berlebihan, dan tidak mengganggu orang lain.
5. Beretika dalam melakukan kegiatan di media sosial.
5. Julukan anak anak milenial yang suka bermalas malasan adalah??
Jawaban:
kerbau karena kerbau hanya makan setelah itu tidur lgi jika terasa lapar makan trs tidur lgi
Penjelasan:
semoga membantu
6. Istilah dan makna dari teks skeptis pada media sosial tantangan bagi generasi milenial
Jawaban:
generasi milenial yang ngehits
7. Bagaimana cara media sosial memberikan peluang bagi generasi milenial untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila
Jawaban:
Penerapan Pancasila di era media sosial, di antaranya menyuarakan kebhinnekaan di media sosial, menyebarkan bantuan melalui pesan, melakukan diskusi jarak jauh, membentuk komunitas keagamaan, dan kampanye kemanusiaan."
Penjelasan:
Media sosial memberikan peluang bagi generasi milenial untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila melalui:
Penyebaran Informasi: Media sosial memungkinkan generasi milenial untuk menyebarkan informasi mengenai nilai-nilai Pancasila dengan cepat dan luas. Mereka dapat membagikan konten edukatif, berita positif, dan narasi yang mempromosikan persatuan dan kesatuan.Keterlibatan Aktif: Generasi milenial dapat aktif terlibat dalam diskusi online yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila. Mereka dapat menyuarakan pendapat, memberikan pemahaman, dan memotivasi diskusi yang memperkaya pemahaman akan nilai-nilai tersebut.Penggalangan Dukungan untuk Aksi Sosial: Melalui media sosial, generasi milenial dapat menggalang dukungan untuk aksi sosial yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti kegiatan sosial, kampanye kemanusiaan, atau upaya pelestarian lingkungan.Pendidikan dan Kesadaran: Media sosial dapat digunakan sebagai platform pendidikan yang memberikan pemahaman mendalam mengenai makna dan implementasi nilai-nilai Pancasila. Generasi milenial dapat membagikan konten edukatif, podcast, atau webinar yang mendukung kesadaran akan nilai-nilai tersebut.Pengembangan Kreativitas dan Inovasi: Generasi milenial dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam karya-karya kreatif, seperti seni, musik, dan literatur. Media sosial memungkinkan mereka untuk mengekspresikan ide-ide inovatif dan menginspirasi orang lain.Dengan memanfaatkan media sosial secara positif, generasi milenial dapat memperkuat dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai tersebut.
8. Media sosial hanya boleh digunakan anak diatas 13 tahun pada era digital seperti saat ini, orang tua diharapkan agar membimbing anak dalam menggunakan media sosial dengan baik. hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena segala macam muatan isi, baik positif maupun negatif ada di media sosial. bahkan, sebaiknya ada batasan usia bagi anak dalam menggunakan media sosial, Setidaknya di atas 13 tahun. pembatasan usia dalam penggunaan media sosial ternyata memancing banyak kalangan untuk memberikan tanggapan. ada yang setuju, tetapi tidak sedikit juga yang menentangnya. kalangan yang setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakan bahwa saat ini media sosial banyak memuat informasi, gambar, atau video yang tidak layak untuk anak-anak di bawah usia 13 tahun. ketika orang tua sibuk dan tidak bisa mendampingi anak setiap saat, tentu akan sangat berbahaya apabila anak-anak dibiarkan mengakses media sosial tanpa kontrol. oleh karena itu, sudah saatnya ada peraturan yang membatasi usia anak-anak dalam mengakses media sosial. jika terus dibiarkan, orang tua akan semakin sulit untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak-anak di lingkungan keluarga. sementara itu, kalangan yang tidak setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakan bahwa anak-anak milenial sekarang ini sudah sangat akrab dengan media sosial. mereka sudah biasa mengakses media sosial setiap saat dan dimanapun mereka berada. jika dilarang mengakses media sosial, justru rasa ingin tahu mereka akan mendorong untuk mengakses media sosial secara diam-diam. hal yang justru sangat penting kita lakukan adalah memberikan pendampingan secara terus-menerus agar menggunakan media sosial secara sehat sehingga tak berdampak negatif terhadap perkembangan jiwa anak-anak. membatasi usia anak-anak dalam menggunakan media sosial justru akan menjadi bom waktu yang setiap saat bisa meledak.pertanyaan : 1. tentukan topik yang dibahas dalam teks tersebut.2. identifikasilah informasi yang terkandung dalam teks tersebut.3. tentukan alasan pendukung yang dipaparkan oleh kalangan yang setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial disertai bukti tekstualnya.4. tentukan alasan pendukung yang dipaparkan oleh kalangan yang yang tidak setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial disertai bukti tekstualnya.
Jawaban:
1. Media sosial
2. Pentingnya pengawasan orang tua kepada anak dalam pengaruh media sosial
3. Karena orang tua tidak ingin anaknya terjerumus oleh pengaruh buruk media sosial. Contohnya cara bicara anak kepada orang tua kurang baik.
4. Karena orang tua tidak ingin anaknya melakukah secara diam diam, dan lebih memilih untuk membiarkan tetapi tetap mengawasinya. Karena jika dilarang anak anak akan semakin penasaran dan bisa membohongi orang tua.
9. mengapa media sosial dan kaum milenial perlu di perhatikan untuk meningkatkan gengsi pangan lokal
Jawaban:
Media sosial dan kaum milenial perlu diperhatikan dalam meningkatkan gengsi pangan lokal karena keduanya memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada kesadaran dan popularitas produk pangan lokal. Berikut beberapa alasan mengapa hal ini penting:
1. Pengaruh dan Jangkauan Media Sosial: Media sosial memiliki daya jangkau yang sangat luas, terutama di kalangan kaum milenial. Platform-platform seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan lainnya memungkinkan informasi tentang produk pangan lokal dengan cepat menyebar dan dapat mencapai banyak orang dalam waktu singkat.
2. Kesadaran Konsumen: Media sosial memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran konsumen tentang pentingnya pangan lokal. Dengan konten yang menarik, kampanye pemasaran, dan cerita di balik produk pangan lokal, para pengguna media sosial dapat menjadi lebih tahu tentang manfaat dan kualitas dari produk tersebut.
3. Dukungan terhadap Petani dan Produsen Lokal: Dengan promosi yang tepat di media sosial, kaum milenial dapat menjadi pendukung aktif bagi petani dan produsen lokal. Mereka dapat membagikan cerita-cerita sukses, testimoni, atau pengalaman pribadi tentang produk pangan lokal, yang dapat menginspirasi orang lain untuk mencoba dan mendukung produk-produk tersebut.
4. Penggunaan Teknologi: Kaum milenial cenderung lebih terbiasa dengan teknologi dan internet, sehingga mereka bisa menjadi agen perubahan dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi produk pangan lokal. Dengan adopsi teknologi yang tepat, produk pangan lokal dapat lebih mudah diakses dan dikenal oleh lebih banyak orang.
