amanat dari puisi cerita buat dien tamaela
1. amanat dari puisi cerita buat dien tamaela
Minta maaf lebih baik Jngan cari cinta tapi ilmu wajib Makasih banyakk
2. makna puisi hujan badai,dibawa gelombang,cerita buat dien tamaela
maknanya adalah jika kita mempuyai masalah atau pergumulan ...kita tidak perlu takut kita haru menjalaninya dengan penuh saabar dan keyakinan agar semua perkaradan masalah dapa terselesaikan secara aman terkendali
3. makna puisi hujan badai,dibawa gelombang,cerita buat dien tamaela
makna puisi di bawa gelombang "Dalam mengahapi masalah kita tidak boleh berputus asa dan harus selalu ingat kepada Tuhan."
maaf kalo salah
4. apa isi puisi yang berjudulkan do'a karya Chairil Anwar!apa isi puisi yang berjudulkan aku karya Chairil anwar!
Jawaban:
kita harus mendekatkan diri kita Kepada Tuhan dalam keadaan apapun
5. Puisi AKU dari Chairil anwar, Apa maksut dari puisi itu?,dan menfgambarkan apakah puisi itu?
Jawaban:
Beberapa makna/maksud puisi Aku, di antaranya adalah :
1.Wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. Hal ini tercermin melalui dua kalimat di awal puisi tersebut, yakni “Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu”
2.Keberanian dalam berjuang meskipun banyak resiko yang akan dihadapi. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh. Inilah yang digelorakan oleh Chairil Anwar, yang tersurat pada bait ketiga puisi tersebut.
3.Semangat yang tak pernah padam. Sebagaimana yang dinyatakan melalui kalimat “aku mau hidup seribu tahun lagi”. Hal tersebut adalah cermin dan betapa semangat Chairil Anwar untuk berjuang, tidak ingin dibatasi oleh waktu.
PUISI “Aku” karya Chairil Anwar adalah MENGGAMBARKAN kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.
6. puisi aku karya chairil anwar
aku, aku adalah aku, berdiri seperti paku, dan seterusnya...Berdiri seperti paku dan Aku,aku adalah aku.
7. antalogi puisi dari Chairil Anwar
cth puisi dari Hairil Anwar
Kalau sampai waktuku
Aku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
8. tuliskan puisi chairil anwar?
Aku
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
9. apakah puisi-puisi chairil anwar berhubungan dengan kemerdekaan??
iya, karena menggambarkan ketekadtan seseorang dalam menginginkan kemerdekaan.
10. ceritakanlah isi puisi aku karya chairil anwar
puisi tersebut bertema perjuangan yang berisikan suatu semangat seseorang yang tak kenal lelah,sakit ,walaupun sudah terluka,dan memiliki tekad yang kuat, lalu tak mau dibujuk ataupun dirayu oleh siapapun dan tidak peduli dengan segala rintangan yang dihadapi nya,
Aku
kalau sampai waktuku
ku mau tak seorang kan merayu
tidak juga kau
tak perlu sedu sedan itu
aku ini binatang jalang
dari kumpulan yang terbuang
biar peluru menembus kulit ku
aku tetap meradang menerjang
luka dan bisa ku bawa berlari
berlari........ hingga hilang pedih peri
aku akan lebih tak peduli
aku mau hidup seribu tahun lagi
11. 1. Apa kesan kamu terhadap puisi Diponegoro karya Chairil Anwar?2. Apa kesan kamu terhadap puisi Derai - Derai Cemara karya Chairil Anwar? 3. Apa kesan kamu terhadap puisi Karawang Bekasi karya Chairil Anwar?
Jawaban:
Sangat Bagus dan Keren Bisa membuat saya ingin mendengarkan lagi
12. Syair puisi Aku chairil anwar
Aku
Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
13. puisi ibu chairil anwar
Puisi Chairil Anwar- Ibu
Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai
Ibu…..
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah
Ibu…..
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun…..
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu….
Ibu….
Aku sayang padamu…..
Tuhanku….
Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya…..
