Puisi Untuk Malam Minggu

Puisi Untuk Malam Minggu

Sempurnakan kalimat ini.. 1. Tuhan maha tau dan maha pengasih.. 2. Di pasar banyak pedagang menjual pisang ambon..3. Rambutan itu di makannya. 4. Doni di ajak Bu Ani ke pasar, waktu itu hari minggu pasar sangat ramai.. 5. Ku baca puisi karya temanku, meski pun sebenarnya aku tidak suka puisi. 6. Kaka dan adik jalan-jalan ke pasar.. 7. Ibu berkata jangan sering keluar malam.. 8. Disampingku duduk seorang mahasiswa pindahan. 9. BASARNAS mengerahkan kekuatan penuh untuk mengevakuasi korban daripada pesawat Air Asia.. 10. Polisi sedang mengatur kemacetan.

Daftar Isi

1. Sempurnakan kalimat ini.. 1. Tuhan maha tau dan maha pengasih.. 2. Di pasar banyak pedagang menjual pisang ambon..3. Rambutan itu di makannya. 4. Doni di ajak Bu Ani ke pasar, waktu itu hari minggu pasar sangat ramai.. 5. Ku baca puisi karya temanku, meski pun sebenarnya aku tidak suka puisi. 6. Kaka dan adik jalan-jalan ke pasar.. 7. Ibu berkata jangan sering keluar malam.. 8. Disampingku duduk seorang mahasiswa pindahan. 9. BASARNAS mengerahkan kekuatan penuh untuk mengevakuasi korban daripada pesawat Air Asia.. 10. Polisi sedang mengatur kemacetan.


1. Tuhan Maha tau dan Maha pengasih.. 2. Di pasar banyak pedagang menjual pisang ambon..3. Rambutan itu di makannya. 4. Doni diajak Ibu Ani ke pasar, pasar sangat ramai waktu hari minggu .. 5. Aku membaca puisi karya temanku, meski pun sebenarnya aku tidak suka membaca puisi. 6. Kakak dan adik jalan-jalan ke pasar.. 7. Ibu berkata jangan sering keluar malam.. 8. Disampingku duduk seorang mahasiswa pindahan. 9. BASARNAS mengerahkan kekuatan penuh untuk mengevakuasi korban dari pesawat Air Asia.. 10. Polisi sedang mengatur kemacetan.

2. sempurnakan kalimat ini 1.tuhan maha tau dan mahapengasih 2.di pasae banyak pedagang menjual pisang ambon 3.rambutan itu di makannya 4.doni di Ajak bu ani ke pasar, waktu itu hari minggu pasar sanvat ramai 5.ku baca puisi karya teman ku, meskipun sebenarnya aku tidak suka puisi 6.kaka dan adik jalan jalan ke pasar 7.ibu berkata jangan sering keluar malam 8.disampingku duduk seorang mahasiswa pindahan 9.BASARNAS mengerahkan kekuatan penuh untuk mengevakuasi korban daripada pesawat air asia 10.polisi sedang mengatur kemacetan ...tolong di jawab ya kawan


1.Tuhan maha tahu dan maha pengasih, maka berhati-hatilah dalam berucap dan bertindak
2. Dipasar banyak pedagang penjual pisang ambon, harganya murah dan pelayanannya ramah
3. Rambutan itu dimakannya meski masih banyak semut yang menempel di kulitnya
4. Doni diajak ibu Ani untuk mencari buah Naga kesukaan Neneknya



3. Jual Mahal"Repan, tadi ada Anisa nanyain kamu, si Anisa anaknya bos kayu itu." Sambung Dodi pada Repan agak ngejek. Repan hanya diam enggan menanggapi celotelahan Dodi yang menurutnya tidak penting."Ada apa denganmu Repan? Kamu terlihat seperti orang sedang gudah gulana.""Coba kamu baca, kamu paham puisi ini?" Sambil menyodorkan naskah puisi yang akan dimusikalisasi minggu depan."Ini karya Anisa ya? Jutek jutek boleh juga, Kamu masih memikirkannya?"Repan hanya mengangguk.Tanpa di kata kasih tetaplah kasih, Irismu indah, aku pengagumnyaAku selalu takjub dengan pandangmu Namun pandangmu malam tadi membuatku pilu. Pandang mu tak lagi indah, apa ini pertanda? Kasihmu untukku telah kau hilangkan? Aku enggan kamu pergi. Aku sering ingin menyerah, namun irismu mengatakan jangan, Namun dengan irismu semalam aku tahu akau menyimpulkan irismu tak lagi untuk ku. Akan sulit tapi aku


Jawaban:

Lagi cerita?oke lanjut cepat


4. tentukan:Abstraksi, orientasi, komplikasi,evaluasi, resolusi, koda di dalam cerpen ini sang penyair SEREMPAK applause seluruh penonton baca puisi di dalam gedung pertunjukan. Fadal Lazuardi, penyair yang bernama asli Suwardi itu turun dari panggung dengan langkah senyap. Wajahnya dingin. Tak melontarkan sepatah katapun ketika sebagian penonton menanyakan makna baris terakhir puisinya yang baru saja dipanggungkan bergaya seorang demonstran. Fadal mengumpat setengah berbisik, “Bagaimana negeri yang melahirkan banyak maling ini dapat berubah, kalau orang-orang yang suka menonton penyair baca puisi tak paham simbol. Bagaimana mereka akan turut menjaga kekayaan negeri ini agar tak dijarah anjing-anjing berwatak maling, namun selalu menyebut dirinya sebagai penyelamat rakyat.” “Tak sepantasnya kau bilang begitu!” Liztya Maimunah, istri Fadal mengingatkan. “Seharusnya sebagai penyair yang bijak, kau menjelaskan pada mereka tentang makna puisimu itu.” “Kalau aku menjelaskan makna yang terselubung di dalam puisiku, tak perlu aku mencipta puisi.” “Apa gunanya menjadi penyair, bila bahasamu hanya kau sendiri yang paham? Apa artinya kau berapi-api membaca puisi di atas panggung, bila hanya dapat tepuk tangan, pulang tak membawa amplop? Lebih baik jadi buruh aduk di bangunan. Bekerja konkret dan menghasilkan.” Pertanyaan dan merangkap pernyataan Liztya yang melebar ke mana-mana itu dirasakan Fadal melampaui tikaman belati. Karena tak ingin berdebat di depan banyak orang, Fadal membawa istrinya meninggalkan gedung pertunjukan. Sepanjang perjalanan pulang, mereka tak saling bicara. Hanya suara mesin motor butut yang nyempreng. Mengharu-biru suasana malam yang mulai lengang. Setiba di rumah, perang dingin antara Fadal dan Liztya masih berlanjut. Manakala Liztya memasuki kamar, Fadal masih duduk di ruang tamu. Menyedu kopi tanpa gula. Mengisap rokok tingwe. Dalam diam, ia merenungkan ucapan istrinya yang sejak mula tak sepakat bila dirinya menekuni profesi penyair. Berlarut-larut direnungkan, ucapan Liztya semakin mengganggu pikiran Fadal. Hingga saat ia tertidur, ucapan istrinya itu telah menjelma menjadi hantu dalam mimpi. Mengejar-ngejarnya hingga ke kolong jembatan, ke lambung gua, dan ke sebalik rerimbun awan paling pekat. Sungguh malam itu, ia senasib seorang maling yang diburu-buru anjing gila. *** BERHARI-HARI Fadal berhelat dengan pikirannya yang berkecamuk. Tak tega melihat Liztya yang bekerja siang-malam sebagai buruh pabrik tekstil untuk memenuhi kebutuhan dapur, Fadal memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan sebagai buruh aduk di bangunan. Melepas profesinya sebagai penyair dengan membakar seluruh puisinya. Bosan sebagai buruh aduk, Fadal belajar menjadi tukang batu pada Kasmin. Karena bakatnya, ia menjadi tukang batu. Sesudah tiga tahun menjadi tukang batu, ia menekuni pekerjaan baru sebagai mandor bangunan. Dengan modal yang dikumpulkan, ia menjadi pemborong. Sejak itu, keadaan ekonomi keluarganya semakin membaik. Setiap malam Minggu, Fadal yang baru sebulan memiliki Avanza second itu selalu membawa Liztya ke pantai. Mampir ke shopping center. Membeli baju, celana, gaun, beha, celdam, hingga sepatu bermerek. Mampir di restoran termewah untuk menikmati hamburger, sosis, dan fried chicken yang tak pernah dirasakan semasih menekuni profesinya sebagai penyair. Habis mengantar istrinya pulang, Fadal melajukan Avanza second-nya ke kafe. Ngobrol bersama bos-bos pengembang. Berkaraoke bersama gadis-gadis lacur papan atas. Pulang sesudah teler berat. Tidur mendengkur serupa babi. Sampai lepas tengah siang. *** SERATUS delapanpuluh derajad, kehidupan Fadal berubah. Oleh tetangga kirikanan, Fadal tak lagi diremehkan sebagai penyair kere, namun sebagai raja uang. Setiap barang yang diinginkan dapat dibelinya. Setiap tujuannya dapat diwujudkan. Tak heran jika ia berhasil menduduki jabatan Kades Slarangsari sesudah membeli 75 persen suara warga. Sebagai istri yang mendapat sebutan “Bu Kades”, Liztya sangat bangga dengan apa yang dicapai Fadal. Namun kebanggaannya itu hanya seumur jagung, ketika Fadal yang ingin mengembalikan modal saat Pilkades itu terbukti melakukan korupsi dana desa. Setiap malam, ia meratapi nasib Fadal yang telah dicopot jabatannya sebagai lurah Slarangsari. Mendekam ke dalam penjara. Sebagaimana Liztya, jiwa Fadal pun hancur berkepingan. Hari-hari dalam sel dirasakan Fadal seperti panjangnya waktu di dalam neraka. Setiap malam, ia tak dapat tidur. Hingga suatu waktu, ia ingin mengutuk dirinya dengan baris terakhir puisinya yang dihafal luar kepala, “Bukankah anjing akan mencuri, bila dididik seorang maling?” Membaca baris terakhir puisinya itu berulang-ulang di depan empat napi yang sesel dengannya. Empat napi yang semuanya maling itu sontak berang ketika mereka dihubung-hubungkan dengan anjing. Serempak mereka menghunjamkan pukulan ke perut, dada, dan kepala Fadal. Seusai Fadal tak sadarkan diri, mereka merebahkan tubuh di lantai sel yang dingin. Tertidur. Malam hening. 


abstraksi
SEREMPAK applause seluruh penonton baca puisi di dalam gedung pertunjukan." ......... "Tak melontarkan sepatah katapun ketika sebagian penonton menanyakan makna baris terakhir puisinya yang baru saja dipanggungkan bergaya seorang demonstran.

orientasi
Fadal mengumpat setengah berbisik, “Bagaimana negeri yang melahirkan banyak maling ini dapat berubah, kalau orang-orang yang suka menonton penyair baca puisi tak paham simbol. ...............“Apa gunanya menjadi penyair, bila bahasamu hanya kau sendiri yang paham? Apa artinya kau berapi-api membaca puisi di atas panggung, bila hanya dapat tepuk tangan, pulang tak membawa amplop? Lebih baik jadi buruh aduk di bangunan. Bekerja konkret dan menghasilkan.” 

komplikasi
Pertanyaan dan merangkap pernyataan Liztya yang melebar ke mana-mana itu dirasakan Fadal melampaui tikaman belati. ........... Melepas profesinya sebagai penyair dengan membakar seluruh puisinya. 

Evaluasi
Bosan sebagai buruh aduk, Fadal belajar menjadi tukang batu pada Kasmin. Karena bakatnya, ia menjadi tukang batu. ................. Mampir di restoran termewah untuk menikmati hamburger, sosis, dan fried chicken yang tak pernah dirasakan semasih menekuni profesinya sebagai penyair. 

Resolusi
Habis mengantar istrinya pulang, Fadal melajukan Avanza second-nya ke kafe. ............... Hingga suatu waktu, ia ingin mengutuk dirinya dengan baris terakhir puisinya yang dihafal luar kepala, “Bukankah anjing akan mencuri, bila dididik seorang maling?” Membaca baris terakhir puisinya itu berulang-ulang di depan empat napi yang sesel dengannya. 

koda

Empat napi yang semuanya maling itu sontak berang ketika mereka dihubung-hubungkan dengan anjing. Serempak mereka menghunjamkan pukulan ke perut, dada, dan kepala Fadal. Seusai Fadal tak sadarkan diri, mereka merebahkan tubuh di lantai sel yang dingin. Tertidur. Malam hening. 



kalo mau ditulis tangan, lebih baik kalimat pertama disambung dengan kalimat terakhir. "pertama" ..... "terakhir"

