Puisi Ibu Chairil Anwar

Puisi Ibu Chairil Anwar

puisi ibu chairil anwar

Daftar Isi

1. puisi ibu chairil anwar


Puisi Chairil Anwar- Ibu

Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu…..

Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu…..

Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun…..
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu….

Ibu….

Aku sayang padamu…..
Tuhanku….
Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya…..

2. Isi dari puisi ibu chairil anwar?


seorang ibu yang tak berhenti memberi nasihat baik kepada anaknya

3. tema tentang puisi "ibu" karya Chairil Anwar?​


Jawaban:

sebuah perasaan terima kasih dari seorang anak kepada seorang ibu yang telah merawat dan membesarkannya dengan kasih sayang yang tulus.

Penjelasan:

Di dalam puisi terdapat banyak pujian kepada ibunya


4. tuliskan puisi chairil anwar?


Aku

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi


5. puisi aku karya chairil anwar


aku, aku adalah aku, berdiri seperti paku, dan seterusnya...Berdiri seperti paku dan Aku,aku adalah aku.

6. antalogi puisi dari Chairil Anwar​


cth puisi dari Hairil Anwar

Kalau sampai waktuku

Aku mau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang


7. apa isi puisi yang berjudulkan do'a karya Chairil Anwar!apa isi puisi yang berjudulkan aku karya Chairil anwar!​


Jawaban:

kita harus mendekatkan diri kita Kepada Tuhan dalam keadaan apapun


8. Carikan majas beserta maknanya yang terdapat dalam puisi chairil anwar yang berjudul ibu


Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah ku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu…..

Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menanggis
Katanya aku lemah

Ibu…..

Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia dangun dimalam sepi lalu memunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia obati dengan penawar dan semangat
Dan bila aku mencapai kejanyaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun…

Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu

Ibu…..

Aku saying padamu…..
Tuhanku…
Aku bermohon padaMu
Sejahterakan dia
Selamanya…



HASIL ANALISA

·      Pernah aku merajuk

Dalam baris di atas terdapat majas hiperbola, karena di sana kata “merajuk” merupakan bentuk kata baku atau berlebihan dari kata “mendiamkan”.


·      Katanya aku degil

Ini merupk majas personifikasi, karena dalam paragraph dua baris keempat

“degil” seolah-olah menunjukan kata kepada binatang. Karena “degil” dapat di artikan keras kepala.


·      Setiap kali aku tersilap

Ini merupkan majas personifikasi, karena puisi di atas menunjukan peristilahan.

Maksud dari puisi di atas adalah “setip kali tersilap” seseorang anak itu melakukan kesalahan kepada ibunya.


·      Dia hukum aku dengan nasehat

Makna puisi ini adalah nasihat dari seorang ibu adalah sebuah kasih sayang, hukuman agar kita sebagai anaknya menjadi yang terbaik. Karna nasihat dari seorang ibu adalah hukuman untuk kebaikan kita.


·      Mengalir di pipi mu

Kata “mengalir” lebih tertuju kepada alam, lebih tepatnya sungai. Kata “mengaliri di pipi mu” adalah sebuah tangisan yang menetes.



9. Apa makna dari puisi aku chairil anwar


Wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. Hal ini tercermin melalui dua kalimat di awal puisi tersebut, yakni “Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu”
Keberanian dalam berjuang meskipun banyak resiko yang akan dihadapi. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh. Inilah yang digelorakan oleh Chairil Anwar, yang tersurat pada bait ketiga puisi tersebut.
Semangat yang tak pernah padam. Sebagaimana yang dinyatakan melalui kalimat “aku mau hidup seribu tahun lagi”. Hal tersebut adalah cermin dan betapa semangat Chairil Anwar untuk berjuang, tidak ingin dibatasi oleh waktu

10. apa suasana dan larik yang mendukung suasana pada puisi chairil anwar yang berjudul IBU


Jawaban:

Penjelasan:

sedih,kebanggaan memiliki seorang ibu


11. cara menjadikan prosa puisi berjudul ibu karya chairil anwar​


Jawaban:

Untuk menjadikan prosa puisi berjudul "Ibu" karya Chairil Anwar, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Pahami makna dan perasaan yang ingin disampaikan dalam puisi tersebut. Puisi "Ibu" karya Chairil Anwar menggambarkan rasa kagum dan penghormatan terhadap sosok ibu.

2. Ubah struktur puisi menjadi bentuk prosa. Puisi cenderung memiliki struktur yang terfragmentasi dan penuh dengan pemadatan kata-kata. Dalam prosa, Anda perlu mengubahnya menjadi paragraf yang mengalir secara naratif.