14. puisi chairil anwar
Jawaban:
Judul:Aku
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Penjelasan:
:V
Jawaban:
Karawang-Bekasi
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan mendegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan,
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi.
15. ringkasa puisi Chairil Anwar aku
Jawaban:
ringkasan?? klau makna ny ad mau gk nih
makna puisi Aku karya Chairil Anwar, ada banyak hal yang bisa dipelajari. Khususnya, bagi generasi yang hidup di era kemerdekaan. Karena, pada generasi ini, tentu tidak pernah hidup dan mengalami secara nyata apa yang terjadi di era awal kemerdekaan Indonesia. Beberapa makna puisi Aku, di antaranya adalah :
1 .Wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. Hal ini tercermin melalui dua kalimat di awal puisi tersebut, yakni “Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu”
2 .Keberanian dalam berjuang meskipun banyak resiko yang akan dihadapi. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh. Inilah yang digelorakan oleh Chairil Anwar, yang tersurat pada bait ketiga puisi tersebut.
3 .Semangat yang tak pernah padam. Sebagaimana yang dinyatakan melalui kalimat “aku mau hidup seribu tahun lagi”. Hal tersebut adalah cermin dan betapa semangat Chairil Anwar untuk berjuang, tidak ingin dibatasi oleh waktu
16. tema puisi Aku karya chairil anwar
menggambarkan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan
17. makna puisi Aku (chairil anwar)
1. Wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. Hal ini tercermin melalui dua kalimat di awal puisi tersebut, yakni "kalau sampai waktuku ku tak mau seorang kan merayu"
2. Semangat yang tak pernah padam. Sebagaimana dinyatakan melalui kalimat "aku mau hidup seribu tajun lagi". Hal tersebut adalah cermin dari betapa semangat Chairil Anwar untuk berjuang bersama bangsa ini, tidak ingin dibatasi oleh waktu.
maknanya: wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakini.
18. Syair Puisi aku chairil anwar
Aku
Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
19. 8. Penulisan tanda petik (") yang tepat terdapat pada kalimat .... a. Puisi Aku adalah karya "Chairil Anwar". b. Puisi "Aku" adalah karya "Chairil Anwar". c. Puisi "Aku" adalah karya Chairil Anwar. d. "Puisi Aku" adalah karya Chairil Anwar.
Jawaban:
Berdasarkan pemaparan tersebut, penulisan tanda petik yang tepat terdapat pada kalimat "Puisi 'Aku'adalah karya Chairil Anwar." Penulisan tanda petik pada kalimat tersebut hanya terdapat pada judul sehingga jenis karya maupun penulisnya tidak membutuhkan tanda petik.
20. puisi chairil anwar yang semangat apa ya?
puisinya berjudul AKU~ Api Semangat
~ Aku
~ Prajurit Jaga Malam
21. apresiasi puisi AKU Chairil Anwar
Pembahasan :
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maaf maksutnya yg itukah (^▽^)
22. cerita puisi berjudul Aku karangan Chairil Anwar
Jawaban:
Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.
MAAF KLO SALAHJawaban:
teks puisi “Aku” Karya Chairil Anwar
AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi.
Penjelasan:
maaf kalo salah
23. perasaan dalam puisi "aku" -Chairil Anwar
Jawaban:
manapertanyaannya
Penjelasan:
ada ap mana petanyaanya
24. Siapakah "aku" dalam puisi "aku" karya chairil anwar
org yg bersemangat dalam perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Chairil Anwar sendiri looo
25. apa makna puisi sendiri (Chairil Anwar)
Maknanya yaitu menceritakan tentang seorang yang merasa hidupnya itu penuh dengan kesedihan dan kesunyian. Seorang yang merindukan ibunya karena telah membuat sebuah kesalahan hingga membenci dirinya sendiri. Namun, kini ia sangat kesepian tanpa seorang sosok kehadiran ibu.Maknanya yaitu sampaian dari waktu atau sebuah tujuan yang dibatasi oleh waktu.Charila adalah penyair yang sedang dalam pencarian bahasa ucap yang mampu memenuhi luapan ekspresinya sesuai dengan yang diinginkannya tanpa harus mempedulikan bahasa ucap dari penyair lain saat itu
26. tolong buatin puisi tentang chairil anwar!!