5. 1. Bacalah teks cerita fabel berikut dengan cermat!Bertugas sebagai wasit, seekor kera yang didaulat pun memberikan aba-aba sebagai tanda dimulainya perlombaan. Dalam waktu yang singkat kelinci jauh memimpi, namun kura-kura tak menyerah begitu saja. Kura-kura semakin cepat berlari. Beberapa saat pun berlalu. Setelah berlari dengan kencangnya, kelinci merasa lelah di tengah perjalanan. Dia bergumam, “Kura-kura masih jauh di belakangku, rasanya aku bisa istirahat sebentar untuk memulihkan tenaga”. Kelinci bersandar di bawah pohon dan tertidur di sana. Makna kata didaulat pada teks di atas adalah .... A. dipilih B. disukai C. diminta D. disuruh2. Cermatilah kutipan fabel berikut!Hiduplah seekor rusa pada zaman dahulu. Ia sangat somong dan dan pemarah. Ia sering meremehkan kemampuan hewan lain. Pada suatu hari, rusa berjalan-jalan di pinggir danau. Ia bertemu dengan kura-kura yang terlihat hanya mondar-mandir. Kura-kura tersebut berwarna hitam dengan bintik-bintik biru bercahaya seperti mutiara. “Kura-kura apa yang sedang Engkau lakukan di sini?”.(Sumber: http://dongengceritarakyat.com/ diakses 20 Maret 2017 pukul 16.30 WIB) Makna kata mutiara pada teks tersebut adalah .... A. perhiasan B. emas C. permata D. batu3. Cermatilah kutipan cerpen berikut!Sedari pagi hujan terus mericis. Hingga menjelang magrib baru liris, menjadi gerimis-gerimis tipis. Ketika langit mulai gelap, dan lampu-lampu rumah dinyalakan, hujan sudah sempurna reda. Satu dua laron mulai muncul dan berputar-putar mengitari lampudin teras rumah. Semakin lama semakin banyak. Bahkan, beberapa sudah mulai menghambur ke dalam rumah, melewati ventilasi dan celah-celah pintu jendela.(Sumber: Laron disarikan dari Kompas, Minggu, 6 Maret 2011, Mashdar Zaenal) Latar waktu dalam kutipan cerpen tersebut adalah .... A. Malam hari B. Menjelang Magrib C. Sore hari D. Pagi hari4. Cermatilah kutipan cerpen berikut!Di mata Amir, Nenek adalah sosok perempuan tua yang bijak dan pintar. Amir tak tau apa makna nasihat Nenek itu, tapi ia merasa ada benarnya. Bangun pagi membuatnya tidak terlambat tiba di sekolah dan tidak ketinggalan pelajaran. Selain itu, bangun pagi sungguh menyenangkan. Hanya pada pada waktu pagi kita bisa menikmati suasana alam yang paling nyaman. Cahaya matahari masih hangat, udara masih bersih, tumbuhan pun tampak segar, seolah semua lebih bugar setelah bangun tidur.(Sumber: Bendera, disarikan dari Kompas, 8 Mei 2011, Sitok Srengenge) Amanat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ... A. Jangan terlambat datang ke sekolah. B. Jangan sampai ketinggalan pelajaran waktu belajar. C. Jadilah sosok yang bijak dan pintar seperti nenek. D. Bangun pagi banyak manfaat.5. Bacalah cerpen berikut! “Jadi, bukan untuk diberikan kepada seseorang Bunga ini saya rangkai untuk diberikan pada seseorang.” “Memang. Untuk diberikan pada seseorang.” “Yang dicintai mestinya.” “Ya. Jelas!” “Sebaiknya, Bapak tambahkan ucapannya. Bunga ini saya rangkai untuk diantar dengan ucapan. Diambil dari puisi siapa begitu yang terkenal. Misalnya, Kahlil Gibran.” Makna simbol dari bunga pada kutipan teks tersebut adalah .... A. rasa duka B. rasa cinta C. romantisme D. kegembiraan​


Jawaban:

2.c.permata

3.b

4.a

5.b

nomer 1 kurang ngerti maaf ya:)

Jawaban:

1. A

2.C

3.B

4.C

5.B

Maaf kalau ada yang salah

Semoga membantu


6. Ubahlah kalimat tidak baku ini menjadi kalimat baku , jawab nya yang serius ya… 1. Apa Anda kuliah hari ini ? 2. Apa Anda sudah mengerjakan tugas ? 3. Anda harus lampirkan surat keterangan berkelakuan baik pada surat permohonan 4. Akan dia kirimkan surat itu 5. Atas bantuan saudara saya ucapkan banyak terima kasih. 6. Anaknya Pak Adi yang tua sendiri namanya Iwan 7. Apakah kalian senang ? 8. Angin berhembus dari arah timur 9. Atas perhatiannya kami haturkan terima kasih 10. Akibat penebangan hutan yang semena-mena, kini sering terjadi banjir 11. Ayah dari teman adik saya berasal dari Sumatera 12. Anwar telah katakan 13. Bajunya kebesaran 14. Bank dunia bantu negara berkembang 15. Buku ini ditulis oleh saya 16. Bagian agen-agen 17. Bagi mereka yang akan ikut rekreasi harap segera daftar namanya di panitia 18. Bagi yang tidak berkepentingan di larang masuk 19. Berhubung bapak pimpinan tidak hadir, rapat akan ditunda 20. Banyak para wartawan 21. Bapak sudah pulang ke rumah 22. Baca kitab itu sampai selesai 23. Bersama surat ini saya beritahukan keadaan saya sakit 24. Berdasarkan data tersebut menunjukkan dia terlibat 25. Bukunya Ridwan rusak 26. Buku itu adalah merupakan hasil karyanya terbaik 27. Bilang saja sama dia 28. Bilang dahulu sama saya punya bini. 29. Candra menang dalam pertandingan itu 30. Di jaman dulu orang belum mengenal tulisan 31. Dimana letak Gunung Bromo itu ? 32. Dia punya mobil sudah dijual 33. Di daerah Tawangmangu menghasilkan bunga-bungaan 34. Dia merupakan satu-satunya tempat kami mengadukan nasib 35. Dia pulang sendirian tadi 36. Duduklah yang tenang 37. Di seluruh jalan-jalan raya banyak pohon hijau 38. Di lapangan industri sangat memerlukan tenaga ahli 39. Guru mengajar nyanyi murid-muridnya 40. Gubernur menugaskan walikota untuk menyelesaikan masalah itu. 41. Ia sedang ke luar negeri 42. Ia adalah siswa yang rajin 43. Ia sayang sekali dengan orang itu 44. Ia ditugaskan mengurus konsumsi 45. Ia barusan datang 46. Ia datang di malam hari 47. Ia sudah dikasih tahu 48. Ia tidak menyanyi, melainkan mengaji 49. Ia bukan dokter, tetapi kondektur 50. Ia kuat sendiri di kampungnya 51. Ia malu diketawai teman-temannya 52. Ia akan ke luar ngeri minggu depan 53. Jarot tidak percaya kepada saya, saya dianggapnya akan menipu 54. Jangan boleh dia pergi 55. Kita menanti hubungan dengan luar negeri 56. Kepada segenap hadirin diminta berdiri sejenak 57. Ketua dipersilahkan menuju mimbar 58. Kabar tentang nenek sakit saya sudah sampaikan 59. Kemarin ayah dari Manila 60. Kami menghaturkan terima kasih atas kehadirannya. 61. Kumpulan benda-benda 62. Kami akan kirimkan pesanan Saudara 63. Kakak membisikkan adik supaya hati-hati 64. Ledeng mengalir terus 65. …. megharap akan belas kasihan 66. Mengenai hal itu saya akan terangkan besok 67. Mereka sedang membahas tentang hal usul itu 68. Meskipun hari hujan, tetapi ia pergi juga hadir rapat 69. Mereka mendiskusikan tentang bayi tabung 70. Mereka berdiskusi masalah AIDS 71. Menikmati puisi biasanya lebih mudah dari pada memahaminya 72. Mereka-mereka itulah yang selalu melanggar peraturan 73. Mereka duduk saling berhadap-hadapan 74. ….. menghadapi musim penghujan yang akan datang… 75. Mematuhi pada peraturan 76. Memperindah pagar dengan menanami bunga 77. ….. menjabat sebagai bendahara 78. …..membicarakan mengenai kredit macet 79. ….. mendapat sambutan dari para penonton 80. Nagapai kamu membelanya ? 81. Pengunjungnya sangat banyak sekali 82. Pertemuan ini sudah dimulai sejak jam 10.00 tadi 83. Perlu saya jelaskan di sini, bahwa masalah itu tidak benar 84. Perumnas bangun beberapa rumah-murah 85. Papan pengumuman itu hendaklah dibuat bersih 86. Presiden menghadiahkan gubernur bintang jasa 87. Presiden menghadiahi bintang jasa kepadanya 88. Pencuri itu berhasil ditangkap polisi 89. Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu Kamerun melawan Regu Argentina 90. Pertandingan antara Regu Belgia melawan Regu Belanda berlangsung sangat seru 91. Pada umumnya orang menganggap bahwa bahasa Inggris itu sukar 92. Para tamu dipersilahkan masuk 93. Pada hari kemerdekaan selalu mengadakan upacara kenaikan bendera 94. Pembangunan jembatan tol seluruhnya dibiayai oleh pinjaman dari luar negeri 95. Para guru-guru semuanya baik sama Fatimah 96. Rawatlah dirinya seperti merawat dirimu sendiri 97. Restoran itu dijual dengan harga Rp 15.000.000,- 98. Sepanjang pengetahuan saya 99. Saya tidak tahu kalau hari ini libur 100. Surat saudara saya sudah baca 101. Saya sudah berulang kali menerima surat Saudara 102. Sebelum mulai mengarang terlebih dahulu tentukan tema karangan! 103. Sampai jumpa di lain kesempatan 104. Sebelum dan sesudahnya saya sampaikan terima kasih 105. Tidak sedikit orang-orang yang tinggal di sini 106. Untuk menyingkat waktu acara segera akan dimulai 107. Untuk sementara waktu ia tinggal di sini 108. Uangnya ada di saya 109. Waktu kami persilahkan 110. “Wah, Andi bajunya baru!”


1. Apakah anda kuliah hari ini?
2. Sudahkah anda mengerjakan tugas?
3. Anda harus nelampirkan surat keterangan kelakuan baik dalam surat permohonan anda.
4. Dia akan mengirimkan surat itu
5. Atas bantuan saudara saya mengucapkan terima kasih.
6. Anak tertua Pak Adi bernama Iwan
7. Apakah kalian senang?
8. Angin bertiup dari arah timur
9. Atas perhatiannya kami disampaikan terima kasih
10. Akibat penebangan hutan yang tidak tebang pilih, akhirnya saat ini sering terjadi banjir
11. Ayah dari teman adik saya berasal dari Sumatera
12. Anwar telah mengatakan
13. Bajunya terlalu besar
14. Bank dunia membantu negara berkembang
15. Buku ini ditulis oleh saya
16. Bagian agen-agen
17. Bagi mereka yang akan ikut rekreasi diharap segera mendaftarkan namanya pada panitia
18. Bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk
19. Berhubung bapak pimpinan tidak hadir, maka rapat akan ditunda
20. Banyak wartawan
21. Bapak sudah pulang ke rumah
22. Membaca kitab itu sampai selesai
23. Bersama surat ini saya ingin memberitahukan bahwa keadaan saya kurang sehat
24. Data tersebut menunjukkan bahwa dia terlibat
25. Bukunya Ridwan rusak