3. Pertahankan makna dan perasaan yang terkandung dalam puisi. Meskipun Anda mengubah struktur puisi menjadi prosa, pastikan untuk tetap menyampaikan makna dan perasaan yang ingin disampaikan oleh Chairil Anwar dalam puisi "Ibu".

4. Gunakan kalimat yang lebih panjang dan deskriptif untuk menggambarkan secara rinci suasana dan perasaan yang ingin disampaikan. Anda dapat menggambarkan karakteristik fisik dan emosional ibu serta hubungan antara ibu dan penulis.

5. Perhatikan penggunaan bahasa dan gaya penulisan yang khas Chairil Anwar. Chairil Anwar dikenal dengan gaya penulisannya yang sederhana namun penuh dengan kekuatan emosional. Cobalah untuk meniru gaya penulisan tersebut dalam prosa Anda.

Berikut adalah contoh hasil konversi puisi "Ibu" karya Chairil Anwar menjadi prosa:

"Ibu, sungguh luar biasa bagaimana dirimu berdiri di tengah keterbatasan dan kesulitan hidup. Wajahmu yang lembut dan tanganmu yang penuh kasih selalu menjadi kekuatan dan inspirasi bagiku. Kehadiranmu memberikan kehangatan dan perlindungan yang tiada tanding bagiku.

Melihatmu bekerja keras sepanjang hari untuk menghidupi kami, terkadang tak terlihat kelelahanmu. Dalam setiap langkahmu, aku melihat keberanian dan ketabahan yang membara di dalam dirimu. Kau adalah tiang penyangga keluarga, pelindung kami di saat badai datang menghampiri.

Tidak ada kata yang dapat cukup untuk menggambarkan betapa besar rasa terima kasihku padamu. Cinta dan pengorbananmu tak tergantikan. Kau mengajarkan aku tentang kehidupan, nilai-nilai kebaikan, dan arti sebenarnya dari keluarga.

Ibu, aku selalu berharap dapat menjadi seseorang yang engkau banggakan. Aku berjanji untuk selalu menghormati dan mencintaimu. Dalam setiap langkah hidupku, aku akan membawa jejakmu, semangatmu, dan cintamu di hatiku.

Terima kasih, Ibu, atas segala yang kau lakukan untukku dan keluarga kita. Engkau adalah sosok yang tiada banding. Meskipun tak dapat kumiliki lebih lama, kenangan dan pelajaranmu akan selalu hidup dalam hatiku. Aku mencintaimu, Ibu."

Dalam konversi tersebut, puisi "Ibu" karya Chairil Anwar diubah menjadi bentuk prosa yang menggambarkan penghormatan dan perasaan penulis terhadap sosok ibu dengan menggunakan kalimat yang lebih panjang dan deskriptif.


12. Puisi karangan chairil anwar


contohnya AKU dan KARAWANG -BEKASITAK SEPADAN Aku kira: Beginilah nanti jadinya Kau kawin, beranak dan berbahagia Sedang aku mengembara serupa Ahasveros Dikutuk-sumpahi Eros Aku merangkaki dinding buta Tak satu juga pintu terbuka Jadi baik juga kita padami Unggunan api ini Karena kau tidak ‘kan apa-apa Aku terpanggang tinggal rangka Februari 1943 Senja di Pelabuhan Kecil Buat Sri Ayati Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

13. Puisi "Aku" karya chairil anwar


Hai Salam Kenal ^_^

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : 8
Kode Kategori : 6.7.8
Kata Kunci : Puisi

Puisi "Aku"

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Semoga bisa membantu >.<

Soal lain dapat dilihat di
http : //brainly.co.id/tugas/182738

back to school campaign Puisi Aku
Karya : Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi


Semoga Membantu...

14. lagu yang paling cocok untuk musikalisasi puisi ibu-chairil anwar !


renungan ibu klo gk lgu bunda

15. ringkasa puisi Chairil Anwar aku​


Jawaban:

ringkasan?? klau makna ny ad mau gk nih

makna puisi Aku karya Chairil Anwar, ada banyak hal yang bisa dipelajari. Khususnya, bagi generasi yang hidup di era kemerdekaan. Karena, pada generasi ini, tentu tidak pernah hidup dan mengalami secara nyata apa yang terjadi di era awal kemerdekaan Indonesia. Beberapa makna puisi Aku, di antaranya adalah :

1 .Wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. Hal ini tercermin melalui dua kalimat di awal puisi tersebut, yakni “Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu”

2 .Keberanian dalam berjuang meskipun banyak resiko yang akan dihadapi. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh. Inilah yang digelorakan oleh Chairil Anwar, yang tersurat pada bait ketiga puisi tersebut.