Aku
Kalau sampai waktuku ‘Ku mau
tak seorang kan merayu
Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan
itu Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka
dan bisa kubawa berlari Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
27. Chairil Anwar adalah... Sebutkan puisi terkenal dari Chairil Anwar.
. Aku
. Karawang-BekasiChairil Anwar adalah penyair pelopor sastra angkatan '45 , yang terkenal dengan sifat individualisme nya.
puisi terkenal dari Chairil Anwar adalah Aku dan Karawang Bekasi.
maaf kalau salah
28. 1. Apa kesan kamu terhadap puisi AKU karya Chairil Anwar?2. Apa kesan kamu terhadap puisi Di mesjid karya Chairil Anwar?
Jawaban:
Sangat menarik puisi yang anda buat
29. Jenis puisi aku chairil Anwar
chairil anwar adalah seorang penyair legen daris karyanya paling di kenal "aku"dan senja di pelabuhan kecil" pangeran kecil ini di lahirkan pada tanggal 26 juli1922 dan meninggal di jakarta 28 april 1949Puisi "AKU" dari Chairil Anwar merupakan puisi yang memilki jenis perjuangan karena dalam pusi tersebut mengandung makna tentang seseorang yang sangat optimis untuk melakukan perjuangan.
maaf klo slh
30. makna puisi aku Chairil Anwar
Jawaban:
Puisi "Aku" karya Chairil Anwar adalah sebuah puisi yang menggambarkan perasaan dan kesedihan seorang penulis yang merenungkan hidupnya. Puisi ini menyiratkan rasa kehilangan, kesendirian, dan perenungan tentang hidup yang telah dilaluinya. Melalui bait-bait puisi yang singkat namun dalam, Chairil Anwar mengungkapkan kerinduannya untuk bersatu dengan sang kekasih yang telah tiada.
Penjelasan:
maaf kalau salah
Jawaban:
Aku
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
-chairil anwar-
______________________________________
makan puisi aku karya Chairil Anwar:
menceritakan tentang perjuangan seseorang yang mempunyai semangat yang tinggi yang tidak mengenal kata lelah, sakit, walaupun ia terluka. Dengan tekadnya yang kuat, ia terus berusaha untuk mencapai tujuannya tanpa memperdulikan banyaknya rintangan yang mengahampiri.
Penjelasan:
semoga bermanfaat ya
Wyylzz.
31. Ceritakanlah tentang isi puisi Aku Karya: Chairil Anwar
Aku
kalau sampai waktuku
ku mau tak seorang kan merayu
tidak juga kau
tak perlu sedu sedan itu
aku ini binatang jalang
dari kumpulannya terbuang
biar peluru menembus kulitku
aku tetap meradang menerjang
luka dan bisa kubawa berlari berlari
hingga hilang sedih peri
dan aku akan lebih tak peduli
aku mau hidup seribu tahun lagi
32. puisi perjuangan dari chairil Anwar
Chairil Anwar (lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 – meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun) atau dikenal sebagai “Si Binatang Jalang” (dari karyanya yang berjudul Aku) adalah penyair terkemuka Indonesia. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan ’45 dan puisi modern Indonesia.
Masa kecil
Dilahirkan di Medan, Chairil Anwar merupakan anak tunggal. Ayahnya bernama Toeloes, mantan bupati Kabupaten Indragiri Riau, berasal dari Taeh Baruah, Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Sedangkan ibunya Saleha, berasal dari Situjuh, Limapuluh Kota. Dia masih punya pertalian keluarga dengan Sutan Sjahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia.
Chairil masuk sekolah Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi waktu masa penjajahan Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama Hindia Belanda, tetapi dia keluar sebelum lulus. Dia mulai untuk menulis sebagai seorang remaja tetapi tak satupun puisi awalnya yang ditemukan.