5. Meningkatkan Citra Pangan Lokal: Melalui media sosial, citra dan branding produk pangan lokal dapat dibangun dengan lebih baik. Kaum milenial dapat berperan dalam menciptakan konten-konten kreatif yang menyajikan produk pangan lokal sebagai pilihan yang modern, berkualitas, dan berkelanjutan.
6. Mendorong Inovasi: Dengan terlibat aktif di media sosial, kaum milenial juga dapat mendorong inovasi di sektor pangan lokal. Mereka dapat memberikan masukan, memberikan saran, atau bahkan menciptakan produk baru yang unik dan menarik.
Dengan menggabungkan kekuatan media sosial dan partisipasi kaum milenial, pangan lokal dapat lebih mudah dikenal dan dicintai oleh masyarakat lebih luas. Hal ini pada gilirannya dapat meningkatkan permintaan dan popularitas produk pangan lokal, memberikan dampak positif bagi petani, produsen lokal, dan masyarakat secara keseluruhan.
10. Media sosial hanya boleh digunakan anak diatas 13 tahun pada era digital seperti saat ini, orang tua diharapkan agar membimbing anak dalam menggunakan media sosial dengan baik. hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena segala macam muatan isi, baik positif maupun negatif ada di media sosial. bahkan, sebaiknya ada batasan usia bagi anak dalam menggunakan media sosial, Setidaknya di atas 13 tahun. pembatasan usia dalam penggunaan media sosial ternyata memancing banyak kalangan untuk memberikan tanggapan. ada yang setuju, tetapi tidak sedikit juga yang menentangnya. kalangan yang setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakan bahwa saat ini media sosial banyak memuat informasi, gambar, atau video yang tidak layak untuk anak-anak di bawah usia 13 tahun. ketika orang tua sibuk dan tidak bisa mendampingi anak setiap saat, tentu akan sangat berbahaya apabila anak-anak dibiarkan mengakses media sosial tanpa kontrol. oleh karena itu, sudah saatnya ada peraturan yang membatasi usia anak-anak dalam mengakses media sosial. jika terus dibiarkan, orang tua akan semakin sulit untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak-anak di lingkungan keluarga. sementara itu, kalangan yang tidak setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakan bahwa anak-anak milenial sekarang ini sudah sangat akrab dengan media sosial. mereka sudah biasa mengakses media sosial setiap saat dan dimanapun mereka berada. jika dilarang mengakses media sosial, justru rasa ingin tahu mereka akan mendorong untuk mengakses media sosial secara diam-diam. hal yang justru sangat penting kita lakukan adalah memberikan pendampingan secara terus-menerus agar menggunakan media sosial secara sehat sehingga tak berdampak negatif terhadap perkembangan jiwa anak-anak. membatasi usia anak-anak dalam menggunakan media sosial justru akan menjadi bom waktu yang setiap saat bisa meledak.pertanyaan : 1. tentukan topik yang dibahas dalam teks tersebut.2. identifikasilah informasi yang terkandung dalam teks tersebut.3. tentukan alasan pendukung yang dipaparkan oleh kalangan yang setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial disertai bukti tekstualnya.4. tentukan alasan pendukung yang dipaparkan oleh kalangan yang yang tidak setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial disertai bukti tekstualnya.
Jawaban:
media sosial dan media cetak
11. Soal PengayaanJawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!Bacalah teks diskusi berikut untuk menjawab soal nomor 1 sd 5!Media Sosial Hanya Boleh Digunakan Anak di Atas 13 TahunPada era digital seperti saat ini, orang tua diharapkan agar membimbing anak dalammenggunakan media sosial dengan baik. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karenasegala macam muatan isi, baik positif maupun negatif ada di media sosial. Bahkan, sebaiknya adabatasan usia bagi anak dalam menggunakan media sosial, setidaknya di atas tiga belas tahun.Pembatasan usia dalam penggunaan media sosial ternyata memancing banyak kalangan untukmemberikan tanggapan. Ada yang setuju, tetapi tidak sedikit juga yang menentangnya.Kalangan yang setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakanbahwa saat ini media sosial banyak memuat informasi, gambar, atau video yang tidak layak untukanak-anak di bawah usia tiga belas tahun. Ketika orang tua sibuk dan tidak bisa mendampingianak setiap saat, tentu akan sangat berbahaya apabila anak-anak dibiarkan mengakses media sosialtanpa kontrol. Oleh karena itu, sudah saatnya ada peraturan yang membatasi usia anak-anak dalammengakses media sosial. Jika terus dibiarkan, orang tua akan semakin sulit untuk menanamkannilai-nilai karakter kepada anak-anak di lingkungan keluarga.Sementara itu, kalangan yang tidak setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan mediasosial menyatakan bahwa anak-anak milenial sekarang ini sudah sangat akrab dengan media sosial.Mereka sudah biasa mengakses media sosial setiap saat dan di mana pun mereka berada. Jikadilarang mengakses media sosial, justru rasa ingin tahu mereka akan mendorong untuk mengaksesmedia sosial secara diam-diam.Hal yang justru sangat penting kita lakukan adalah memberikan pendampingan secara terus-menerus agar menggunakan media sosial secara sehat sehingga tidak berdampak negatif terhadapperkembangan jiwa anak-anak. Membatasi usia anak-anak dalam menggunakan media sosial justruakan menjadi bom waktu yang setiap saat bisa meledak.1. Apakah tema teks diskusi tersebut?2. Identifikasi bagian-bagian yang menyusun struktur teks tersebut HOTS3. Manakah argumen mendukung pada teks diskusi tersebut?4. Manakah pula argumen menentang pada teks diskusi tersebut?5. Tuliskan konjungsi antarparagraf yang digunakan dalam teks tersebut
Jawaban:
1. media sosial
3. Kalangan yang setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakan
bahwa saat ini media sosial banyak memuat informasi, gambar, atau video yang tidak layak untuk
anak-anak di bawah usia tiga belas tahun
4. bahwa anak-anak milenial sekarang ini sudah sangat akrab dengan media sosial.
12. analisislah teks eksposisi dalam teks milenial, politik dan media sosial a. teks/ pernyataan pendapat b. argumentasi c. penegasan ulang dan rekomendasi
Analisislah teks eksposisi dalam teks milenial, politik dan media sosial a. teks/ pernyataan pendapat b. argumentasi c. penegasan ulang dan rekomendasiJawabanPendahuluan
Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal istilah teks eksposisi. Teks eksposisi merupakan teks yang menyajikan informasi berupa ilmu pengetahuan kepada para pembaca dan pendengarnya. Mungkin tidak sedikit dari kita yang menganggap hal ini mustahil mengingat informasi sekelas ilmu pengetahuan biasanya bersifat kaku. Namun, penyajian dalam bentuk ringkas dan padat menjadikan ilmu pengetahuan dalam teks eksposisi cukup menarik untuk dibaca. Selain itu, teks eksposisi didukung oleh tiga struktur penting. Ketiga struktur tersebut mencakup tesis, argumentasi,dan penegasan ulang.
Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal menyajikan kita dengan satu judul teks eksposisi. Kemudian, kita diminta untuk menganalisis struktur teks tersebut.
Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Milenial, Politik, dan Media Sosial
(tesis)
Pembicaraan mengenai generasi milenial di Indonesia kian hangat. Padahal kisaran usia milenial sendiri masih menjadi perdebatan. Menurut Majalah Newsweek, milenial adalah generasi yang lahir di kisaran tahun 1977-1994. PEW Research Center menyatakan lahir di atas tahun 1980. Sementara itu, Majalah TIME menilai milenial lahir pada tahun 1980 - 2000.
(argumentasi)
Meski kisaran soal usia masih menjadi perdebatan, tak bisa dipungkiri bahwa milenial menjadi kelompok yang paling didekati saat ini. Dalam panggung politik Indonesia, kita bisa melihat banyak tokoh beramai-ramai mengklaim dirinya paling milenial. Mulai dari gaya berpakaian, gaya bicara, hingga gaya bermedia sosial pun disesuaikan dengan selera milenial.
Ini wajar saja. Sebab faktanya, menurut Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), pemilih berusia 17-38 tahun mencapai 55% pada 2019 nanti. Pemilih dengan rentang usia ini bisa dikatakan sesuai dengan kisaran usia milenial yang disebutkan berbagai media di atas.
Mendekati generasi milenial bukan tanpa tantangan. Majalah TIME pada 2013 memberikan label kepada generasi milenial sebagai "The Me Me Me Generation". Milenial, menurut TIME, dinilai sebagai generasi yang individualistik, sangat bergantung pada teknologi, dan apatis terhadap politik.
Di Indonesia sendiri, utamanya terkait apatisme politik, hal ini terkonfirmasi dengan survei yang dirilis oleh CSIS dan Litbang Kompas. Survei CSIS yang dirilis pada awal November lalu menunjukkan bahwa hanya 2,3% dari generasi milenial yang tertarik dengan isu sosial-politik. Salah satu isu yang paling tidak diminati oleh generasi milenial. Litbang Kompas juga menunjukkan hanya 11% dari generasi milenial yang mau menjadi anggota partai politik.
Di tengah pandangan bahwa generasi milenial adalah generasi yang apatis terhadap politik, dunia justru sedang mengalami naik daunnya politik anak muda atau politik milenial terlepas dari apapun pandangan politik yang mereka yakini.
Kita bisa melihat Macron (39) menjadi Presiden termuda Prancis dalam sejarah, atau Sebastian Kurtz (31) yang disebut sebagai pemimpin dunia termuda, atau mungkin Nathan Law (23) pada usianya yang begitu muda mampu mengantongi 50 ribu suara dan menjadi anggota parlemen Hong Kong.
Kehadiran Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga bisa diartikan naik daunnya politik milenial di negeri ini. 70% dari pengurus PSI berusia di bawah 33 tahun sehingga tak salah jika PSI dilihat sebagai partainya milenial.
Tren politik milenial di dunia sebenarnya bisa diartikan membaiknya kesadaran politik milenial. Tapi tentu saja, ini masih jauh dari cukup. Hasil-hasil survei dengan gamblang menunjukkan bahwa kesadaran politik milenial harus menjadi perhatian bersama.
Di Indonesia, saya melihat apatisme milenial terhadap politik tak lepas dari persepsi bahwa politik itu kotor. Laporan tahunan KPK sejak 2004 hingga 2016 menunjukkan bahwa sebanyak 32% dari mereka yang ditangkap KPK adalah kader partai politik. Belum lagi, setiap hari mereka disuguhi pemberitaan tentang pejabat publik yang menggunakan rompi oranye.
Tentu saja pernyataan di atas harus dijustifikasi oleh survei mengenai alasan milenial apatis berpolitik. Namun dari pertemuan dengan beberapa kawan mahasiswa, saya mendengar jawaban yang sama. "Politik itu kotor," katanya.
...
(penegasan ulang)
Kesadaran politik milenial harus dibarengi dengan memberikan mereka panggung di politik Indonesia. Sudah waktunya elite politik memberikan generasi milenial tempat di panggung politik Indonesia. Jangan sampai apa yang dikatakan Daniel Wittenberg pada 2013 lalu menjadi kenyataan di Indonesia. Milenial mulai suka dengan isu politik, tapi mereka tersingkirkan karena tidak diberi tempat.
KesimpulanTeks eksposisi terdiri dari struktur tesis, argumentasi, dan penegasan ulang.
Pelajari lebih lanjutMateri teks eksposisi: https://brainly.co.id/tugas/9280694
Detil jawabanKelas: VIIIMata pelajaran: Bahasa IndonesiaKategori: SastraKode kategori: 8.1.1Kata kunci: struktur teks eksposisi13. Bacalah kutipan teks berikut ini! Sementara itu, kalangan yang tidak setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan sosial media menyatakan bahwa anak anak milenial sekarang ini sudah sangat akrab dengan sosial media. Kutipan teks tersebut menunjukkan bagian?
Jawaban:
bagian deskripsi.
Penjelasan:
Maaf kalau saya salah ya.
14. sebagai generasi milenial . apa yang harus dilakukan untuk menjaga persatuan bangsa dengan nemanfaatkan media sosial
dengan tetap mengedepankan nilai2 persatuan ketimbang memihak dan tentunya share hal hal yang tidak memojokkan satu sama lain dan lebih bijak dlm menggunakan media sosial
15. Istilah istilah yang digunakan pada teks eksposisi yang berjudul skeptis pada media sosial tantangan bagi generasi milenial
Jawaban:
istilah yg digunakan adalah sama orang di medsos
16. Contoh pantun generasi milenial ramadhan
Jawaban:
Membeli sapu di kota Keprekan
Pulangnya naik kereta api
Sebentar lagi bulan Ramadhan
Mari sambut dengan hati yang suci
Penjelasan:
17. Anak-anak milenial, apakah termaksuk frasa nomina ?
Jawaban:
tidak....
jadikan jawab tercerdas...
ikuti saya y...
makasih
18. Bagaimanakah cara berdakwah melalui media sosial di era milenial?
Jawaban:
dengan cara menshere hal hal yg positif,maksudnya kerika menemukan konten atau berita yang berbau sains,pengetahuan ataupun yg lainya kita harus langsung menshare nya agar orang lain juga memahami
jadikan jawaban terbaik kakak
kita dapat menyampaikan pemikiran - pemikiran NU melalui video dengan cara membuat Chanel tentang dakwa Islam Nusantara dan menyampaikan konten dakwa melalui Facebook dan YouTube.sedangkan di Instagram hanya pengumuman tentang jadwal kajian" dan aktivitas yang berkaitan dengan NU.