3 .Semangat yang tak pernah padam. Sebagaimana yang dinyatakan melalui kalimat “aku mau hidup seribu tahun lagi”. Hal tersebut adalah cermin dan betapa semangat Chairil Anwar untuk berjuang, tidak ingin dibatasi oleh waktu


16. 8. Penulisan tanda petik (") yang tepat terdapat pada kalimat .... a. Puisi Aku adalah karya "Chairil Anwar". b. Puisi "Aku" adalah karya "Chairil Anwar". c. Puisi "Aku" adalah karya Chairil Anwar. d. "Puisi Aku" adalah karya Chairil Anwar.​


Jawaban:

Berdasarkan pemaparan tersebut, penulisan tanda petik yang tepat terdapat pada kalimat "Puisi 'Aku'adalah karya Chairil Anwar." Penulisan tanda petik pada kalimat tersebut hanya terdapat pada judul sehingga jenis karya maupun penulisnya tidak membutuhkan tanda petik.


17. Jenis puisi aku chairil Anwar


chairil anwar adalah seorang penyair legen daris karyanya paling di kenal "aku"dan senja di pelabuhan kecil" pangeran kecil ini di lahirkan pada tanggal 26 juli1922 dan meninggal di jakarta 28 april 1949Puisi "AKU" dari Chairil Anwar merupakan puisi yang memilki jenis perjuangan karena dalam pusi tersebut mengandung makna tentang seseorang yang sangat optimis untuk melakukan perjuangan.


maaf klo slh

18. ada yang tau chord dari puisi chairil anwar "ibu", comment ya


Ini sudah jadi musikalisasi puisi
Am Dm E Am EAmTu....han....ku....Dmdalam.... termangu....G Caku..... masih..... menyebut nama-Mu.....Am Dm E AmBiar..... susah.... sungguh..... mengi.....ngat Kau...... penuh seluruh......AmCah.....ya......-Mu......Dm panas...... suci......G Ctinggal.... kedip...... lilin di kelam sunyi ......Am Dm E AmTu.....han....ku..... aku hilang bentuk..... remuk..... remuk..... remuk......Reff:G C E AmTu.....han.....ku.... aku mengembara..... di..... ne.....geri a....sing......G C ETu.....han.....ku.... di pin.....tu....-Mu.... aku.... mengetuk.....E AmAku..... ti.....dak..... bi....sa.... berpaling.......Chord Contoh Musikalisasi Puisi karya Chairil AnwarAKU Karya: Chairil Anwar Intro: A-D-E-AA D EKalau sampai waktukuA DKumau tak seorang kan merayuETidak juga kauATak perlu sedu-sedan ituDAku ini binatang jalangE A

19. makna puisi aku Chairil Anwar ​


Jawaban:

Puisi "Aku" karya Chairil Anwar adalah sebuah puisi yang menggambarkan perasaan dan kesedihan seorang penulis yang merenungkan hidupnya. Puisi ini menyiratkan rasa kehilangan, kesendirian, dan perenungan tentang hidup yang telah dilaluinya. Melalui bait-bait puisi yang singkat namun dalam, Chairil Anwar mengungkapkan kerinduannya untuk bersatu dengan sang kekasih yang telah tiada.

Penjelasan:

maaf kalau salah

Jawaban:

Aku

Kalau sampai waktuku

Ku mau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

-chairil anwar-

______________________________________

makan puisi aku karya Chairil Anwar:

menceritakan tentang perjuangan seseorang yang mempunyai semangat yang tinggi yang tidak mengenal kata lelah, sakit, walaupun ia terluka. Dengan tekadnya yang kuat, ia terus berusaha untuk mencapai tujuannya tanpa memperdulikan banyaknya rintangan yang mengahampiri.

Penjelasan:

semoga bermanfaat ya

Wyylzz.


20. apresiasi puisi AKU Chairil Anwar​


Pembahasan :

Kalau sampai waktuku

'Ku mau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maaf maksutnya yg itukah (^▽^)


21. apakah puisi-puisi chairil anwar berhubungan dengan kemerdekaan??


iya, karena menggambarkan ketekadtan seseorang dalam menginginkan kemerdekaan.

22. Puisi Ibu karya Chairil Anwar analisis unsur batin dan unsur fisik


Jawaban:

Penjelasan:

Tema (sense) adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat. Tema dari puisi “ibu” yang diciptakan oleh Chairil Anwar adalah sebuah perasaan terima kasih dari seorang anak kepada seorang ibu yang telah merawat dan membesarkannya dengan kasih sayang yang tulus.

Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana. Tipografi dalam puisi “ibu” oleh Chairil Anwar adalah berbentuk lurus kebawah dan tertata rapi. Tidak ada yang berlebihan hanyalah suatu perasaan seorang anak yang mendalam bagi seorang ibu yangmungkin membacanya, sang pembaca akan terbawa pada suasana yang lebih tenang, sedih dan haru yang mendalam.