Pada usia sembilan belas tahun, setelah perceraian orang-tuanya, Chairil pindah dengan ibunya ke Jakarta di mana dia berkenalan dengan dunia sastra. Meskipun pendidikannya tak selesai, Chairil menguasai bahasa Inggris, bahasa Belanda dan bahasa Jerman, dan dia mengisi jam-jamnya dengan membaca karya-karya pengarang internasional ternama, seperti: Rainer M. Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron. Penulis-penulis ini sangat mempengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung mempengaruhi puisi tatanan kesusasteraan Indonesia.
Masa dewasa
Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastera setelah pemuatan tulisannya di “Majalah Nisan” pada tahun 1942, pada saat itu dia baru berusia dua puluh tahun. Hampir semua puisi-puisi yang dia tulis merujuk pada kematian. Chairil ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta jatuh cinta pada Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Puisi-puisinya beredar di atas kertas murah selama masa pendudukan Jepang di Indonesia dan tidak diterbitkan hingga tahun 1945.
Wanita adalah dunia Chairil sesudah buku. Tercatat nama Ida, Sri Ayati, Gadis Rasyid, Mirat, dan Roosmeini sebagai gadis yang dikejar-kejar Chairil. Dan semua nama gadis itu bahkan masuk ke dalam puisi-puisi Chairil. Namun, kepada gadis Karawang, Hapsah, Chairil telah menikahinya. Pernikahan itu tak berumur panjang. Disebabkan kesulitan ekonomi, dan gaya hidup Chairil yang tak berubah, Hapsah meminta cerai. Saat anaknya berumur 7 bulan, Chairil pun menjadi duda.
Semua tulisannya yang asli, modifikasi, atau yang diduga diciplak dikompilasi dalam tiga buku : Deru Campur Debu (1949); Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949); dan Tiga Menguak Takdir (1950, kumpulan puisi dengan Asrul Sani dan Rivai Apin).
Akhir hidup
Vitalitas puitis Chairil tidak pernah diimbangi kondisi fisiknya, yang bertambah lemah akibat gaya hidupnya yang semrawut. Sebelum dia bisa menginjak usia dua puluh tujuh tahun, dia sudah kena sejumlah penyakit. Chairil Anwar meninggal dalam usia muda karena penyakit TBC[7] Dia dikuburkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya dari zaman ke zaman. Hari meninggalnya juga selalu diperingati sebagai Hari Chairil Anwar.
Umur Chairil memang pendek, 27 tahun. Tapi kependekan itu meninggalkan banyak hal bagi perkembangan kesusasteraan Indonesia. Malah dia menjadi contoh terbaik, untuk sikap yang tidak bersungguh-sungguh di dalam menggeluti kesenian. Sikap inilah yang membuat anaknya, Evawani Chairil Anwar, seorang notaris di Bekasi, harus meminta maaf, saat mengenang kematian ayahnya, di tahun 1999, “Saya minta maaf, karena kini saya hidup di suatu dunia yang bertentangan dengan dunia Chairil Anwar.”
Jawaban:
Keteguhan Sang Garuda
Kau terlahir dari sebuah gagasan
Prinsip yang telah menjadikanmu sebagai lambang
Bersumber dari perjuangan seluruh rakyat
Berhembuskan nafas kemerdekaan
Di tubuhmu terukir simbol yang penuh makna
Terdiri atas banyaknya harapan
Tersisip akan impian
Hingga menjadikanmu gagah dan mulia
Sorot pandangmu yang tajam
Tubuh yang tegap dan tegar
Mencerminkan rakyat negerimu
Serta kuatnya semangat yang menopangnya
[Semoga membantu jadikan jawaban terbaik ya!]
33. Apa makna dari puisi aku chairil anwar
Wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. Hal ini tercermin melalui dua kalimat di awal puisi tersebut, yakni “Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu”
Keberanian dalam berjuang meskipun banyak resiko yang akan dihadapi. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh. Inilah yang digelorakan oleh Chairil Anwar, yang tersurat pada bait ketiga puisi tersebut.