7. Gelora Dewata akhirnya memutuskan me-lepaskan penjaga gawang Dony. Keputusan terse-but disampaikan ketua umumnya, H. Muslan, kare-na mantan kiper Pelita Jaya tersebut tidak menun-jukkan prestasi yang menggembirakan. Wahab mengatakan setalah empat bulan bergabung de-ngan Gelora Dewata, Dony belum menunjukkanprestasi yang baik. Bahkan, ketika dia dipercayamenjaga gawang Gelora Dewata menghadapi Pu-puk Kaltim di Bontan, Gelora Dewata menelan ke-kalahan 0 – 4.Berita 2 Menpora beserta rombongan menurut jadwal akan menghadiri pembukaan kejuaraansepak bola Liga Djarum. Mereka dijadwalkan ha-dir pada pembukaan Liga pada tanggal 22 Janu-ari 2011. Kata sekretaris umum, Liga Djarumadalah kompetisi sepak bola yang akan diikuti 16kesebelasan.Kesamaan informasi kedua teks berita tersebutadalah ….a. kompetisi sepak bolab. kejuaraan sepak bola Pupuk Kaltimc. kompetisi sepak bola Liga Djarumd. prestasi sepak bola yang gemilang23. Kereta api yang paling akhir berangkat ke tempattujuan setiap hari adalah kereta api ….a. Argo Wilis c. Turanggab. Mutiara Selatan d. Malabar24. Bacalah puisi berikut !Aku Beginilah hidupku Tanpa ayah tanpa ibu Betapa malang nasibkuDemikian di malam jadi kelabuBercucuran air matakuJika aku mengenang nasibkuTapi ini takdir Tuhan MahatahuKita tak boleh mengeluhPokok masalah yang ingin disampaikan penyairpada puisi tersebut adalah ….a. Ketulusan seorang anak dalam memperjuang-kan nasibnyab. Kejujuran seorang anak dalam mengungkap-kan nasibnyac. Keberanian seorang anak dalam menghadapinasibnyad. Kepasrahan seorang anak dalam menerimanasibnya25. Bacalah kutipan cerita berikut dengan cermat !Konon di sebuah desa di daerah Minang- kabau tinggallah seorang janda bersama anak laki- lakinya. Anak itu bernama Malin Kundang. Ayah- nya sudah meninggal dunia ketika ia masih kecil. Mereka hidup miskin. Tidak satu pun barang ber- harga yang dimilikinya. Setiap pagi ibu Malin Kun- dang mencari kayu bakar di hutan. Hasil penjual- an kayu bakar digunakan untuk mencukupi kebu- tuhan hidupnya.Simpulan isi cerita tersebut adalah ….a. Malin Kundang anak yatimb. Ibu Malin sangat menyayangi anaknyac. Malin Kundang hidup di Minangkabau bersamaibunyad. Malin sejak kecil ditinggal ayahnya. Ia hidupbersama ibunya. Ibunya pekerja keras.Bacalah kutipan laporan berikut ini !Anton pandai membuat gantungan pintu. gantungan pintu buatannya unik dan lucu. Pada hari Minggu, 8 Januari 2012, Rohman bermain ke rumah Anton. Rohman ingin melihat cara mem- buat gantungan pintu. Ternyata, membuatnya sa- ngat mudah. Mula-mula pola gantungan pintu di- buat di atas kertas. Kemudian pola itu dijiplak di atas karton warna. Setelah pola dijiplak, bagian tepi pola digunting. Bagian atas guntingan pintu dilubangi dengan cutter. Bagian tengah pola da- pat ditulis pesan dan diperjelas dengan spidol. Gantungan pintupun siap dipasangkan.26. Isi laporan tersebut adalah ….a. Cara membuat gantungan pintub. Cara membuat pola gantungan pintuc. Gantungan pintu yang unik dan lucud. Menulis pesan pada gantungan pintu27. Perbaikan kalimat laporan yang dicetak miring ada-lah ….a. Gantungan pintu pun siap dipasangkanb. Gantungan pintu pun siap terpasangc. Gantungan pintu pun siap dipasangd. Gantungan pintupun siap dipasang28. Bacalah percakapan berikut !Wartawan : “Bagaimanakah menurut pendapat bapak mengenai kebersihan ling- kungan di desa yang bapak pimpin?”Kepala Desa : “Cukup baik, karena warga masya- rakat sudah menyadari pentingnya kebersihan lingkungan untuk kese- hatan.”Wartawan : “Bagaimana caranya ?”Kepala Desa :”Warga masyarakat diberikan penje- lasan agar tidak sembarangan mem- buang sampah, dan menyediakan tempat-tempat pembuangan sam- pah di rumahnya masing-masing.”Wartawan : “Oh, ya cukup baik kalau begitu.”Topik percakapan tersebut adalah …..a. Dampak pembuangan sampahb. Kesehatanc. Kebersihan lingkungand. Keberhasilan kepala DesaParagraf berikut untuk soal nomor 29 – 31 Berlayar Pada suatu hari yang cerah, Aan, Oon, Een, dan Uun pergi berlayar ke laut. Mereka sangat gembira. Sa-yang sekali, kegembiraan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba langit mendung, angin bertiup kencang dan ombakbergelora. Setelah terombang-ambing beberapa lama, pe-rahu mereka akhirnya menabrak karang. Mereka berusa-ha sekuat tenaga menarik ujung perahu yang terjepit ka-rang. Untunglah, perahu itu tidak bocor. Namum sayang,si Oon melompat ke laut. Ketiga temannya menyesali ke-pergian temannya. Sekarang mereka beriga harus beru-saha keras menyelamatkan diri. Untunglah, badai itu se-gera berlalu. Kini perahu itu bisa berlayar lagi. Tiba-tibamereka melihat si Oon dikejar ikan paus. Mereka beru-saha untuk menyelamatkan si Oon. ​


Jawaban:

22. a. Kompetisis sepak bola

23. d. Malabar

24. b. Kejujuran seorang anak dalam mempertahankan nasibnya

25. a. Malin Kundang anak yatim

26. c. Gantungan pintu unik dan lucu

27. Gantungan pintupun siap dipasang

28. c. Kebersihan lingkungan

Penjelasan:


8. apa unsur intrinsik dari cerpenKENANGAN YANG TERTINGGALOleh: Gola GongKetika rencana pembuatan jalan bebas hambatan itu jadi pembicaraan di surat kabar dan televisi, maka Buyunglah yang paling gelisah di antara seisi rumah. Bagaimana tidak. Proyek jalan tol itu melintasi tanah orang tuanya, tempat padepokan seninya berada. Jika tanah orang tuanya kena gusur, berarti hilang sudah padepokannya, tempat dia belajar kesenian bersama teman-teman sekolahnya.Tapi, bapak, ibu, dan kedua kakak perempuannya malah menyambut gembira rencana itu. Kelihatannya mereka sedang membayangkan uang ganti rugi yang mencapai puluhan juta. Wah, Bapakku bisa tambah kaya, nanti! Pikir Buyung. Dan kalau Buyung mencoba menentang rencana penggusuran tanah itu, kedua kakaknya pasti menertawakannya dan dengan kompak mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang terlalu mementingkan dirinya sendiri. Egois. Tidak mementingkan orang banyak.“Padepokan Buyung bagaimana, Pak?” Protes Buyung manja.“Padepokan saja yang kamu urusi, Buyung!” kata Bapak agak kesal. Beliau memasukkan tembakau ke pipa cangklongnya. “Kamu kan bisa bikin lagi di tanah Bapak yang lain! Bikin padepokan lagi di sana!”Tanah orang tuanya memang banyak. Warisan turun temurun. Jika tanah tempat padepokannya itu kena proyek jalan tol, maka tanah bapaknya masih bertebaran. Bapaknya memang terkenal dengan sebutan feodal, juragan tanah, karena punya tanah di mana-mana. Bapaknya sangat disegani orang-orang. Tapi, walaupun begitu bapaknya selalu mengelak jika dicalonkan menjadi kepala desa atau yang lebih tinggi dari itu. Misalnya anggota dewan di kabupaten sekalipun. Bapaknya cukup merasa bahagia mengurusi usaha dagang material bangunan sambil mengawasi sawahnya dan sesekali pergi memancing di irigasi.Sebagai anak bungsu Buyung terus merengek tidak mau terima dengan rencana gila itu. Namun bapaknya bilang, untuk pembangunan kita harus mau berkorban. Apalagi untuk kepentingan umum. Buyung tidak bisa berkutik. Ya, dia bisa saja membuat lagi padepokan di tanah yang lain, tapi tak semudah itu! Padepokan seninya sudah dia dirikan sejak SMP. Itu berarti lima tahun yang lalu.Di tanah bapaknya yang berupa pesawahan, di sebuah sudutnya ada kantong kecil berupa hutan kecil yang rimbun dengan pepohonan. Ada jambu air, mangga, jambu batu, pepaya, kedondong, rumpun bambu, dan segerombolan pohon pisang. Dengan seizin bapaknya dibangunlah sebuah gubuk beratapkan daun kelapa dan bangku-bangku dari bambu di halamannya. Ada panggung kecil di tengah-tengahnya, tempat kelompok teater sekolah bermain. Itulah padepokan seninya. Dia menamai padepokannya dengan sebutan ”Padepokan Rumah Seni”.Di padepokan itulah Buyung menyalurkan gairah seninya. Hampir setiap sore ia duduk berangin-angin, melukis para petani, kerbau, lumpur, padi, sungai, irigasi, dan gunung. Setiap malam Minggu, seusai berkumpul dengan kawan-kawan sekolahnya, Buyung menghabiskan malam di padepokan bersama teater sekolahnya; menanak nasi liwet sambil berburu belut dan kodok swike di sawah, atau menyembelih ayam. Pada hari-hari yang hening dan romantis, Buyung membuat puisi dan cerita pendek.Itulah mengapa padepokan ini sangat penting bagi Buyung. Rasanya tak ada yang berharga lagi di muka bumi ini setelah keluarga dan kelompok teaternya selain padepokannya. Hancur dan remuk jiwanya setelah tahu pasti enam bulan lagi segalanya akan dicakar-cakar oleh buldoser. Akan rata dengan bumi dan di atasnya akan dilapisi aspal panas. Akan dilindasi roda-roda gila kendaraan yang menuju daerah wisata di pantai Anyer. Orang-orang Jakartalah yang sebetulnya menuntut jalan tol ini dibuat, karena dengan begitu mereka bisa lebih lancar berwisata ke Anyer.Berarti Buyung cuma punya sisa waktu enam bulan lagi untuk menghabiskan hari-harinya bersama kelompok teaternya di padepokan. Bersamaan dengan pengumuman hasil ujian akhir sekolahnya.”Pokoknya, dalam sisa waktu yang sedikit ini, Buyung memilih tinggal di padepokannya saja!””Buyung!” ibunya berusaha mencegah.”Biarin aja, Bu!” kata kakak perempuannya yang nomor dua.Buyung sudah duduk di sadel sepeda gunungnya. Ransel kecil yang penuh dengan perbekalan nemplok di punggungnya. Dia sudah memutuskan untuk mengungsi ke padepokannya, merasakan bagaimana nikmatnya hidup di padepokan. Menjadi orang bebas dan raja kecil bagi dirinya sendiri.


Unsur intrinsik 

1. Tema: kehidupan sosial

2. Tokoh dan penokohan
-Buyung = keras kepala/egois, pantang menyerah, berjiwa seni, manja, (namun pada akhirnya) baik hati (karena ikhlas padepokannya akan digusur)
-Ayah = bijaksana, tidak sombong, sabar
-Ibu = penyabar, penyayang, peduli
-Kakak-kakak buyung = kurang peduli, bijak seperti ayah

3. alur maju

4. sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat

5. Latar/setting
-Latar tempat: rumah, padepokan
-Latar Waktu: siang hari dan sore hari
-Latar suasana: tegang, mengharukan

6. Majas
-majas ekslamasio: majas yang menggunakan kata seru 
"Wah, Bapakku bisa tambah kaya, nanti!"
-majas personifikasi: menempatkan sifat manusia pada benda mati
"Akan dilindasi roda-roda gila kendaraan yang menuju daerah wisata di pantai Anyer." 
"Hancur dan remuk jiwanya setelah tahu pasti enam bulan lagi segalanya akan dicakar-cakar oleh buldoser."

7. Amanat 
"Sebagai manusia, kita tidak boleh egois dan mementingkan diri sendiri. Segala sesuatu perlu dipertimbangkan dengan sebaik mungkin."

---
Semoga membantu :)
mohon maaf jika ada kesalahan ya...

9. Ibu membekaliku sebuah sungaiyang jernih dan berkecipak-cipak airnya,Sungai itu ditanam di telapak tanganku,mimpi ibu terbawa dalam arusnya.Bila aku tidur, sungaiku berkelanaMenyusuri garis-garis nasibku.Gemercik di tengah hutan.Gemuruh di malam jauh.Bila rindu meluap dan aku banjirjari-jari tanganku mengucurkan air.(Sumber: "Sungai", disarikan dari Kompas, Minggu, 12 November 2012, Joko Pinurbo)46. Tema yang sesuai dengan puisi tersebut adalah ....A. kasih sayang seorang ibuB. perjuangan seorang anakC. pengorbanan seorang ibuD. nasihat seorang ibuE. pengorbanan seorang anakProduktif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK Kelas XI266​


Jawaban:

D

Penjelasan:

si anak yang sedang berjuang meraih mimpinya dengan bekal nasihat dari ibunya


10. 11. Ide atau gagasan pokok yang menjadi dasar puisi disebut .... A. sampiran B. larik C. tema D. amanat E. isi 12. Saat memahami isi suatu puisi, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan, kecuali .... A. suasana yang ada dalam puisi B. hal apa yang dikemukakan pengarang C. tokoh D. bunyi vokal E. memperhatikan diksi 13. Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menentukan makna puisi adalah .... A. menuliskan setiap makna yang ada pada puisi tersebut B. menceritakan kembali puisi C. membaca puisi secara sekilas D. langsung mengidentifikasi keseluruhan kata E. memilah yang termasuk sampiran dan isi 14. Cermatilah penggalan puisi berikut! Bunga melur cempaka biru Bunga rumpai kelabu puan Tujuh malam selalu rindu Hanyalah rindu kepala tuan Puisi di atas berisikan tentang .... A. cinta B. sepi C. bunga D. ketuhanan E. negeri 15. Bacalah kutipan puisi berikut! Pagiku hilang sudah melayang Hari mudaku sudah pergi Sekarang petang datang membayang Batang usiaku sudah tinggi Aku lalai dihari pagi Beta lengah di masa muda Kini hidup meracuni hati Miskin ilmu miskin harta ... “Menyesal”, karya: A. Hasyim Kata petang pada larik ketiga puisi tersebut mempunyai makna lambang .... A. waktu sore hari B. kehidupan manusia C. suasana senja D. masa tua E. perasaan manusia 16. Bacalah puisi berikut! Jika bayang telah pudar dan elang laut pulang ke sarang angin bertiup ke benua tiang-tiang akan kering sendiri dan nahkoda sudah tau pedoman boleh engkau datang padaku puisi “Surat dari Ibu”, karya Asrul Sani Makna lambang dari “dan nahkoda sudah tahu pedoman” adalah .... A. sudah mencari pemodam hidup B. sudah menemukan arah dan tujuan C. sudah mempunyai pasangan hidup D. sudah berilmu dan berpengalaman E. sudah menjadi nahkoda berpengalaman 17. Baris puisi berikut yang memiliki nada keras, penanda jeda koma, nad akhir naik, dan penanda jeda titik adalah .... A. Kepada yang muda kuharapkan ⁄ Atur barisan di hari pagi ⁄⁄ B. Kepada yang muda kuharapkan ⁄ Aturan barisan di pagi hari ⁄⁄ C. Kepada yang muda kuharapkan ⁄⁄ Atur barisan di hari pagi ⁄⁄ D. Kepada yang muda kuharapkan ⁄⁄ Atur barisan di hari pagi ⁄⁄ E. Kepada yang muda kuharapkan ⁄⁄ Atur barisan di hari pagi ⁄⁄ 18. Perhatikan puisi berikut! Adakah yang kupunya anak-anakku selain buku-buku dan sedikit ilmu sumber pengabdianku kepadamu kalau hari Minggu engkau datang ke rumahku aku takut anak-anakku kursi-kursi tua yang di sana dan meja tulis sederhana .... Karya: Toto Sudarto Bachtiar Kutipan puisi di atas dibaca dengan ekspresi .... A. sedih B. haru C. tegar D. marah E. kecewa 19. Perhatiakn puisi berikut! Di atas meja: cangkir kosong Gelisah mengingatkan Tentang hidup yang percuma “Di atas meja”, Tedi S Kutipan puisi tersebut menggunakan indra .... A. pendengaran B. penglihatan C. penciuman D. pencecap E. perasaan 20. Bacalah puisi berikut! Indahnya taman di mata zaman .... dan kalau hari sudah petang, ribuan orang ke taman datang, berikan aku belukar saja, tempat aku memuji rasa. Puisi “Berikan Aku Belukar”, JE Tatengkeng Berikut ini yang tidak termasuk analisis puisi tersebut adalah .... A. Puisi tersebut menggunakan irama dan rima yang padu. B. Puisi tersebut mempunyai pola penulisan tradisional C. Mengandung unsur romantisme. D. Berisi tentang kehidupan di masa datang. E. Benyak mengandung majas personifikasi. 21. Cermatilah kutipan puisi berikut! Mengganggu dalam mimpiku Menghempas aku di bumi keras Di bibirku terasa pedas Mengaduk-aduk telingaku Rima kutipan puisi di atas adalah .... A. a-b-b-a B. a-b-a-b C. a-a-b-b D. a-d-c-d E. a-b-c-a 22. Perhatikan puisi berikut! Jika bayang telah pudar Dan elang laut pulang ke sarang Angin bertiup kebenua Asrul Sani, “Surat dari Ibu” Dalam petikan puisi tersebut terdapat dua buah citraan, yaitu citraan .... A. Penglihatan dan penciuman B. Pencecapan dan gerak C. Penglihatan dan gerak D. Penciuman dan gerak E. Pendengaran dan penciuman 23. Perhatikan puisi berikut! Cintaku Jauh di Pulau Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh! Perahu yang bersama ‘kan merapuh! Mengapa ajal memanggil dulu Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku Chairil Anwar Suasana dalam puisi tersebut adalah .... A. sedih B. marah C. gembira D. kecewa E. senang 24. Bacalah puisi berikut! Karena kasih-Mu Engkau tentukan waktu Sehari lima kali kita bertemu Amir Hamzah Tema puisi di atas adalah .... A. kercintaan B. ketuhanan C. cinta tanah air D. keindahan alam E. kemanusiaan 25. Cermati penggalan puisi berikut! Buah duku buah durian ........ Senggang hati dapat undian Seperti mimpi disiang hari Sampiran yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang pada puisi tersebut adalah .... A. buah pepaya buah durian B. buah srikaya buah kenari C. buah kecapi buah kenari D. buah pepaya buah duku E. buah manggis buah rambutan


Jawaban:

11. c

12.b

13.b

14.a

15.d

16.b

17.c

18

11. c. tema

12.d. bunyi vokal

13.e. memilah yang termasuk sampiran dan isi

14.a.cinta

15.d.masa tua

16.d.sudah berilmu dan berpengalaman

17.c

18.b.haru

19.b.penglihatan

20.c.berisi tentang kehidupan dimasa mendatang

21.a.abba

22.c.penglihatan dan gerak

23.a. sedih

24.b.ketuhanan

25.c.buah kecapi buah kenari

sorry kalo salah yaa


11. KENANGAN YANG TERTINGGALOleh: Gola GongKetika rencana pembuatan jalan bebas hambatan itu jadi pembicaraan di surat kabar dan televisi, maka Buyunglah yang paling gelisah di antara seisi rumah. Bagaimana tidak. Proyek jalan tol itu melintasi tanah orang tuanya, tempat padepokan seninya berada. Jika tanah orang tuanya kena gusur, berarti hilang sudah padepokannya, tempat dia belajar kesenian bersama teman-teman sekolahnya.Tapi, bapak, ibu, dan kedua kakak perempuannya malah menyambut gembira rencana itu. Kelihatannya mereka sedang membayangkan uang ganti rugi yang mencapai puluhan juta. Wah, Bapakku bisa tambah kaya, nanti! Pikir Buyung. Dan kalau Buyung mencoba menentang rencana penggusuran tanah itu, kedua kakaknya pasti menertawakannya dan dengan kompak mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang terlalu mementingkan dirinya sendiri. Egois. Tidak mementingkan orang banyak.“Padepokan Buyung bagaimana, Pak?” Protes Buyung manja.“Padepokan saja yang kamu urusi, Buyung!” kata Bapak agak kesal. Beliau memasukkan tembakau ke pipa cangklongnya. “Kamu kan bisa bikin lagi di tanah Bapak yang lain! Bikin padepokan lagi di sana!”Tanah orang tuanya memang banyak. Warisan turun temurun. Jika tanah tempat padepokannya itu kena proyek jalan tol, maka tanah bapaknya masih bertebaran. Bapaknya memang terkenal dengan sebutan feodal, juragan tanah, karena punya tanah di mana-mana. Bapaknya sangat disegani orang-orang. Tapi, walaupun begitu bapaknya selalu mengelak jika dicalonkan menjadi kepala desa atau yang lebih tinggi dari itu. Misalnya anggota dewan di kabupaten sekalipun. Bapaknya cukup merasa bahagia mengurusi usaha dagang material bangunan sambil mengawasi sawahnya dan sesekali pergi memancing di irigasi.Sebagai anak bungsu Buyung terus merengek tidak mau terima dengan rencana gila itu. Namun bapaknya bilang, untuk pembangunan kita harus mau berkorban. Apalagi untuk kepentingan umum. Buyung tidak bisa berkutik. Ya, dia bisa saja membuat lagi padepokan di tanah yang lain, tapi tak semudah itu! Padepokan seninya sudah dia dirikan sejak SMP. Itu berarti lima tahun yang lalu.Di tanah bapaknya yang berupa pesawahan, di sebuah sudutnya ada kantong kecil berupa hutan kecil yang rimbun dengan pepohonan. Ada jambu air, mangga, jambu batu, pepaya, kedondong, rumpun bambu, dan segerombolan pohon pisang. Dengan seizin bapaknya dibangunlah sebuah gubuk beratapkan daun kelapa dan bangku-bangku dari bambu di halamannya. Ada panggung kecil di tengah-tengahnya, tempat kelompok teater sekolah bermain. Itulah padepokan seninya. Dia menamai padepokannya dengan sebutan ”Padepokan Rumah Seni”.Di padepokan itulah Buyung menyalurkan gairah seninya. Hampir setiap sore ia duduk berangin-angin, melukis para petani, kerbau, lumpur, padi, sungai, irigasi, dan gunung. Setiap malam Minggu, seusai berkumpul dengan kawan-kawan sekolahnya, Buyung menghabiskan malam di padepokan bersama teater sekolahnya; menanak nasi liwet sambil berburu belut dan kodok swike di sawah, atau menyembelih ayam. Pada hari-hari yang hening dan romantis, Buyung membuat puisi dan cerita pendek.Itulah mengapa padepokan ini sangat penting bagi Buyung. Rasanya tak ada yang berharga lagi di muka bumi ini setelah keluarga dan kelompok teaternya selain padepokannya. Hancur dan remuk jiwanya setelah tahu pasti enam bulan lagi segalanya akan dicakar-cakar oleh buldoser. Akan rata dengan bumi dan di atasnya akan dilapisi aspal panas. Akan dilindasi roda-roda gila kendaraan yang menuju daerah wisata di pantai Anyer. Orang-orang Jakartalah yang sebetulnya menuntut jalan tol ini dibuat, karena dengan begitu mereka bisa lebih lancar berwisata ke Anyer.Berarti Buyung cuma punya sisa waktu enam bulan lagi untuk menghabiskan hari-harinya bersama kelompok teaternya di padepokan. Bersamaan dengan pengumuman hasil ujian akhir sekolahnya.”Pokoknya, dalam sisa waktu yang sedikit ini, Buyung memilih tinggal di padepokannya saja!””Buyung!” ibunya berusaha mencegah.”Biarin aja, Bu!” kata kakak perempuannya yang nomor dua.Buyung sudah duduk di sadel sepeda gunungnya. Ransel kecil yang penuh dengan perbekalan nemplok di punggungnya. Dia sudah memutuskan untuk mengungsi ke padepokannya, merasakan bagaimana nikmatnya hidup di padepokan. Menjadi orang bebas dan raja kecil bagi dirinya sendiri.Pertanyaan:1. sebutkan tema cerpen tsb disertai alasannya!2. identifikasilah latar cerpen tsb!3. cocokanlah perilaku tokoh cerita tsb dengan sebagian perilaku masyarakat kita saat ini? jelaskanlah!Tolong dong bantu jawab! makasiih


1)Temanya:Kegigihan seorang gadis
2)latar apa?latar tempat,latar waktu atu latar suasana?
3)yah gtw ya...aku baru kelas 1 SMP :v

12. Berikut ini termasuk jenis-jenis kata keterangan atau adverbia, kecuali .... *1 poinadverbia pewatasadverbia penyertaadverbia penggantiadverbia waktuDi antara kalimat-kalimat berikut, yang menggunakan kata keterangan cara adalah ... *1 poinSaya sudah membaca perintah soal dengan hati-hati.Kami pergi bersama ayah dan ibu.Kamu harus segera kembali besok.Dia menggali tanah di belakang rumah dengan cangkul.Di antara kalimat-kalimat berikut yang tidak mengandung verba transitif adalah ... *1 poinTuti sedang menulis surat untuk sahabatnya.Mereka sedang bermain di halaman sekolah.Adik melempar buah mangga milik nenek tadi pagi.Arman akan membaca puisi di depan kelas.Kalimat-kalimat berikut mengandung verba intransitif, kecuali ... *1 poinMereka bertiga sedang makan di sebuah restoran.Tadi malam, Adi tersandung akar pokok Ara.Saya sudah selesai mengerjakan PR minggu lalu.Saya senang belajar apa saja bersama kamu.Penulisan kalimat langsung yang tepat terletak pada penulisan kalimat ... *1 poin"Besok, dia datang!" kata ibu.Besok dia datang kata ibu.Kata ibu, "besok dia datang!"Ibu mengatakan bahwa besok dia datang.Syarat kalimat dalam teks berita yaitu .... *1 poinefektifbahasa bersayaphiperbolaambiguBerikut merupakan konjungsi yang digunakan dalam kalimat majemuk setara, kecuali .... *1 poinjikatetapidanatauKalimat-kalimat berikut merupakan kalimat majemuk bertingkat, kecuali ... *1 poinSaya datang karena dia mengundang.Kamu akan pulang atau singgah dulu ke rumahku?Mereka datang setelah kamu pergi.Dia belajar giat agar lulus ujian.​


Jawaban:

1.adverbia penganti

2.dia menggali tanah dibelakang rumah dengan cangkul

3.tuti sedang menulis surat untuksahabatnya

4.saya sudah selesai mengerjakan pr minggu lalu

5."Besok, dia datang!"kata ibu

6.efektif

7.atau

8.dia belajar giat agar lulus ujian

Penjelasan:


Video Terkait

Kategori b_indonesia