Amanat (intention) atau pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair melalui karyanya. Amanat dalam puisi tersebut adalah bagaimana seorang anak mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas berkat yang begitu berlimpah telah memberikan seorang ibu yang begitu mengasihinya dengan tulus dan dengan penuh kasih sayang yang sejati.

Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain. Nada dalam puisi tersebut adalah membuat sang pembaca membaca dengan nada yang miris dan penuh penghayatan akan sosok yang ada di dalam puisi tersebut.

Rasa atau emosional adalah sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan, keheranan, kesedihan, kemarahan atau yang lain. Rasa dalam puisi tersebut adalah merasakan sedih , terharu, dan rasa terima kasih .

Perasaan (feeling) adalah sikap pengarang terhadap tema (subjek matter) dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan lain-lain. Pada puisi ini, penyair memiliki perasaan yang mengungkapkan terimakasih serta meminta maaf kepada sang ibu.

Enjambemen adalah pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya. Puisi ini memiliki pengulangan kata depan yang terdapat disetiap dua barisnya (a-b-a-b)

Kata konkret (imajinasi) adalah penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair. Puisi yang berjudul “ibu” ini tidak terlalu memuat kata-kata kiasan atau majas yang berlebihan. Jadi, penggunaan kata konkret di dalam puisi ini sangat memiliki porsi yang banyak sehingga dapat membuat orang yang awam akan puisi dapat mengerti dengan mudah.

Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi. Diksi yang dipakai oleh penyair menggabarkan rasa hormat kepada ibu dan menunjukkan perasaan yang dalam karena menggunakan kata-kata yang dalam sehingga mampu menyentuh hati pembaca dan pendengar puisi ini.

Akulirik adalah tokoh aku (penyair) di dalam puisi. Dalam puisi ini, penyair memerankan dirinya sebagai tokoh anak yang sedang berbicara kepada ibunya.

Rima adalah pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal, tengah maupun akhir. Rima dalam puisi tersebut adalah dengan kata “ibu” dan peekanannya juga ada pada kata tersebut.

Verifikasi adalah berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir); ritma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi).Persamaan bunyi (rima) terdapat pada beberapa kata, seperti kata “ibu”. Ritma disini tergantung pada si pembaca puisi yang menjiwai puisi ini.

Majas adalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi. Majas dalam puisi tersebut adalah tata bahasa dan penekanan yang ada dalam puisi dengan judul “ibu” dan penyair menulis dengan gaya yang indah dan dapat dirasakan juga agi sang pembaca sehingga puisi tersebut dapat tersampaikan.

Citraan (pengimajian) adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indera penglihatan). Citraan dalam puisi “ibu” oleh chairil Anwar adalah menggambarkan apa yang dirasakn sang penulis dan seorang pembaca juga akan merasakan hal yang sama pada saat membaca puisi tersebut dengan penuh penghayatan.

KESIMPULAN

Dari semua pernyataan yang ada pada makalah kami dapat di deskripsikan bahwa puisi memiliki suatu pesan yang mengandung nilai yang ingin disampaikan oleh penulis bagi para pembaca. Kami dari kelompok dapat memahami apresiasi karya sastra, bahwa apresiasi adalah “suatu kegiatan mengakrabi karya sastra untuk mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan penikmatan terhadap karya itu hingga diperoleh kekayaan wawasan dan pengetahuan, kepekaan pikir, dan rasa terhadap berbagai segi kehidupan”.

Maaf kalo salahhh

Jawaban:

ini jawabanya

Penjelasan:

Tema (sense) adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat. Tema dari puisi “ibu” yang diciptakan oleh Chairil Anwar adalah sebuah perasaan terima kasih dari seorang anak kepada seorang ibu yang telah merawat dan membesarkannya dengan kasih sayang yang tulus.

Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana. Tipografi dalam puisi “ibu” oleh Chairil Anwar adalah berbentuk lurus kebawah dan tertata rapi. Tidak ada yang berlebihan hanyalah suatu perasaan seorang anak yang mendalam bagi seorang ibu yangmungkin membacanya, sang pembaca akan terbawa pada suasana yang lebih tenang, sedih dan haru yang mendalam.

Amanat (intention) atau pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair melalui karyanya. Amanat dalam puisi tersebut adalah bagaimana seorang anak mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas berkat yang begitu berlimpah telah memberikan seorang ibu yang begitu mengasihinya dengan tulus dan dengan penuh kasih sayang yang sejati.

Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain. Nada dalam puisi tersebut adalah membuat sang pembaca membaca dengan nada yang miris dan penuh penghayatan akan sosok yang ada di dalam puisi tersebut.