Semangat yang tak pernah padam. Sebagaimana yang dinyatakan melalui kalimat “aku mau hidup seribu tahun lagi”. Hal tersebut adalah cermin dan betapa semangat Chairil Anwar untuk berjuang, tidak ingin dibatasi oleh waktu
34. Puisi karangan chairil anwar
contohnya AKU dan KARAWANG -BEKASITAK SEPADAN Aku kira: Beginilah nanti jadinya Kau kawin, beranak dan berbahagia Sedang aku mengembara serupa Ahasveros Dikutuk-sumpahi Eros Aku merangkaki dinding buta Tak satu juga pintu terbuka Jadi baik juga kita padami Unggunan api ini Karena kau tidak ‘kan apa-apa Aku terpanggang tinggal rangka Februari 1943 Senja di Pelabuhan Kecil Buat Sri Ayati Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
35. Puisi "Aku" karya chairil anwar
Hai Salam Kenal ^_^
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : 8
Kode Kategori : 6.7.8
Kata Kunci : Puisi
Puisi "Aku"
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Semoga bisa membantu >.<
Soal lain dapat dilihat di
http : //brainly.co.id/tugas/182738
back to school campaign Puisi Aku
Karya : Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Semoga Membantu...
36. Jelaskan Maksud/Cerita dari puisi DOA (Chairil Anwar)
puisinya itu mengisahkan seseorang yg sedang termangu ia tetap menyebut nama Tuhannya.Ia mengingat atas kesalahan dan dosa" yg ia perbuat.Dis berusaha selalu ingat pada -Nya meskipun susah karena memikirkan dunia .Ia sadar atas kebesaran tuhan yg penuh cahaya suci meskipun tinggal kerdip lilin baginya sangatlah berarti.Ia merasa seperti tubuhnya hancur penuh dengan dosa.Ia merasa asing bagi dirinya,Ia bertekad bulat bahwa jalan Tuhanlah yg menjadi pilihannya,tidak akan berpaling lg apa pun yg terjadi maaf klo salah
37. apa kekhasan puisi chairil anwar
kata-kata yang digunakan sangat mudah dipahami oleh masyarakat dan memiliki unsur relegius
1.Lugas
2.Kiasan yang Tajam
3.Representasi Sikap Hidup
4.Multi tafsir
Itu saja maaf kalo salah
38. makna puisi hujan badai,dibawa gelombang,cerita buat dien tamaela
TENTANG PATTIRAJAWANE
Dien Tamaela yang bernama lengkap Leonardine Hendriette Tamaela. Dia putri pertama pasangan dr Lodwijk Tamaela dan Mien Jacomina Pattiradjawane lahir di Palembang, 27 Desember 1923. Dien mempunyai seorang adik dikenal dengan nama Dee, seorang dokter anak yang masih hidup di Menteng Jakarta Pusat dalam usia 83 tahun bernama Lebrin Agustien Tamaela, yang lahir di Malang, 21 Agustus 1926. Ayah dari Dien dan Dee adalah dr Lodwijk Tamaela, pria kelahiran Ambon, 4 Maret 1896. Sang dokter meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalulintas di Mojokerto, 27 Juli 1938. Nama ruas jalan dari Tugu Trikora menuju Batugantung Ambon adalah nama dari dokter yang diabadikan. Ibunda Dien dan Dee yakni Mien Jacomina Pattiradjawane lahir di Ambon, 8 September 1897. Sejak sang suami meninggal tahun 1938, Waktu itu Dien berusia 15 tahun dan Dee baru 12 tahun Hanya Mien yang mengasuh kedua putrinya..
Mien hidup di Jakarta dalam usia yang panjang. Dia baru menghembuskan nafas terakhir di Jakarta, 28 Oktober 1996 dalam usia 99 tahun. Dien Tamaela sempat belajar di MULO Jakarta. Namun sampai kelas dua, dia pindah ke Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak. Nahas sebab pada tahun 1942, Jepang mulai menguasai Jakarta sehingga sekolah-sekolah ditutup. Dien pun putus sekolah. Tapi Dien melamar kerja di kantor pemerintah Jepang, dan diterima sebagai tenaga administrasi sampai Indonesia merdeka. Setelah Jepang angkat kaki, tentara NICA ada di mana-mana. Dien masuk dalam kelompok penyanyi. Lagu-lagu dan pantun antara lain ditulis oleh seniman Buce Tahalele. Sementara Dee, adik kandung Dien yang hidup membujang di Apartemen Eksekutif Menteng, lebih beruntung ketimbang kakaknya. Dee mendapat kesempatan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan lulus tahun 1956. Dia memilih menjadi dokter anak dan bekerja sampai pensiun. Dee pernah bertugas di RSU Kudamati Ambon tahun 1957-1960.