19. Pada era digital seperti saat ini, orang tua diharapkan agar membimbing anak dalam menggunakan media sosial dengan baik. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena segala macam muatan isi, baik positif maupun negatif ada di media sosial. Bahkan, sebaiknya ada batasan usia bagi anak dalam menggunakan media sosial, setidaknya di atas tiga belas tahun. Pembatasan usia dalam penggunaan media sosial ternyata memancing banyak kalangan untuk memberikan tanggapan. Ada yang setuju, tetapi tidak sedikit juga yang menentangnya. Kalangan yang setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakan bahwa saat ini media sosial banyak memuat informasi, gambar, atau video yang tidak layak untuk anak-anak di bawah usia tiga belas tahun. - Ketika orang tua sibuk dan tidak bisa mendampingi anak setiap saat, tentu akan sangat berbahaya apabila anak-anak dibiarkan mengakses media sosial tanpa kontrol. Oleh karena itu, sudah saatnya ada peraturan yang membatasi usia anak-anak dalam mengakses media sosial. Jika terus dibiarkan, orang tua akan semakin sulit untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak-anak di lingkungan keluarga. Sementara itu, kalangan yang tidak setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakan bahwa anak-anak milenial sekarang ini sudah sangat akrab dengan media sosial. Mereka sudah biasa mengakses media sosial setiap saat dan di mana pun mereka berada. Jika dilarang mengakses media sosial, justru rasa ingin tahu mereka akan mendorong untuk mengakses media sosial secara diam-diam.. Hal yang justru sangat penting kita lakukan adalah memberikan pendampingan secara terus-menerus agar menggunakan media sosial secara sehat sehingga tidak berdampak negatif terhadap perkembangan jiwa anak- anak. Membatasi usia anak-anak dalam menggunakan media sosial justru akan menjadi bom waktu yang setiap saat bisa meledak. Diskusikanlah dengan sesama anggota untuk menentukan hal-hal berikut ini. a. Tentukan topik yang dibahas dalam teks tersebut. b. Identifikasilah informasi yang terkandung dalam teks tersebut. c. Tentukan alasan pendukung yang dipaparkan oleh kalangan yang setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial disertai bukti tekstualnya. d. Tentukan alasan pendukung yang dipaparkan oleh kalangan yang tidak setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial disertai bukti tekstualnya.
Jawaban:
a. Topik yang dibahas dalam teks tersebut adalah tentang pembatasan usia dalam penggunaan media sosial.
b. Informasi yang terkandung dalam teks tersebut adalah tentang perlu adanya pembatasan usia bagi anak dalam menggunakan media sosial, tanggapan dari kalangan yang setuju dan yang tidak setuju terhadap pembatasan usia, serta pentingnya pendampingan orang tua terhadap anak dalam menggunakan media sosial.
c. Alasan pendukung yang dipaparkan oleh kalangan yang setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial adalah bahwa media sosial banyak memuat informasi, gambar, atau video yang tidak layak untuk anak-anak di bawah usia tiga belas tahun. Selain itu, ketika orang tua sibuk dan tidak bisa mendampingi anak setiap saat, tentu akan sangat berbahaya apabila anak-anak dibiarkan mengakses media sosial tanpa kontrol (“Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena segala macam muatan isi, baik positif maupun negatif ada di media sosial. Bahkan, sebaiknya ada batasan usia bagi anak dalam menggunakan media sosial, setidaknya di atas tiga belas tahun”).
d. Alasan pendukung yang dipaparkan oleh kalangan yang tidak setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial adalah bahwa anak-anak milenial sekarang ini sudah sangat akrab dengan media sosial. Mereka sudah biasa mengakses media sosial setiap saat dan di mana pun mereka berada (“Kalangan yang tidak setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakan bahwa anak-anak milenial sekarang ini sudah sangat akrab dengan media sosial. Mereka sudah biasa mengakses media sosial setiap saat dan di mana pun mereka berada”). Jika dilarang mengakses media sosial, justru rasa ingin tahu mereka akan mendorong untuk mengakses media sosial secara diam-diam.
20. Tuliskan struktur teks eksposisi tersebut. Tentang skeptis pada media sosial. Tantangan bagi generasi milenial
Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal istilah teks eksposisi. Teks eksposisi merupakan teks yang secara khusus menyajikan ilmu pengetahuan kepada para pembaca dan pendengarnya. Ilmu pengetahuan yang disajikan pun dalam bentuk ringkas dan padat. hal ini dilakukan demi memberikan kemudahan bagi para pembaca dan pendengarnya untuk memahami pengetahuan yang disampaikan. Untuk mencapai tujuan ini, teks eksposisi disusun atas 3 struktur. Ketiga struktur tersebut adalah tesis, argumentasi, dan penegasan ulang.
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menuliskan struktur teks eksposisi yang berjudul "Skeptis pada Media Sosial, Tantangan bagi Generasi Milenial".
Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Skeptis pada Media Sosial, Tantangan bagi Generasi Milenial
(tesis)
SEJAK kemunculan media sosial, orang kian ramai sign-up (mendaftarkan diri) dan menjadi bagian dari keluarga bernama internet. Jargon "bagikan pikiran Anda" menjadi pertanyaan untuk menuangkan ide dan gagasan untuk menuliskan status. Sejak itu pula orang suka menafsirkan sesuai kebutuhannya, tidak lupa pula meninggalkan jempol sebagai apresiasinya. Ruang bersosial direduksi dan dipersimbolkan dengan berbagai thumbnail. Orang masuk di ruang informasi dan saling membalas pesan pada kolom komentar, saling membalas pesan berbentuk perbincangan.
(argumentasi)
Menjadi keluarga bernama internet sudah tentu akan berkenalan dengan saudara-saudara di dalamnya, Google, Facebook, Instagram, Twitter. Aplikasi tersebut semakin sering memberikan umpan balik yang bagus dan terus menerus, setiap detik dan menciptakan kondisi tidak bisa lepas (addicted). Kecenderungan tidak bisa lepas dari informasi dinamakan Fomo (fear of missing-out) adalah istilah "takut ketinggalan" informasi. Fomo menciptakan kecanduan informasi yang disediakan internet. Pada segi kesehatan, kesenangan akan timbal balik itu dikerjakan oleh hormone dopamine dengan cara kerja memberi kesenangan terhadap suatu rangsangan, dan sekarang kesenangan dimunculkan dari internet. Internet dan ketaksadaran global Internet menghubungkan manusia di sini dengan manusia di sana, software dan aplikasi menciptakan komunitas baru bernama ketaksadaran global. Facebook dan piranti teknologi tidak membuat status atau keberadaan seseorang menjadi "meningkat". Sebaliknya, pemakaian software dan gadget akan menyamaratakan seseorang di lautan informasi, sebuah mesin yang tak terlihat, makhluk yang tak bisa dimatikan, bernama: internet. Seringkali media sosial digunakan untuk kesenangan semata, tidak memiliki pemaknaan mendalam, akibatnya seorang hanya akan dinilai dari apa yang dia posting saja. Generasi milenial tampaknya hanya akan menyusahkan perusahaan di masa mendatang. Indikasinya ada pada pendidikan mereka, terutama dalam komunikasi. Menurutnya, generasi yang disebut milenial merupakan produk dari komunitas yang tercipta berkat software dan aplikasi. Generasi ini rupanya harus mendapat pendidikan pengelolaan data yang baik. Jika tidak, mereka tidak akan bertahan lama. Tidak sabar, suka berpindah kerja dan tidak bisa menjalin komunikasi merupakan ciri utama milenialis, merekalah pengguna aplikasi hanya sebagai alat. Kebiasaan antiverifikasi Membagikan informasi sebenarnya sangat lumrah, hasrat untuk membagikan tentu saja diimbangi dengan pentingnya informasi yang didapat dan diukur dari sisi manfaat dan keterlibatan pembaca. Share informasi merupakan soal keputusan individu, apakah akan melakukan tindakan share atau tidak. Menemukan informasi yang benar memang harus diimbangi dengan kebiasaan membaca dan rajin mengikuti perkembangan berita. Berita yang bagus dan bermanfaat membuat kita sebagai pembaca merasa wajib untuk membagikan, dan hal tersebut sangat boleh. Pada era kemudahan akses informasi sekarang ini, rasanya menemukan pembaca cermat juga susah. Misalnya saja, banyak pembaca yang hanya membaca judul dan deskripsinya saja lalu buru-buru mebagikan berita tersebut, padahal belum tentu kebenarannya. Kondisi semacam itu nampaknya menjamur di kalangan pembaca cepat, menciptakan keadaan malas verifikasi. Orang malas memikirkan muasal tindakan, motivasi, dan bahkan behind the scene sebuah fakta.
...
(penegasan ulang)
Generasi milenial sedang bertumbuh beriringan dengan melimpahnya produksi teknologi. Pendidikan teknologi sebaiknya dijadikan kurikulum wajib sejak dini, asalkan dengan pengawasan yang bagus dan penggunaan tidak berlebihan.
Contoh lain tentang struktur teks eksposisi dapat kamu pelajari pada halaman berikut:
https://brainly.co.id/tugas/9786613
Simpulan:
Struktur teks eksposisi mencakup tesis, argumentasi, dan penegasan ulang.
Kelas; VIII
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Kategori: Sastra
Kode kategori: 8.1.1
Kata kunci: struktur teks eksposisi
21. carilah kalimat fakta dan kalimat opini dalam teks milenial, politik dan media sosial
Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal kalimat fakta dan opini. Kalimat fakta merupakan kalimat yang mengandung fakta/atau kebenaran. Biasanya, isi dari kalimat ini dapat diuji kebenarannya secara ilmiah atau sudah diterima sebagai suatu kebenaran oleh masyarakat umum. Sementara itu, hal berbeda berlaku pada kalimat opini. Kalimat opini merupakan kalimat yang berisi pendapat pribadi sang penulis tentang suatu hal. Berbeda dengan kalimat fakta, isi kalimat opini tidak atau belum dapat dipastikan kebenarannya.
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mencari kalimat fakta dan opini dalam teks Milenial, Politik, dan Media Sosial.
Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan kali ini.
Kalimat fakta
- Padahal kisaran usia milenial sendiri masih menjadi perdebatan.
- Menurut Majalah Newsweek, milenial adalah generasi yang lahir di kisaran tahun 1977-1994. PEW Research Center menyatakan lahir di atas tahun 1980.
- Sementara itu, Majalah TIME menilai milenial lahir pada tahun 1980 - 2000.
- Sebab faktanya, menurut Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), pemilih berusia 17-38 tahun mencapai 55% pada 2019 nanti.
- Majalah TIME pada 2013 memberikan label kepada generasi milenial sebagai "The Me Me Me Generation".
- Survei CSIS yang dirilis pada awal November lalu menunjukkan bahwa hanya 2,3% dari generasi milenial yang tertarik dengan isu sosial-politik.
- Salah satu isu yang paling tidak diminati oleh generasi milenial.
- Litbang Kompas juga menunjukkan hanya 11% dari generasi milenial yang mau menjadi anggota partai politik.
- Di tengah pandangan bahwa generasi milenial adalah generasi yang apatis terhadap politik, dunia justru sedang mengalami naik daunnya politik anak muda atau politik milenial terlepas dari apapun pandangan politik yang mereka yakini.
- 70% dari pengurus PSI berusia di bawah 33 tahun sehingga tak salah jika PSI dilihat sebagai partainya milenial.
- Laporan tahunan KPK sejak 2004 hingga 2016 menunjukkan bahwa sebanyak 32% dari mereka yang ditangkap KPK adalah kader partai politik.
- Daniel Wittenberg pada 2013 menulis artikel di The Guardian mengenai anak muda dan politik.
- Wittenberg menceritakan bagaimana ia dan anak muda lainnya tertarik dengan isu-isu yang berkaitan dengan masa depannya seperti akses pendidikan, pelayanan kesehatan, lapangan pekerjaan, dan rumah murah.
- Bahkan Wittenberg dengan tegas menyatakan bahwa sesungguhnya anak muda tertarik dengan politik, tapi tak pernah diberi kesempatan dalam politik.
Kalimat opini
- Kendati demikian, media sosial bukan tanpa tantangan.
- Di sisi lain, media sosial bisa menjadi malapetaka.
- Siapapun bisa menjadi content writer di media sosial sehingga tidak mengherankan ketika media sosial benar-benar menjadi media bebas yang diisi konten positif maupun negatif.
- Tentu saja, media sosial tidak salah.
- Tak boleh ada batasan pula terhadap akses media sosial.
- Para politisi tentu juga sudah sadar bahwa media sosial sudah menjadi arus utama informasi generasi milenial.
- Bukan dengan menjejali mereka dengan informasi yang tak bermutu hanya untuk meraup suara mereka semata.
- Catatan lain yang juga penting, politisi atau utamanya elite politik tak boleh mendekatkan diri kepada milenial semata untuk mendapatkan suara ketika kampanye saja.
- Kesadaran politik milenial harus dibarengi dengan memberikan mereka panggung di politik Indonesia.
- Jangan sampai apa yang dikatakan Daniel Wittenberg pada 2013 lalu menjadi kenyataan di Indonesia.
- Milenial mulai suka dengan isu politik, tapi mereka tersingkirkan karena tidak diberi tempat.
Contoh lain: https://brainly.co.id/tugas/8648560
Simpulan:
Kalimat opini merupakan kalimat yang berisi pendapat pribadi sang penulis tentang suatu hal. Berbeda dengan kalimat fakta, isi kalimat opini tidak atau belum dapat dipastikan kebenarannya.
Kelas: VII
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Kategori: Fakta dan tanggapan
Kode kategori: 7.1.7
Kata kunci: kalimat, fakta, tanggapan, opini
22. Apa Analisis teks milenial politik dan media sosial ?
Tren politik milenial di dunia sebenarnya bisa diartikan membaiknya kesadaran politik milenial. Tapi tentu saja, ini masih jauh dari cukup. Hasil-hasil survei dengan gamblang menunjukkan bahwa kesadaran politik milenial harus menjadi perhatian bersama.
23. Sebagai generasi milenial,bagaimana anda memakai pengalaman nilai-nilai Pancasila dalam interaksi di media sosial jelaskan dan berikan contoh
Jawaban:
Bebasnya akses media sosial memerlukan sikap Selection Perception bagi penggunanya. Selection Perception dapat dijadikan sebagai suatu upaya untuk membentuk pengguna yang bijaksana dalam menggunakan media sosial. Terkadang apa yang mereka tulis dalam kolom komentar tanpa dipikirkan terlebih dahulu akan berujung pada tindak kriminal dan termasuk dalam cyberbullying. Peran orang tua juga sangat penting dalam pengawasan penggunaan media sosial anak karena lingkungan keluarga merupakan perantara pertama tumbuh kembang anak.Tak jarang media sosial digunakan untuk menyebarkan konten SARA, masalah politik, ujaran kebencian, hingga tempat mengkritik seseorang. Rusak sekali kondisi moral bangsa ini jika tidak bijak dalam menyebarkan informasi di media sosial,dengan ini dibutuhkannya sikap/etika moral pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai contoh:
dengan ini dibutuhkannya sikap/etika moral pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai contoh:1.Etika dalam Berkomunikasi.
dengan ini dibutuhkannya sikap/etika moral pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai contoh:1.Etika dalam Berkomunikasi.2. Hindari Penyebaran SRA,PRNGRFI,AKSI KKRSN
3.Kroscek Kebenaran Berita.
3.Kroscek Kebenaran Berita.4.Menghargai Hasil Karya Orang Lain
3.Kroscek Kebenaran Berita.4.Menghargai Hasil Karya Orang Lain5.Jangan Terlalu Mengumbar Informasi Pribadi.
24. Analisis Fenomena 1. Seberapa besar pengaruh media sosial bagi generasi milenial seperti kalian?2. Apakah media sosial memberi pengaruh positif yg besar bagi kalian?Tolong jwb kak
1. Pengaruh media sosial pada generasi milenial seperti saya sangat besar. Media sosial telah mengubah cara kami berkomunikasi, mendapatkan informasi, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Melalui platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya, kami dapat terhubung dengan teman-teman, keluarga, dan orang-orang di seluruh dunia. Ini juga menjadi saluran utama untuk mengakses berita, hiburan, dan tren terbaru.
2. Media sosial memiliki pengaruh campuran pada generasi milenial. Di satu sisi, media sosial dapat memberikan pengaruh positif seperti memungkinkan kami untuk membangun jaringan sosial yang luas, berbagi ide dan kreativitas, serta memperluas wawasan melalui konten edukatif. Namun, di sisi lain, media sosial juga dapat memiliki dampak negatif seperti menyebabkan stres, depresi, dan ketergantungan. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di media sosial juga bisa mengganggu produktivitas.
Penting bagi generasi milenial dan semua pengguna media sosial untuk menjaga keseimbangan dalam penggunaan platform ini, memilih dengan bijak apa yang mereka konsumsi, dan memahami bahwa konten yang mereka bagikan memiliki dampak pada orang lain. Media sosial adalah alat yang kuat, dan bagaimana kami menggunakannya akan sangat memengaruhi pengalaman kami.
25. apa bedanya budaya antara anak milenial dengan generasi yang sebelumnya
Perbedaan hanya ada pada budaya, budaya jaman sebelumnya tidak terkontamisasi oleh bangsa lain, karena belum adanya perkembangan teknologi yang berkesinambungan terhadap bangsa atau negara yang menganut beberapa banyak budaya, dan kurangnya dorongan kepada budaya dan tradisi atau penanganan perkembangan untuk masa mendatang
26. Media Sosial Hanya Boleh Digunakan Anak di Atas 13 Tahun. Pada era digital seperti saat ini, orang tua diharapkan agar membimbing anak dalam menggunakan media sosial dengan baik. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena segala macam muatan isi, baik positif maupun negatif ada di media sosial. Bahkan, sebaiknya ada batasan usia bagi anak dalam menggunakan media sosial, setidaknya di atas tiga belas tahun. Pembatasan usia dalam penggunaan media sosial ternyata memancing banyak kalangan untuk memberikan tanggapan. Ada yang setuju, tetapi tidak sedikit juga yang menentangnya. Kalangan yang setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakan bahwa saat ini media sosial banyak memuat informasi, gambar, atau video yang tidak layak untuk anak-anak di bawah usia tiga belas tahun. Ketika orang tua sibuk dan tidak bisa mendampingi anak setiap saat, tentu akan sangat berbahaya apabila anak-anak dibiarkan mengakses media sosial tanpa kontrol. Oleh karena itu, sudah saatnya ada peraturan yang membatasi usia anak-anak dalam mengakses media sosial. Jika terus dibiarkan, orang tua akan semakin sulit untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak-anak di lingkungan keluarga. Sementara itu, kalangan yang tidak setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakan bahwa anak-anak milenial sekarang ini sudah sangat akrab dengan media sosial. Mereka sudah biasa mengakses media sosial setiap saat dan di mana pun mereka berada. Jika dilarang mengakses media sosial, justru rasa ingin tahu mereka akan mendorong untuk mengakses media sosial secara diam-diam. Hal yang justru sangat penting kita lakukan adalah memberikan pendampingan secara terus- menerus agar menggunakan media sosial secara sehat sehingga tidak berdampak negatif terhadap perkembangan jiwa anak-anak. Membatasi usia anak-anak dalam menggunakan media sosial justru akan menjadi bom waktu yang setiap saat bisa meledak.1. temukan gagasan pokok dari setiap paragraf serta buatlah simpulan isi teks tersebut!2. jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai isi teks tersebut!a. apakah tema teks tersebut?b. mengapa orang tua hendaknya membimbing anak dalam menggunakan media sosial?c. apa saja yang disajikan media internet?d. apakah hal yang harus dilakukan orang tua berkaitan dengan penggunaan media sosial oleh anak-anak?tolong bantuannya ka, hehe
Jawaban:
1.Paragraf 1:Gagasan pokok: Orang Tua diharapkan membimbing anak dalam menggunakan media sosial
Kesimpulan: Di era digital seperti sekarang, orang tua diharapkan membimbing anak dalam bermain media sosial karena segala macam isi baik positif dan negatif ada pada internet
Paragraf 2:Gagasan Pokok: Tanggapan Pembatasan usia dalam penggunaan media sosial
Kesimpulan: Pembatasan usia dalam penggunaan media sosial ternyata memancing banyak kalangan, ada pihak yang setuju ada pula yg tidak
Paragraf 3:Gagasan Pokok: Penggunaan media sosial saat ini banyak memuat hal yang tidak layak untuk anak-anak di bawah usia.
Kesimpulan: Kalangan yang setuju menyatakan bahwa saat ini media sosial banyak memuat hal yang tidak layak untuk anak-anak di bawah usia. Jika dibiarkan tanpa kontrol maka akan merusak moral dan nilai karakter kepada anak
Paragraf 4:Gagasan Pokok: Membatasi usia anak-anak dalam menggunakan media sosial justru akan menjadi bom waktu yang setiap saat bisa meledak.
Kesimpulan: Kalangan yang tidak setuju menyatakan bahwa anak anak dapat mengontrol akses media sosial. Jika dilarang maka rasa keingintahuan anak anak akan muncul dan bisa saja menjadi "bom" yg akan "meledak" kapan saja
2.A: Pembatasan media sosial untuk anak anak dibawah usiaB: Supaya anak anak dapat menggunakan media sosial dengan sehatC. Banyak hal: informasi, gambar, video, permainan baik yang positif dan negatifD. Membimbing anak menggunakan media sosial dengan sehat, serta membuat jadwal kapan anak bermain sosmed dan kapan melakukan aktifitas lain27. artipenting sumpah pemuda dengan anak milenial sekarang ini ?
Jawaban:
sebagai motivasi untuk selalu mencintai bahasa indonesia, mencintai tanah air, dan persatuan
28. Bagaimana sikap anak milenial dalam menghadapi globalisasi
Jawaban:
harus siap adanya globalisasi
29. 4. "Di zaman milenial ini, banyak anak malas bergerak dan menghabiskan banyak waktu di depan televisi/gadget" Berdasarkan pernyataan dalam iklan tersebut, bagaimana agar anak-anak di zaman sekarang tertarik dengan keragaman sosial budaya yang ada di Indonesia?
Jawaban:
dengan membuat mainan dari keragaman tangan ?
Jawaban:
꧁꧂ Membatasi bermain Hp atau menonton Televisi.
꧁꧂ Mengajak anak bermain diluar ruangan, seperti taman dll.
꧁꧂ Bermain mainan tradisional, seperti bermain Gobak Sodor dll.
Penjelasan:
➡️ Bermain Hp dan menonton Televisi boleh tapi harus dibatasi perharinya.
꧁ Maaf kalau salah ꧂
꧁ Bantu like dan kasih bintang 5 ꧂
30. Buatkan pantun tentang Generasi Milenial Berkarakter
Jawaban:
2 3 kucing saleh semua anak muda harus Sholeh
31. Carilah kata berimbuhan pada teks tersebut! Tentukan jenis dan proses pembentukan kata tersebut! Yang berjudul skeptis pada Media sosial, tantangan bagi generasi milenial
Jawaban:
Tantangan
Penjelasan:
Kata dasar = tantang + akhiran -an
Tantangan.
32. contoh penutup resensi buku media sosial agama baru masyarakat milenial
Jawaban:
pintu
Penjelasan:
selain pintu hati pintu surga juga tertutup untuk para pendosa
Jawaban:
pintu
karena solusi dan agama DAN JUGA KEBAIKAN DARI TUHAN
Penjelasan:
MAAF KALO SALAH KASIH POIN YA
33. Buatkan Pidato dengan Judul Peran Mahasiswa dalam pergaulan dalam kaum milenial Era digital atau Sosial media
Jawaban:
tidak tahu ya maaf sekali every body
Penjelasan:
gimana ini aku tidak tahu banget maaf ya ngejawab nya gini ya abi bagemana
34. mudhorot media sosial di era milenial
Jawaban:
facebookinstagramline masenggertwitterpathPenjelasan:
maaf jika salah35. menggunakan media sosial dengan baik. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karenaMedia Sosial Hanya Boleh Digunakan Anak di Atas 13 TahunPada era digital seperti saat ini, orang tua diharapkan agar membimbing anak dalamsegala macam muatan isi, balk positif maupun negatif ada di media sosial. Bahkan, sebaiknya adaPembatasan usia dalam penggunaan media sosial ternyata memancing banyak kalangan untukKalangan yang setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakananak-anak di bawah usia tiga belas tahun. Ketika orang tua sibuk dan tidak bisa mendampingibahwa saat ini media sosial banyak memuat informasi, gambar, atau video yang tidak layak untuktanpa kontrol. Oleh karena itu, sudah saatnya ada peraturan yang mernbatasi usia anak-anak dalamBacalah teks diskusi berikut untuk menjawab soal nomor 1 s.d. !memberikan tanggapan. Ada yang setuju, tetapi tidak sedikit juga yang menentangnyaanak setiapsaat, tentu akan sangat berbahaya apabila anak-anak dibiarkan mengakses media sosialmengakses media sosial. Jika terus dibiarkan, orang tua akan semakin sulit untuk menanamkannilai-nilai karakter kepada anak-anak di lingkungan keluarga.Sementara itu, kalangan yang tidak setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan mediasosial menyatakan bahwa anak-anak milenial sekarang ini sudah sangat akrab dengan media sosial.Mereka sudah biasa mengakses media sosial setiap saat dan di mana pun mereka berada. Jikadilarang mengakses mediasosial, justru rasa ingin tahumereka akan mendorong untuk mengaksesmedia sosial secara diam-diam.Hal yang justru sangat penting kita lakukan adalah memberikan pendampingan secara terus-menerus agar menggunakan media sosial secara sehat sehingga tidak berdampak negatif terhadapperkembangan jiwa anak-anak. Membatasi usia anak-anak dalam menggunakan media sosial justruakan menjadi bom waktu yang setiap saat bisa meledak.1. Apakah tema teks diskusi tersebut?2. Identifikasi bagian-bagian yang menyusun struktur teks tersebut HOTS3. Manakah argumen mendukung pada teks diskusi tersebut?4. Manakah pula argumen menentang pada teks diskusi tersebut?5. Tuliskan konjungsi antarparagraf yang digunakan dalam teks tersebut!
Jawaban:1.Media sosial
36. Media Sosial Hanya Boleh Digunakan Anak di Atas 13 Tahun. Pada era digital seperti saat ini, orang tua diharapkan agar membimbing anak dalam menggunakan media sosial dengan baik. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena segala macam muatan isi, baik positif maupun negatif ada di media sosial. Bahkan, sebaiknya ada batasan usia bagi anak dalam menggunakan media sosial, setidaknya di atas tiga belas tahun. Pembatasan usia dalam penggunaan media sosial ternyata memancing banyak kalangan untuk memberikan tanggapan. Ada yang setuju, tetapi tidak sedikit juga yang menentangnya. Kalangan yang setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakan bahwa saat ini media sosial banyak memuat informasi, gambar, atau video yang tidak layak untuk anak-anak di bawah usia tiga belas tahun. Ketika orang tua sibuk dan tidak bisa mendampingi anak setiap saat, tentu akan sangat berbahaya apabila anak-anak dibiarkan mengakses media sosial tanpa kontrol. Oleh karena itu, sudah saatnya ada peraturan yang membatasi usia anak-anak dalam mengakses media sosial. Jika terus dibiarkan, orang tua akan semakin sulit untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak-anak di lingkungan keluarga. Sementara itu, kalangan yang tidak setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakan bahwa anak-anak milenial sekarang ini sudah sangat akrab dengan media sosial. Mereka sudah biasa mengakses media sosial setiap saat dan di mana pun mereka berada. Jika dilarang mengakses media sosial, justru rasa ingin tahu mereka akan mendorong untuk mengakses media sosial secara diam-diam. Hal yang justru sangat penting kita lakukan adalah memberikan pendampingan secara terus- menerus agar menggunakan media sosial secara sehat sehingga tidak berdampak negatif terhadap perkembangan jiwa anak-anak. Membatasi usia anak-anak dalam menggunakan media sosial justru akan menjadi bom waktu yang setiap saat bisa meledak.A. Identifikasilah struktur teks diskusi tersebut dengan menunjukkan bagian bagiannya disertai bukti tekstual B.Identifikasilah ciri-ciri kebahasaan yang terdapat dalam teks tersebut dengan menunjukkan bukti tekstualC. Identifikasilah gagasan utama dan pendukung pihak Pro yang setuju terhadap pembatasan usia anak-anak dalam menggunakan media sosial D.Identifikasilah gagasan utama dan pendukung pihak yang kontra tidak setuju terhadap pembatasan usia anak-anak dalam menggunakan media sosial E. rumuskan simpulan isi teks diskusi tersebut ke dalam kalimat atau paragraf yang ringkas dan padat dengan memperhatikan gagasan pihak yang pro dan kontra
C
Semoga membantu yaaa
37. apa makna dari pantun dibawah ini! sekarang bergaya milenial. agar tidak ketinggalan jaman. upaya pembangunan sosial. dilakukan melalui pendidikan
Jawaban:
maaksundnya klau nulis yg jels?
Penjelasan:
38. pengaruh anak milenial terhadap penyebaran informasi
Jawaban:
kerusakan pergaulan salah pergaulan
Jawaban:
Kadang salah informasi akibat terlalu cepat kemakan berita yg beredar, lalu menyimpulkan tanpa mencari tau lebih lanjut pada orng yg bersangkutan.
informasi di kalangan milenial sangat cepat tersebar.
39. Media sosial hanya boleh digunakan anak diatas 13 tahunpada era digital seperti saat ini, orang tua diharapkan agar membimbing anak dalam menggunakan media sosial dengan baik. hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena segala macam muatan isi, baik positif maupun negatif ada di media sosial. bahkan, sebaiknya ada batasan usia bagi anak dalam menggunakan media sosial, Setidaknya di atas 13 tahun.pembatasan usia dalam penggunaan media sosial ternyata memancing banyak kalangan untuk memberikan tanggapan. ada yang setuju, tetapi tidak sedikit juga yang menentangnya.kalangan yang setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakan bahwa saat ini media sosial banyak memuat informasi, gambar, atau video yang tidak layak untuk anak-anak di bawah usia 13 tahun. ketika orang tua sibuk dan tidak bisa mendampingi anak setiap saat, tentu akan sangat berbahaya apabila anak-anak dibiarkan mengakses media sosial tanpa kontrol. oleh karena itu, sudah saatnya ada peraturan yang membatasi usia anak-anak dalam mengakses media sosial. jika terus dibiarkan, orang tua akan semakin sulit untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak-anak di lingkungan keluarga.sementara itu, kalangan yang tidak setuju terhadap pembatasan usia dalam penggunaan media sosial menyatakan bahwa anak-anak milenial sekarang ini sudah sangat akrab dengan media sosial. mereka sudah biasa mengakses media sosial setiap saat dan dimanapun mereka berada. jika dilarang mengakses media sosial, justru rasa ingin tahu mereka akan mendorong untuk mengakses media sosial secara diam-diam.hal yang justru sangat penting kita lakukan adalah memberikan pendampingan secara terus-menerus agar menggunakan media sosial secara sehat sehingga tak berdampak negatif terhadap perkembangan jiwa anak-anak. membatasi usia anak-anak dalam menggunakan media sosial justru akan menjadi bom waktu yang setiap saat bisa meledak.SOAL :1.Apakah tema teks diskusi tersebut?2.identifikasi bagian-bagian yang menyusun struktur teks tersebut?3.manakah argumen mendukung pada teks diskusi tersebut?4. manakah pula argumen menentang pada teks diskusi tersebut?5.Tuliskan konjungsi antar paragraf yang digunakan dalam teks tersebut? tolong kak bagi yg bisa menjawab nya
Tema teks diskusi tersebut adalah pembatasan usia dalam menggunakan media sosial.
Struktur teks diskusi tersebut adalah isu (paragraf 1 dan 2), argumen (paragraf 3 yang mendukung dan 4 yang menentang), dan kesimpulan (paragraf 5).
Konjungsi antarparagraf di teks itu adalah sementara itu.
PembahasanUntuk mencari tema dalam teks diskusi, kita bisa mencari dari kata kunci (biasanya diulang-ulang dalam teks). Kata kunci yang terdapat dalam teks diskusi tersebut adalah pembatasan usia dan media sosial. Tema teks diskusi sendiri merupakan masalah yang dijabarkan di struktur isu.
Struktur teks diskusi terdiri dari
isu: bagian ini menjelaskan masalah secara umum. Paragraf 1 dan 2 menjelaskan masalahnya, yaitu media sosial harus dibatasi berdasarkan usia.argumen mendukung (pro): bagian ini memaparkan pendapat yang setuju atas masalahnya. Dalam paragraf 2, pendapat mendukungnya ditandai dengan "Kalangan yang setuju ...."argumen menentang (kontra): bagian ini memarkan pendapat yang tidak setuju. Ketidaksetujuan pada paragraf 3 ditandai dengan "Sementara itu, kalangan yang tidak setuju ...." kesimpulan: bagian ini berisi pendapat penulis berdasarkan argumen pro dan kontraKonjungsi antar paragraf adalah kata hubung yang menghubungkan satu paragraf dengan paragraf sebelumnya. Kata hubung ini terdapat pada awal paragraf. Paragraf keempat diawali dengan kata hubung, yaitu sementara itu.
Pelajari lebih lanjutStruktur teks diskusi: https://brainly.co.id/tugas/8469064Konjungsi antarparagraf: https://brainly.co.id/tugas/2678452#BelajarBersamaBrainly
40. gagasan pokok bacaan milenial,politik,dan media sosial
y benar sekali itu jawabanya