Rasa atau emosional adalah sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan, keheranan, kesedihan, kemarahan atau yang lain. Rasa dalam puisi tersebut adalah merasakan sedih , terharu, dan rasa terima kasih .

Perasaan (feeling) adalah sikap pengarang terhadap tema (subjek matter) dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan lain-lain. Pada puisi ini, penyair memiliki perasaan yang mengungkapkan terimakasih serta meminta maaf kepada sang ibu.

Enjambemen adalah pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya. Puisi ini memiliki pengulangan kata depan yang terdapat disetiap dua barisnya (a-b-a-b)

Kata konkret (imajinasi) adalah penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair. Puisi yang berjudul “ibu” ini tidak terlalu memuat kata-kata kiasan atau majas yang berlebihan. Jadi, penggunaan kata konkret di dalam puisi ini sangat memiliki porsi yang banyak sehingga dapat membuat orang yang awam akan puisi dapat mengerti dengan mudah.

Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi. Diksi yang dipakai oleh penyair menggabarkan rasa hormat kepada ibu dan menunjukkan perasaan yang dalam karena menggunakan kata-kata yang dalam sehingga mampu menyentuh hati pembaca dan pendengar puisi ini.

Akulirik adalah tokoh aku (penyair) di dalam puisi. Dalam puisi ini, penyair memerankan dirinya sebagai tokoh anak yang sedang berbicara kepada ibunya.

Rima adalah pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal, tengah maupun akhir. Rima dalam puisi tersebut adalah dengan kata “ibu” dan peekanannya juga ada pada kata tersebut.

Verifikasi adalah berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir); ritma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi).Persamaan bunyi (rima) terdapat pada beberapa kata, seperti kata “ibu”. Ritma disini tergantung pada si pembaca puisi yang menjiwai puisi ini.

Majas adalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi. Majas dalam puisi tersebut adalah tata bahasa dan penekanan yang ada dalam puisi dengan judul “ibu” dan penyair menulis dengan gaya yang indah dan dapat dirasakan juga agi sang pembaca sehingga puisi tersebut dapat tersampaikan.

Citraan (pengimajian) adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indera penglihatan). Citraan dalam puisi “ibu” oleh chairil Anwar adalah menggambarkan apa yang dirasakn sang penulis dan seorang pembaca juga akan merasakan hal yang sama pada saat membaca puisi tersebut dengan penuh penghayatan.

KESIMPULAN

Dari semua pernyataan yang ada pada makalah kami dapat di deskripsikan bahwa puisi memiliki suatu pesan yang mengandung nilai yang ingin disampaikan oleh penulis bagi para pembaca. Kami dari kelompok dapat memahami apresiasi karya sastra, bahwa apresiasi adalah “suatu kegiatan mengakrabi karya sastra untuk mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan penikmatan terhadap karya itu hingga diperoleh kekayaan wawasan dan pengetahuan, kepekaan pikir, dan rasa terhadap berbagai segi kehidupan”.


23. puisi chairil anwar​


Jawaban:

Judul:Aku

   Kalau sampai waktuku

   Ku mau tak seorang kan merayu

   Tidak juga kau

   Tak perlu sedu sedan itu

   Aku ini binatang jalang

   Dari kumpulannya terbuang

   Biar peluru menembus kulitku

   Aku tetap meradang menerjang

   Luka dan bisa kubawa berlari

   Berlari

   Hingga hilang pedih perih

   Dan akan lebih tidak peduli

   Aku mau hidup seribu tahun lagi

Penjelasan:

:V

Jawaban:

Karawang-Bekasi

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi

Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi

Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami

Terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu

Kenang, kenanglah kami

Kami sudah coba apa yang kami bisa

Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan

Tapi adalah kepunyaanmu

Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan,

Atau tidak untuk apa-apa

Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata

Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami

Teruskan, teruskan jiwa kami

Menjaga Bung Karno

Menjaga Bung Hatta

Menjaga Bung Syahrir

Kami sekarang mayat

Berikan kami arti

Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami

Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu

Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi.


24. Siapakah "aku" dalam puisi "aku" karya chairil anwar


org yg bersemangat dalam perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Chairil Anwar sendiri looo

25. Syair puisi Aku chairil anwar


Aku
Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

26. Jenis-jenis rima yang terdapat dalam puisi Chairil anwar yang berjudul ibu


Jawaban:

Rima paruh dan berpeluk

Penjelasan:

IBU

Pernah aku ditegur

Katanya untuk kebaikan

Pernah aku dimarah

Katanya membaiki kelemahan

Pernah aku diminta membantu

Katanya supaya aku pandai

Ibu…

Pernah aku merajuk

Katanya aku manja

Pernah aku melawan

Katanya aku degil

Pernah aku menangis

Katanya aku lemah

Ibu…

Setiap kali aku tersilap

Dia hukum aku dengan nasihat

Setiap kali aku kecewa

Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat

Setiap kali aku dalam kesakitan

Dia ubati dengan penawar dan semangat

dan bila aku mencapai kejayaan

Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun…

Tidak pernah aku lihat air mata dukamu

Mengalir di pipimu

Begitu kuatnya dirimu…

Ibu…

Aku sayang padamu…

Tuhanku….

Aku bermohon pada-Mu

Sejahterahkanlah dia

Selamanya…


27. 1. Apa kesan kamu terhadap puisi Diponegoro karya Chairil Anwar?2. Apa kesan kamu terhadap puisi Derai - Derai Cemara karya Chairil Anwar? 3. Apa kesan kamu terhadap puisi Karawang Bekasi karya Chairil Anwar?​


Jawaban:

Sangat Bagus dan Keren Bisa membuat saya ingin mendengarkan lagi


28. apa makna puisi sendiri (Chairil Anwar)


Maknanya yaitu menceritakan tentang seorang yang merasa hidupnya itu penuh dengan kesedihan dan kesunyian. Seorang yang merindukan ibunya karena telah membuat sebuah kesalahan hingga membenci dirinya sendiri. Namun, kini ia sangat kesepian tanpa seorang sosok kehadiran ibu.Maknanya yaitu sampaian dari waktu atau sebuah tujuan yang dibatasi oleh waktu.Charila adalah penyair yang sedang dalam pencarian bahasa ucap yang mampu memenuhi luapan ekspresinya sesuai dengan yang diinginkannya tanpa harus mempedulikan bahasa ucap dari penyair lain saat itu

29. Apa amanat dan hikmah dari puisi IBU karya Chairil Anwar?


Jawaban:

yaitu membuat kita lebih menyayangi sosok ibu dan lai lain

maaf kalo salah


30. pesan moral apa yang terkandung dalam puisi ibu karya chairil anwar​


jawaban

Amanat dalam puisi tersebut adalah bagaimana seorang anak mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas berkat yang begitu berlimpah telah memberikan seorang ibu yang begitu mengasihinya dengan tulus dan dengan penuh kasih sayang yang sejati.

penjelasan:

semoga membantu


31. makna puisi Aku (chairil anwar)


1. Wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. Hal ini tercermin melalui dua kalimat di awal puisi tersebut, yakni "kalau sampai waktuku ku tak mau seorang kan merayu"
2. Semangat yang tak pernah padam. Sebagaimana dinyatakan melalui kalimat "aku mau hidup seribu tajun lagi". Hal tersebut adalah cermin dari betapa semangat Chairil Anwar untuk berjuang bersama bangsa ini, tidak ingin dibatasi oleh waktu.
maknanya: wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakini.

32. Puisi aku chairil anwar


Aku (Chairil Anwar)

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi


AKU karya Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi


33. Syair Puisi aku chairil anwar


Aku
Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

34. puisi perjuangan dari chairil Anwar ​


Chairil Anwar (lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 – meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun) atau dikenal sebagai “Si Binatang Jalang” (dari karyanya yang berjudul Aku) adalah penyair terkemuka Indonesia. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan ’45 dan puisi modern Indonesia.

Masa kecil

Dilahirkan di Medan, Chairil Anwar merupakan anak tunggal. Ayahnya bernama Toeloes, mantan bupati Kabupaten Indragiri Riau, berasal dari Taeh Baruah, Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Sedangkan ibunya Saleha, berasal dari Situjuh, Limapuluh Kota. Dia masih punya pertalian keluarga dengan Sutan Sjahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia.

Chairil masuk sekolah Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi waktu masa penjajahan Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama Hindia Belanda, tetapi dia keluar sebelum lulus. Dia mulai untuk menulis sebagai seorang remaja tetapi tak satupun puisi awalnya yang ditemukan.

Pada usia sembilan belas tahun, setelah perceraian orang-tuanya, Chairil pindah dengan ibunya ke Jakarta di mana dia berkenalan dengan dunia sastra. Meskipun pendidikannya tak selesai, Chairil menguasai bahasa Inggris, bahasa Belanda dan bahasa Jerman, dan dia mengisi jam-jamnya dengan membaca karya-karya pengarang internasional ternama, seperti: Rainer M. Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron. Penulis-penulis ini sangat mempengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung mempengaruhi puisi tatanan kesusasteraan Indonesia.

Masa dewasa

Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastera setelah pemuatan tulisannya di “Majalah Nisan” pada tahun 1942, pada saat itu dia baru berusia dua puluh tahun. Hampir semua puisi-puisi yang dia tulis merujuk pada kematian. Chairil ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta jatuh cinta pada Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Puisi-puisinya beredar di atas kertas murah selama masa pendudukan Jepang di Indonesia dan tidak diterbitkan hingga tahun 1945.

Wanita adalah dunia Chairil sesudah buku. Tercatat nama Ida, Sri Ayati, Gadis Rasyid, Mirat, dan Roosmeini sebagai gadis yang dikejar-kejar Chairil. Dan semua nama gadis itu bahkan masuk ke dalam puisi-puisi Chairil. Namun, kepada gadis Karawang, Hapsah, Chairil telah menikahinya. Pernikahan itu tak berumur panjang. Disebabkan kesulitan ekonomi, dan gaya hidup Chairil yang tak berubah, Hapsah meminta cerai. Saat anaknya berumur 7 bulan, Chairil pun menjadi duda.

Semua tulisannya yang asli, modifikasi, atau yang diduga diciplak dikompilasi dalam tiga buku : Deru Campur Debu (1949); Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949); dan Tiga Menguak Takdir (1950, kumpulan puisi dengan Asrul Sani dan Rivai Apin).

Akhir hidup

Vitalitas puitis Chairil tidak pernah diimbangi kondisi fisiknya, yang bertambah lemah akibat gaya hidupnya yang semrawut. Sebelum dia bisa menginjak usia dua puluh tujuh tahun, dia sudah kena sejumlah penyakit. Chairil Anwar meninggal dalam usia muda karena penyakit TBC[7] Dia dikuburkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya dari zaman ke zaman. Hari meninggalnya juga selalu diperingati sebagai Hari Chairil Anwar.

Umur Chairil memang pendek, 27 tahun. Tapi kependekan itu meninggalkan banyak hal bagi perkembangan kesusasteraan Indonesia. Malah dia menjadi contoh terbaik, untuk sikap yang tidak bersungguh-sungguh di dalam menggeluti kesenian. Sikap inilah yang membuat anaknya, Evawani Chairil Anwar, seorang notaris di Bekasi, harus meminta maaf, saat mengenang kematian ayahnya, di tahun 1999, “Saya minta maaf, karena kini saya hidup di suatu dunia yang bertentangan dengan dunia Chairil Anwar.”

Jawaban:

Keteguhan Sang Garuda

Kau terlahir dari sebuah gagasan

Prinsip yang telah menjadikanmu sebagai lambang

Bersumber dari perjuangan seluruh rakyat

Berhembuskan nafas kemerdekaan

Di tubuhmu terukir simbol yang penuh makna

Terdiri atas banyaknya harapan

Tersisip akan impian

Hingga menjadikanmu gagah dan mulia

Sorot pandangmu yang tajam

Tubuh yang tegap dan tegar

Mencerminkan rakyat negerimu

Serta kuatnya semangat yang menopangnya

[Semoga membantu jadikan jawaban terbaik ya!]


35. suasana dan larik yang mendukung dari puisi ibu karya chairil anwar​


Suasana dan larik yang mendukung dari puisi ibu karya chairil anwar adalah sedih, karena sangat menyentuh hati mengingat besarnya pengorbanan seorang ibu terhadap anaknya.

Pembahasan  

Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama,rima dan penyusunan baris da bait yang bahasanya sangat indah. suasana dalam puisi adalah ungkapan perasaan pada sebuah puisi sedangkan larik ialah suatu tipe data yang terstruktur.  

Ciri-ciri dari puisi baru adalah memiliki sajak yang teratur , lebih menggunakan saja syair atau pola pantun,umumnya bberbentuk empat seuntai, bersifat simetris atau memiliki bentuk rapih,terdiri dari kesatuan sintaksis(gatra), disetiap gatara terdiri dari empat sampai 5 suku kata.sedangkan  

Ciri-ciri dari puisi lama adalah sastra lisan karena disampaikan dan diajarkan dari mulut-kemulut, sangat terikat dengan kaidah dan aturan-aturan yang masih berlaku seperti bahasa,diksi,rima intonasi dan sebagainya,tidak diketahui siapakah nama pengarang dari puisi tersebut

Jenis-jenis puisi lama adalah:

Mantra adalah ucapan yang dianggap sakral dan memiliki kuatan gaib. Pantun adalah puisi lama yang masih bertahan sampai sekarang ini. Karmina adalah pantun yang sangat pendek atau biasa disebut engan pantun kilat Taibun adalah pantun yang memiliki jumlah baris yang selalu genap Syair adalah puisi atau karya sastra yang memiliki sajak a-a-a-a

Pelajari lebih lanjut materi tentang contoh puisi suka cita anak indonesia https://brainly.co.id/tugas/21843827 materi tentang jenis puisi https://brainly.co.id/tugas/21403754

----------------------------------------------------

Detail jawaban

Kelas : VIII  

Mapel : Bahasa Indonesia  

Bab : Sastra  

Kode : 8.1.1

Kata Kunci : Puisi, Suana, Larik, Ciri-ciri puisi

Suasana dan larik yang mendukung dari puisi ibu karya Chairil Anwar adalah sebagai berikut.

Suasana yangmendukung adalah suasana yang menyentuh hati pendengar dan pembacanya. Karena dalam puisi karya Chairil Anwar menggunakan tatanan larik (tipografi) yang sangat mendukung untuk menciptakan suasana puisi tersebut.

Pembahasan

Puisi adalah suatu karya sastra tulis yang merupakan ungkapan isi hati dan perasaan penyair dengan menggunakan bahasa dan irama dalam pembuatannya.

Unsur-unsur dari sebuah puisi terdiri dari dua struktur, yaitu:

Struktur batin

Tema merupakan makna yang ingin disampaikan penyair kepada pendengar atau pembaca. Rasa merupakan sikap yang ditunjukkan penyair dalam membacakan sebuah puisi. Nada merupakan sikap penyair terhadap suara atau nada yang berkaitan dengan puisi yang dibacakan. Tujuan merupakan pesan moral yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca atau pendengar.

Struktur fisik

Perwajahan puisi merupakan bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris, tepi kanan-kiri, halaman yang tidak dipenuhi kata-kata.  Pilihan kata merupakan pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair dalam mengungkapkan puisi yang dibacakan. Imaji merupakan susunan kata dalam puisi yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi dari penyair meliputi, pendengaran, penglihatan, dan perasaan. Kata konkrit merupakan bentuk kata yang bisa ditangkap oleh indera manusi. Gaya bahasa merupakan penggunaan bahasa yang bisa menimbulkan efek dan konotasi tertentu. Rima merupakan persamaan bunyi dari penyair dalam pembacaan sebuah puisi.

Jenis-jenis puisi , sebagai berikut:

Puisi lama merupakan jenis puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan.

Mantra merupakan ucapan-ucapan yang memiliki kekuatan magis. Pantun merupakan bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik dengan rima akhir a b a b. Karmina merupakan jenis pantun kilat yang bentuknya lebih pendek dari pantun. Seloka merupakan jenis pantun berkait yang berisi pepatah. Gurindam merupakan jenis puisi yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama. Syair merupakan puisi lama yang terdiri dari empat baris dengan bunyi akhiran yang sama. Talibun merupakan jenis pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki irama a b c a b c.

Puisi baru merupakan jenis puisi yang tidak terikat oleh aturan.

Balada merupakan sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan. Romansa merupakan jenis puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Soneta merupakan jenis puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi 2, dimana 2 bait pertama masing-masing 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing tiga baris. Himne merupakan jenis nyanyian pujaan yang biasanya pujaan ditujukan untuk Tuhan atau Dewa.

Pelajari lebih lanjut

materi tentang suasana dan lirik puisi Chairil Anwar  brainly.co.id/tugas/22653142

------------------------------------------------------ Detail jawaban

Kelas: 8 - SMP

Mapel: Bahasa Indonesia

Bab: Sastra (Puisi)

Kode:  8.1.1

Kata kunci: Puisi, jenis puisi, puisi Chairil Anwar.

AJ.


36. LAGU YANG COCOK UNTUK PUISI IBU KARYA CHAIRIL ANWAR


Lagu Bunda melly goeslowlagu bunda melly guslaw

37. apa kekhasan puisi chairil anwar


kata-kata yang digunakan sangat mudah dipahami oleh masyarakat dan memiliki unsur relegius
1.Lugas
2.Kiasan yang Tajam
3.Representasi Sikap Hidup
4.Multi tafsir

Itu saja maaf kalo salah

38. perasaan dalam puisi "aku" -Chairil Anwar ​


Jawaban:

manapertanyaannya

Penjelasan:

ada ap mana petanyaanya


39. 1. Apa kesan kamu terhadap puisi AKU karya Chairil Anwar?2. Apa kesan kamu terhadap puisi Di mesjid karya Chairil Anwar? ​


Jawaban:

Sangat menarik puisi yang anda buat


40. Chairil Anwar adalah... Sebutkan puisi terkenal dari Chairil Anwar.


. Aku
. Karawang-BekasiChairil Anwar adalah penyair pelopor sastra angkatan '45 , yang terkenal dengan sifat individualisme nya.

puisi terkenal dari Chairil Anwar adalah Aku dan Karawang Bekasi.

maaf kalau salah

Video Terkait

Kategori b_indonesia