TENTANG “POHON PALA”
Puisi Cerita Buat Dien Tamaela menyimpan banyak cerita. Salah satunya dalam puisi tersebut adalah kisah tentang pohon pala. Chairil memang tidak pernah menjelajahi kebun pala karena penyair tidak pernah menginjakkan kaki ke Maluku. Namun puisinya telah mengabadikan pala secara utuh dan penuh daya magis. Dalam Puisi tersebut, Pertama kali muncul pala pada bait keempat dan tercatat tiga kali terdapat kata pala.
Beta Pattiradjawane, menjaga hutan pala
Beta api di pantai. Siapa mendekat
Tiga kali menyebut beta punya nama.
Kedua, penyair memunculkan pala pada bait kelima.
Dalam sunyi malam ganggang menari
Menurut beta punya tifa,
Pohon pala, badan perawan jadi
Hidup sampai pagi tiba
Pala kembali ditampilkan pada bait ketujuh.
Awas jangan bikin beta marah
Beta bikin pala mati, gadis kaku
Beta kirim datu-datu!
Negeri rempah-rempah itulah sebutan dari Maluku, the Spice Islands, kota yang begitu identik dengan cengkih dan pala. Dalam lazimnya penyebutan orang menyebut cengkih barulah pala. Dalam konteks cengkih memang lebih dominan di Maluku, karena Pohon cengkih lebih banyak dan gampang ditemukan di pulau ketimbang pala. Tapi dalam puisi Chairil, dia tidak menggunakan simbolisme cengkih melainkan pala. Hutan pala, pohon pala, dan pala. Namun simbolisme pala tidak muncul begitu saja. Tetapi, sebagai penyair memiliki kemerdekaan kreatif untuk memunculkan apapun.
TENTANG PERKENALAN CHAIRIL DAN DIEN TAMAELA
Seseorang telah bercerita kepada media tentang Chairil Anwar dan Dien Tamaela Semasa muda dia adalah Tokoh masyarakat Maluku Des Alwi (82), , Des berkawan dengan dua tokoh tersebut. Perjumpaan mereka bermula dari rumah Sutan Syahrir di Jalan Damrin Jakarta, yang kini menjadi Jalan Latuharhary.
Des Merupakan saudara angkat Sutan Syahrir, Des datang dari Bandaneira dan tinggal di rumah Sutan Syahrir. Di rumah itulah, Des berjumpa dengan Chairil. Sebagai sesama orang Padang, Ibunda Chairil yakni Saleha, punya hubungan kerabat dengan Bung Kecil, julukan Sutan Syahrir. Sebab itu Des dan Chairil ditempatkan pada satu kamar yang sama. “Beta satu kamar dengan Nini. Chairil itu disapa Nini. Katong dua tidur sama-sama,” kenang Des.
Di kamar itulah, dua sahabat ini sering terlibat diskusi. Chairil sangat berminat pada kisah-kisah tentang Maluku. Des mengaku selalu bercerita tentang Bandaneira, tentang perkebunan pala, serta juga tentang hal-hal gaib. “Beta cerita tentang orang-orang alus (makluk halus) dan Nini antusias sekali. Tidak heran puisi Cerita Buat Dien Tamaela menjadi seperti itu,” kata Des. Sedangkan perkenalan dengan Dien juga terjadi karena rumah keluarga dr Tamaela memang tidak jauh dari rumah Sutan Syahrir.
39. tema,nada,rasa dan amanat dari puisi cerita buat dien tamaela (tolong dijawab terima kasih)
apreasisasi saja lol lol
40. Puisi aku chairil anwar
Aku (Chairil Anwar)
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
AKU karya Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi