tema tentang puisi "ibu" karya Chairil Anwar?
1. tema tentang puisi "ibu" karya Chairil Anwar?
Jawaban:
sebuah perasaan terima kasih dari seorang anak kepada seorang ibu yang telah merawat dan membesarkannya dengan kasih sayang yang tulus.
Penjelasan:
Di dalam puisi terdapat banyak pujian kepada ibunya
2. Apa amanat dan hikmah dari puisi IBU karya Chairil Anwar?
Jawaban:
yaitu membuat kita lebih menyayangi sosok ibu dan lai lain
maaf kalo salah
3. 8. Penulisan tanda petik (") yang tepat terdapat pada kalimat .... a. Puisi Aku adalah karya "Chairil Anwar". b. Puisi "Aku" adalah karya "Chairil Anwar". c. Puisi "Aku" adalah karya Chairil Anwar. d. "Puisi Aku" adalah karya Chairil Anwar.
Jawaban:
Berdasarkan pemaparan tersebut, penulisan tanda petik yang tepat terdapat pada kalimat "Puisi 'Aku'adalah karya Chairil Anwar." Penulisan tanda petik pada kalimat tersebut hanya terdapat pada judul sehingga jenis karya maupun penulisnya tidak membutuhkan tanda petik.
4. Tulislah puisi karya Chairil Anwar yang mana saja!
Penjelasan:
Akul
Karya: Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
5. cara menjadikan prosa puisi berjudul ibu karya chairil anwar
Jawaban:
Untuk menjadikan prosa puisi berjudul "Ibu" karya Chairil Anwar, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Pahami makna dan perasaan yang ingin disampaikan dalam puisi tersebut. Puisi "Ibu" karya Chairil Anwar menggambarkan rasa kagum dan penghormatan terhadap sosok ibu.
2. Ubah struktur puisi menjadi bentuk prosa. Puisi cenderung memiliki struktur yang terfragmentasi dan penuh dengan pemadatan kata-kata. Dalam prosa, Anda perlu mengubahnya menjadi paragraf yang mengalir secara naratif.
3. Pertahankan makna dan perasaan yang terkandung dalam puisi. Meskipun Anda mengubah struktur puisi menjadi prosa, pastikan untuk tetap menyampaikan makna dan perasaan yang ingin disampaikan oleh Chairil Anwar dalam puisi "Ibu".
4. Gunakan kalimat yang lebih panjang dan deskriptif untuk menggambarkan secara rinci suasana dan perasaan yang ingin disampaikan. Anda dapat menggambarkan karakteristik fisik dan emosional ibu serta hubungan antara ibu dan penulis.
5. Perhatikan penggunaan bahasa dan gaya penulisan yang khas Chairil Anwar. Chairil Anwar dikenal dengan gaya penulisannya yang sederhana namun penuh dengan kekuatan emosional. Cobalah untuk meniru gaya penulisan tersebut dalam prosa Anda.
Berikut adalah contoh hasil konversi puisi "Ibu" karya Chairil Anwar menjadi prosa:
"Ibu, sungguh luar biasa bagaimana dirimu berdiri di tengah keterbatasan dan kesulitan hidup. Wajahmu yang lembut dan tanganmu yang penuh kasih selalu menjadi kekuatan dan inspirasi bagiku. Kehadiranmu memberikan kehangatan dan perlindungan yang tiada tanding bagiku.
Melihatmu bekerja keras sepanjang hari untuk menghidupi kami, terkadang tak terlihat kelelahanmu. Dalam setiap langkahmu, aku melihat keberanian dan ketabahan yang membara di dalam dirimu. Kau adalah tiang penyangga keluarga, pelindung kami di saat badai datang menghampiri.
Tidak ada kata yang dapat cukup untuk menggambarkan betapa besar rasa terima kasihku padamu. Cinta dan pengorbananmu tak tergantikan. Kau mengajarkan aku tentang kehidupan, nilai-nilai kebaikan, dan arti sebenarnya dari keluarga.
Ibu, aku selalu berharap dapat menjadi seseorang yang engkau banggakan. Aku berjanji untuk selalu menghormati dan mencintaimu. Dalam setiap langkah hidupku, aku akan membawa jejakmu, semangatmu, dan cintamu di hatiku.
Terima kasih, Ibu, atas segala yang kau lakukan untukku dan keluarga kita. Engkau adalah sosok yang tiada banding. Meskipun tak dapat kumiliki lebih lama, kenangan dan pelajaranmu akan selalu hidup dalam hatiku. Aku mencintaimu, Ibu."
Dalam konversi tersebut, puisi "Ibu" karya Chairil Anwar diubah menjadi bentuk prosa yang menggambarkan penghormatan dan perasaan penulis terhadap sosok ibu dengan menggunakan kalimat yang lebih panjang dan deskriptif.
6. Persajakan puisi "AKU" karya chairil anwar
Kalau sampai waktuku
Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayu
Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kau
Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan itu
Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalang
Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuang
Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitku
Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjang
Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlari
Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlariBerlari
Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih peri
Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih periDan aku akan lebih tidak peduli
Kalau sampai waktuku'Ku mau tak seorang 'kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih periDan aku akan lebih tidak peduliAku mau hidup seribu tahun lagi!
Jawaban:
Analisis Puisi Aku Karya Cahiril Anwar
AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Chairil Anwar
Maret 1943
A. MAKNA PUISI ‘AKU’
Dengan membaca dan memahami makna puisi Aku karya Chairil Anwar, ada banyak hal yang bisa dipelajari. Khususnya, bagi generasi yang hidup di era kemerdekaan. Karena, pada generasi ini, tentu tidak pernah hidup dan mengalami secara nyata apa yang terjadi di era awal kemerdekaan Indonesia. Beberapa makna puisi Aku, di antaranya adalah :
Wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. Hal ini tercermin melalui dua kalimat di awal puisi tersebut, yakni “Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu”
Keberanian dalam berjuang meskipun banyak resiko yang akan dihadapi. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh. Inilah yang digelorakan oleh Chairil Anwar, yang tersurat pada bait ketiga puisi tersebut.
Semangat yang tak pernah padam. Sebagaimana yang dinyatakan melalui kalimat “aku mau hidup seribu tahun lagi”. Hal tersebut adalah cermin dan betapa semangat Chairil Anwar untuk berjuang, tidak ingin dibatasi oleh waktu
Pada kutipan (2) inilah watak Charil sangat tampak mewarnai sajaknya. Ia tahu bahwa dengan menuliskan puisi Aku ini akan memunculkan banyak protes dari berbagai kalangan, terutama dari kalangan penyair. Memang dasar sifat Chairil, ia tak menanggapi pembicaraan orang tentang karyanya ini, karena memang inilah yang dicarinya selama ini. Bahkan ketidakpeduliannya itu lebih dipertegas pada lirik selanjutnya pada kutipan (3).
Tidak juga kau
Kau yang dimaksud dalam kutipan (3) adalah pembaca atau penyimak dari puisi ini. Ini menunjukkan betapa tidak pedulinya Chairil dengan semua orang yang pernah mendengar atau pun membaca puisi tersebut, entah itu baik, atau pun buruk.
Berbicara tentang baik dan buruk, bait selanjutnya akan berbicara tentang nilai baik atau buruk dan masih tentang ketidakpedulian Chairil atas keduanya.
Tidak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Zaini, salah seorang Sahabat Chairil pernah bercerita, bahwa ia pernah mencuri baju Chairil dan menjualnnya. Ketika Chairil mengetahui perbuatan sahabatnya itu, Chairil hanya berkata, “Mengapa aku begitu bodoh sampai bisa tertipu oleh kau”. Ini menunjukkan suatu sikap hidup Chairil yang tidak mempersoalkan baik-buruknya suatu perbuatan, baik itu dari segi ketetetapan masyarakat, maupun agama. Menurut Chairil, yang perlu diperhatikan justru lemah atau kuatnya orang.
Dalam kutipan (4), ia menggunakan kata ‘binatang jalang’, karena ia ingin menggambar seolah seperti binatang yang hidup dengan bebas, sekenaknya sendiri, tanpa sedikitpun ada yang mengatur. Lebih tepatnya adalah binatang liar. Karena itulah ia ‘dari kumpulannya terbuang’. Dalam suatu kelompok pasti ada sebuah ikatan, ia ‘dari kumpulannya terbuang’ karena tidak ingin mengikut ikatan dan aturan dalam kumpulannya.
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Peluru tak akan pernah lepas dari pelatuknya, yaitu pistol. Sebuah pistol seringkali digunakan untuk melukai sesuatu. Pada kutipan (5), bait tersebut tergambar bahwa Chairil sedang ‘diserang’ dengan adanya ‘peluru menembus kulit’, tetapi ia tidak mempedulikan peluru yang merobek kulitnya itu, ia berkata “Biar”. Meskipun dalam keadan diserang dan terluka, Chairil masih memberontak, ia ‘tetap meradang menerjang’ seperti binatang liar yang sedang diburu. Selain itu, lirik ini juga menunjukkan sikap Chairil yang tak mau mengalah.
7. tafsirkan puisi karya chairil anwar
Jawaban:
di masjid
kuseru saja dia
sehingga datang juga
kami pun bermuka- muka
seterusnya ia bernyala - nyala dalam dada
segala daya memadamkannya
bersimpah peluh diri yang tak bisa diperkuda
ini ruang
gelanggang kami berperang
binasa-membinasakan
satu menista lain gila
20 mei 1943
semoga membantu
8. jenis puisi apakah aku karya chairil anwar
Jawaban:
luka dan bisa kubawa berlari.lari
9. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? imaji dalam puisi AKU karya CHAIRIL ANWAR ? ? ?
Jawaban:
yaitu Wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. hal ini tercermin dalam bait yang pertama yaitu : kalau samapai waktu ku 'Ku tak mau seorang kan merayu'
memiliki hati yang berani dalam berjuang meskipun banyak resiko yang akan dihadapi. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh. ini disimpulkan pada bait yang ketiga.
Semangat yang tak pernah padam. Sebagaimana yang dinyatakan melalui kalimat “aku mau hidup seribu tahun lagi”. Hal tersebut adalah cermin dan betapa semangat Chairil Anwar untuk berjuang, tidak ingin dibatasi oleh waktu
Penjelasan:
semoga membantu jadikan jawaban yang terbaik yah teman
10. Puisi "Aku" karya chairil anwar
Hai Salam Kenal ^_^
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : 8
Kode Kategori : 6.7.8
Kata Kunci : Puisi
Puisi "Aku"
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Semoga bisa membantu >.<
Soal lain dapat dilihat di
http : //brainly.co.id/tugas/182738
back to school campaign Puisi Aku
Karya : Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Semoga Membantu...
11. pesan moral apa yang terkandung dalam puisi ibu karya chairil anwar
jawaban
Amanat dalam puisi tersebut adalah bagaimana seorang anak mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas berkat yang begitu berlimpah telah memberikan seorang ibu yang begitu mengasihinya dengan tulus dan dengan penuh kasih sayang yang sejati.
penjelasan:semoga membantu
12. Majas apa saja yang ada di dalam puisi AKU karya chairil anwar
hiperbola
smoga membantu
maaf kalo salah
13. LAGU YANG COCOK UNTUK PUISI IBU KARYA CHAIRIL ANWAR
Lagu Bunda melly goeslowlagu bunda melly guslaw
14. puisi fabel karya Chairil Anwar ???
tuhanku
dalam termangu
aku masih menyebut namamu
biar susah sungguh
mengingat kau penuh seluruh
cayamu panas suci
tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
tuhanku
aku hilang bentuk
Remuk
tuhanku aku mengembara di negara asing
Tuhanku
di pintumu aku mengetuk
aku tida bisa berpaing
15. Contoh puisi karya chairil anwar apa?
(AKU) salh satu puisi chairil anwarAku , Maju , Karawang bekasi.
16. menganalisis puisi aku karya chairil anwar
Bait Pertama
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Pada bait ini tertulis keyakinan pengarang yang sangat bulat terhadap apa yang diyakininya, sehingga tak bisa dirayu siapapun. kata "kau"menggambarkan seorang yang dekat atau bisa menjadi siapa saja. Bahkan merayupun tidak diinginkan oleh pengarang
· Bait Kedua
Tak perlu sedu sedan itu
Dalam bait ini sebenarnya penulis bukan bermaksud menghibur siapapun yang merayunya, tapi hal ini bermaksud bahwa penulis tidak akan goyah meskipun dirayu dengan cara apapun.
· Bait Ketiga
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Penulis mengakui bahwa dirinya bukanlah sesuatu yang penting, maka ia tidak perlu dibujuk atau dirayuoleh siapapun.
· Bait Keempat dan Kelima
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Disini, penulis menggambaarkan bahwa keyakinan dan tekadnya sangat bulat. Meski beribu rintangan dan halangan menghadang, tapi penulis tetap memegang teguh keyakinannya.
· Bait Keenam dan Ketujuh
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Pada kalimat ini, peulis menekankan bahwa dirinya tidak peduli dengan semua rintangan yang dihadapinya.
- Tema
Tema puisi ini adalah perjuangan.Seperti pada kalimat di bawah ini :
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
17. Arti dari puisi " Aku " karya Chairil Anwar
Jadi pada intinya puisi aku mengandung makna pengekspresian seorang pemuda yang kental sekali dengan emosionalnya menyatakan tegas dan lantang bahwa beliau ingin sekali hidup lebih lama lagi
18. puisi "aku" karya chairil Anwar bertemakan
semangat kegigihan dalam perjuangan
19. sebutkan puisi karya dari chairil anwar
kalau hanya judulnya
1.PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
2.MALAM
3.PRAJURIT JAGA MALAM
4.KRAWANG-BEKASI
5.DIPONEGORO
6.KENANGAN
7.PERHITUNGAN
8.KESABARAN
9.LAGU BIASA
10.PENERIMAAN
11.TAMAN
12.HUKUM
13.SEMANGAT
14.PELARIAN
15.SENDIRI
16.SAJAK PUTIH
17.DOA
18.1943
19.ISA
20.JANGAN KITA DI SINI BERHENTI
20. puisi doa karya chairil anwar
Puisi Chairil Anwar DOA Kepada Pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namaMu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh cayaMu panas suci tinggal kerlip lilin di kelam sunyi Tuhanku aku hilang bentuk remuk Tuhanku aku mengembara di negeri asing Tuhanku di pintuMu aku mengetuk aku tak bisa berpaling Karya (Chairil Anwar)DOA
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
13 November 1943
- See more at: http://orb.web.id/puisi-doa.html#sthash.pBE2Yd5F.dpuf
21. suasana dan larik yang mendukung dari puisi ibu karya chairil anwar
Suasana dan larik yang mendukung dari puisi ibu karya chairil anwar adalah sedih, karena sangat menyentuh hati mengingat besarnya pengorbanan seorang ibu terhadap anaknya.
PembahasanPuisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama,rima dan penyusunan baris da bait yang bahasanya sangat indah. suasana dalam puisi adalah ungkapan perasaan pada sebuah puisi sedangkan larik ialah suatu tipe data yang terstruktur.
Ciri-ciri dari puisi baru adalah memiliki sajak yang teratur , lebih menggunakan saja syair atau pola pantun,umumnya bberbentuk empat seuntai, bersifat simetris atau memiliki bentuk rapih,terdiri dari kesatuan sintaksis(gatra), disetiap gatara terdiri dari empat sampai 5 suku kata.sedangkan
Ciri-ciri dari puisi lama adalah sastra lisan karena disampaikan dan diajarkan dari mulut-kemulut, sangat terikat dengan kaidah dan aturan-aturan yang masih berlaku seperti bahasa,diksi,rima intonasi dan sebagainya,tidak diketahui siapakah nama pengarang dari puisi tersebut
Jenis-jenis puisi lama adalah:
Mantra adalah ucapan yang dianggap sakral dan memiliki kuatan gaib. Pantun adalah puisi lama yang masih bertahan sampai sekarang ini. Karmina adalah pantun yang sangat pendek atau biasa disebut engan pantun kilat Taibun adalah pantun yang memiliki jumlah baris yang selalu genap Syair adalah puisi atau karya sastra yang memiliki sajak a-a-a-aPelajari lebih lanjut materi tentang contoh puisi suka cita anak indonesia https://brainly.co.id/tugas/21843827 materi tentang jenis puisi https://brainly.co.id/tugas/21403754
----------------------------------------------------
Detail jawabanKelas : VIII
Mapel : Bahasa Indonesia
Bab : Sastra
Kode : 8.1.1
Kata Kunci : Puisi, Suana, Larik, Ciri-ciri puisi
Suasana dan larik yang mendukung dari puisi ibu karya Chairil Anwar adalah sebagai berikut.
Suasana yangmendukung adalah suasana yang menyentuh hati pendengar dan pembacanya. Karena dalam puisi karya Chairil Anwar menggunakan tatanan larik (tipografi) yang sangat mendukung untuk menciptakan suasana puisi tersebut.
Pembahasan
Puisi adalah suatu karya sastra tulis yang merupakan ungkapan isi hati dan perasaan penyair dengan menggunakan bahasa dan irama dalam pembuatannya.
Unsur-unsur dari sebuah puisi terdiri dari dua struktur, yaitu:
Struktur batin
Tema merupakan makna yang ingin disampaikan penyair kepada pendengar atau pembaca. Rasa merupakan sikap yang ditunjukkan penyair dalam membacakan sebuah puisi. Nada merupakan sikap penyair terhadap suara atau nada yang berkaitan dengan puisi yang dibacakan. Tujuan merupakan pesan moral yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca atau pendengar.Struktur fisik
Perwajahan puisi merupakan bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris, tepi kanan-kiri, halaman yang tidak dipenuhi kata-kata. Pilihan kata merupakan pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair dalam mengungkapkan puisi yang dibacakan. Imaji merupakan susunan kata dalam puisi yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi dari penyair meliputi, pendengaran, penglihatan, dan perasaan. Kata konkrit merupakan bentuk kata yang bisa ditangkap oleh indera manusi. Gaya bahasa merupakan penggunaan bahasa yang bisa menimbulkan efek dan konotasi tertentu. Rima merupakan persamaan bunyi dari penyair dalam pembacaan sebuah puisi.Jenis-jenis puisi , sebagai berikut:
Puisi lama merupakan jenis puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan.
Mantra merupakan ucapan-ucapan yang memiliki kekuatan magis. Pantun merupakan bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik dengan rima akhir a b a b. Karmina merupakan jenis pantun kilat yang bentuknya lebih pendek dari pantun. Seloka merupakan jenis pantun berkait yang berisi pepatah. Gurindam merupakan jenis puisi yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama. Syair merupakan puisi lama yang terdiri dari empat baris dengan bunyi akhiran yang sama. Talibun merupakan jenis pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki irama a b c a b c.Puisi baru merupakan jenis puisi yang tidak terikat oleh aturan.
Balada merupakan sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan. Romansa merupakan jenis puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Soneta merupakan jenis puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi 2, dimana 2 bait pertama masing-masing 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing tiga baris. Himne merupakan jenis nyanyian pujaan yang biasanya pujaan ditujukan untuk Tuhan atau Dewa.Pelajari lebih lanjut
materi tentang suasana dan lirik puisi Chairil Anwar brainly.co.id/tugas/22653142
------------------------------------------------------ Detail jawabanKelas: 8 - SMP
Mapel: Bahasa Indonesia
Bab: Sastra (Puisi)
Kode: 8.1.1
Kata kunci: Puisi, jenis puisi, puisi Chairil Anwar.
AJ.
22. 1. Apa kesan kamu terhadap puisi AKU karya Chairil Anwar?2. Apa kesan kamu terhadap puisi Di mesjid karya Chairil Anwar?
Jawaban:
Sangat menarik puisi yang anda buat
23. Apa amanat dari puisi sendiri karya chairil anwar?
Jawaban:
Puisi Sendiri menggambarkan kondisi seseorang yang kesepian di tengah-tengah kesedihannya. Seseorang yang merindukan sosok ibu, yang karena kesalahannya sendiri dia harus merasakan itu. Kini, seseorang tersebut hanya bisa membenci dirinya sendiri dan sangat kesepian tanpa kehadiran ibu.
Penjelasan:
maaf klo salah
24. ada berapa baris di puisi aku karya chairil anwar
ada 13 baris pada puisi Aku13 kata guru bhs,indonesia gue
25. tema puisi Aku karya chairil anwar
menggambarkan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan
26. apa yang dibahas dalam puisi "aku" karya chairil anwar ?
Yang dibahas dalam puisi "AKU" karya Chairil Anwar adalah tentang kegigihan hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain walaupun banyak rintangan yang ia hadapi. (Mencari tujuan hidup)
27. puisi aku karya chairil anwar
aku, aku adalah aku, berdiri seperti paku, dan seterusnya...Berdiri seperti paku dan Aku,aku adalah aku.
28. Puisi aku karya chairil anwar dan parafrasenya
Aku
Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
parafrasenya :
Jika sudah sampai waktu yang kumiliki di dunia ini maka aku tidak ingin ada lagi yang akan membujukkan. Tidak juga dia atau siapapun yang ada di dunia ini untuk membujukkan lagi tentang apapun.
Tidaklah usah kita bersedih apalagi menangis karena aku sendiri bukan sesuatu yang penting. Aku bukanlah orang yang tepat untuk ditangisi karena aku sendiri adalah orang yang terbuang. Namun aku akan tetap teguh pada pendirianku walau apapun yang ada di depan. Apapun yang ada dihadapnku, aku tidak pernah peduli tetapi jika masih ada kesempatan maka kuharap masih ada umur untuk melakukan apa yang kuinginkan.kelas : VI SD
mapel : B indonesia
kategori : parafrase puisi
kata kunci : puisi , AKU, chairil anwar , parafrase
Pembahasan :
chairil anwar adalah penyair terkemuka indonesia , lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 – meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun.
salah satu karya chairil anwar yang terkenal adalah AKU
puisi AKU karya chairil anwar
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
parafrase adalah mengubah puisi menjadi bentuk sastra lain (prosa).
parafrase dari puisi AKU
Jika nanti waktu ku telah tiba dihadapan ku, jika waktu itu benar" hendak menyapaku, jika waktu itu benar" ingin membawa ku pergi, aku tidak siapapun menghadang dan mempengaruhiku apapun bentuknya siapapun orangnya tidak satupun orang yang akan kudengarkan jika dia memintaku melakukan sesuatu hal apapun itu . Aku juga tidak perlu semua rasa iba dan tangis itu jika aku telah tiada disini karena itu tidak akan membuat ku menjadi lebih baik, aku ini hanya seseorang yang sangat hina dan tidak ada harganya aku hanyalah seorang yang tidak berdaya yang hanya tercampakkan dari masyarakat disekitar ku. Aku ini sampah dalam lingkungan ku, aku ini hanyalah se onggok daging yang terbuang dari kelompoknya, seonggok daging yang anjingpun belum tentu ingin memakannya. Aku ini binatang yang sangat jalang dihadapan malaikat yang ada disekitarku .
Biar raga ini sakit berdarah karena semua cercaan yang datang padaku , baik itu berupa makian, hinaan yang bagaikan peluru menusuk kulit ku hingga berdarah dan terkelupas , aku tidak akan pernah menyerah begitu saja, aku tidak akan pernah takut akan hal itu, aku tidak akan pernah menangis karena hal itu.
Semua yang kurasa akan membuatku terus semangat tanpa berputus asa walaupun tidak ada yang menjadi penyemangat hidup ku untuk tetap maju , aku akan terus berkoar dan menerjang dengan semua derita dengan segenap kemampuanku.
Semua rasa sakit yang kurasakan akan kubawa berlari tanpa ragu sedikitpun tanpa merasakan perih walaupun darah itu mengalir dari tubuh ku. Walau rasa malu itu membanjiri darah ku , walau rasa takut ini membuat jantung ku berdetak kencang aku akan tetap tenang dan maju perlahan hingga hilang semua luka yang ada, hingga hilang semua malu yang ada, hingga hilang semua hina yang ada pada diriku.
Jika sudah hilang semua penderitaan dan beban itu aku tidak akan peduli lagi semua kenangan yang ada pada saat itu, baik itu luka yang teramat dalam maupun hinaan yang begitu memalukan hidupku.
Yang aku fikirkan sekarang keinginan ku untuk hidup selamanya dalam keadaan apapun itu , dalam hal apapun itu, dalam sakit apapun itu aku sangat ingin hidup selamanya disini apapun yang terjadi , aku tidak akan peudli apapun pendapat orang lain tetntang diriku , biar aku begitu egois untuk hal semacam ini tapi sungguh aku teramat ingin dan berharap bisa hidup selamanya dihati dan fikiran bangsa ku Indonesia dan aku ingin semua orang mengenal dan mengenang semua karya ku sampai kapanpun itu, sampai akhir masa nanti itu adalah harapanku yang paling terbesar dalam hidup ini. Walaupun nanti aku telah tiada
29. Majas apa saja yang ada dalam puisi AKU karya chairil anwar?
1. majas hiperbola pada kalimat “Aku tetap meradang menerjang”.
2. majas metafora pada kalimat “Aku ini binatang jalang”.
30. majas puisi aku karya chairil anwar
Jawaban:
1. majas hiperbola pada kalimat "Aku tetap meradang menerjang".
2. majas metafora pada kalimat "Aku ini binatang jalang".
31. Siapakah "aku" dalam puisi "aku" karya chairil anwar
org yg bersemangat dalam perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Chairil Anwar sendiri looo
32. ulasan puisi aku karya chairil anwar
AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
33. puisi singkat karya chairil anwar
AKU BERKACA
Ini muka penuh luka
Siapa punya?
Ku dengar seru menderu
Dalam hatiku
Apa hanya angin lalu?
Lagi lain pula
Menggelepar tengah malam buta
Ah..!!!
Segala menebal, segala mengental
Segala tak ku kenal..!!!
Selamat tinggal…!!
Kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Cahaya Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu Mu aku bisa mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
wkwk cari di gugel gih, banyak wkwk
34. puisi ibu chairil anwar
Puisi Chairil Anwar- Ibu
Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai
Ibu…..
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah
Ibu…..
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun…..
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu….
Ibu….
Aku sayang padamu…..
Tuhanku….
Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya…..
35. apa isi puisi yang berjudulkan do'a karya Chairil Anwar!apa isi puisi yang berjudulkan aku karya Chairil anwar!
Jawaban:
kita harus mendekatkan diri kita Kepada Tuhan dalam keadaan apapun
36. Puisi Ibu karya Chairil Anwar analisis unsur batin dan unsur fisik
Jawaban:
Penjelasan:
Tema (sense) adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat. Tema dari puisi “ibu” yang diciptakan oleh Chairil Anwar adalah sebuah perasaan terima kasih dari seorang anak kepada seorang ibu yang telah merawat dan membesarkannya dengan kasih sayang yang tulus.
Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana. Tipografi dalam puisi “ibu” oleh Chairil Anwar adalah berbentuk lurus kebawah dan tertata rapi. Tidak ada yang berlebihan hanyalah suatu perasaan seorang anak yang mendalam bagi seorang ibu yangmungkin membacanya, sang pembaca akan terbawa pada suasana yang lebih tenang, sedih dan haru yang mendalam.
Amanat (intention) atau pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair melalui karyanya. Amanat dalam puisi tersebut adalah bagaimana seorang anak mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas berkat yang begitu berlimpah telah memberikan seorang ibu yang begitu mengasihinya dengan tulus dan dengan penuh kasih sayang yang sejati.
Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain. Nada dalam puisi tersebut adalah membuat sang pembaca membaca dengan nada yang miris dan penuh penghayatan akan sosok yang ada di dalam puisi tersebut.
Rasa atau emosional adalah sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan, keheranan, kesedihan, kemarahan atau yang lain. Rasa dalam puisi tersebut adalah merasakan sedih , terharu, dan rasa terima kasih .
Perasaan (feeling) adalah sikap pengarang terhadap tema (subjek matter) dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan lain-lain. Pada puisi ini, penyair memiliki perasaan yang mengungkapkan terimakasih serta meminta maaf kepada sang ibu.
Enjambemen adalah pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya. Puisi ini memiliki pengulangan kata depan yang terdapat disetiap dua barisnya (a-b-a-b)
Kata konkret (imajinasi) adalah penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair. Puisi yang berjudul “ibu” ini tidak terlalu memuat kata-kata kiasan atau majas yang berlebihan. Jadi, penggunaan kata konkret di dalam puisi ini sangat memiliki porsi yang banyak sehingga dapat membuat orang yang awam akan puisi dapat mengerti dengan mudah.
Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi. Diksi yang dipakai oleh penyair menggabarkan rasa hormat kepada ibu dan menunjukkan perasaan yang dalam karena menggunakan kata-kata yang dalam sehingga mampu menyentuh hati pembaca dan pendengar puisi ini.
Akulirik adalah tokoh aku (penyair) di dalam puisi. Dalam puisi ini, penyair memerankan dirinya sebagai tokoh anak yang sedang berbicara kepada ibunya.
Rima adalah pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal, tengah maupun akhir. Rima dalam puisi tersebut adalah dengan kata “ibu” dan peekanannya juga ada pada kata tersebut.
Verifikasi adalah berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir); ritma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi).Persamaan bunyi (rima) terdapat pada beberapa kata, seperti kata “ibu”. Ritma disini tergantung pada si pembaca puisi yang menjiwai puisi ini.
Majas adalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi. Majas dalam puisi tersebut adalah tata bahasa dan penekanan yang ada dalam puisi dengan judul “ibu” dan penyair menulis dengan gaya yang indah dan dapat dirasakan juga agi sang pembaca sehingga puisi tersebut dapat tersampaikan.
Citraan (pengimajian) adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indera penglihatan). Citraan dalam puisi “ibu” oleh chairil Anwar adalah menggambarkan apa yang dirasakn sang penulis dan seorang pembaca juga akan merasakan hal yang sama pada saat membaca puisi tersebut dengan penuh penghayatan.
KESIMPULAN
Dari semua pernyataan yang ada pada makalah kami dapat di deskripsikan bahwa puisi memiliki suatu pesan yang mengandung nilai yang ingin disampaikan oleh penulis bagi para pembaca. Kami dari kelompok dapat memahami apresiasi karya sastra, bahwa apresiasi adalah “suatu kegiatan mengakrabi karya sastra untuk mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan penikmatan terhadap karya itu hingga diperoleh kekayaan wawasan dan pengetahuan, kepekaan pikir, dan rasa terhadap berbagai segi kehidupan”.
Maaf kalo salahhh
Jawaban:
ini jawabanya
Penjelasan:
Tema (sense) adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat. Tema dari puisi “ibu” yang diciptakan oleh Chairil Anwar adalah sebuah perasaan terima kasih dari seorang anak kepada seorang ibu yang telah merawat dan membesarkannya dengan kasih sayang yang tulus.
Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana. Tipografi dalam puisi “ibu” oleh Chairil Anwar adalah berbentuk lurus kebawah dan tertata rapi. Tidak ada yang berlebihan hanyalah suatu perasaan seorang anak yang mendalam bagi seorang ibu yangmungkin membacanya, sang pembaca akan terbawa pada suasana yang lebih tenang, sedih dan haru yang mendalam.
Amanat (intention) atau pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair melalui karyanya. Amanat dalam puisi tersebut adalah bagaimana seorang anak mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas berkat yang begitu berlimpah telah memberikan seorang ibu yang begitu mengasihinya dengan tulus dan dengan penuh kasih sayang yang sejati.
Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain. Nada dalam puisi tersebut adalah membuat sang pembaca membaca dengan nada yang miris dan penuh penghayatan akan sosok yang ada di dalam puisi tersebut.
Rasa atau emosional adalah sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan, keheranan, kesedihan, kemarahan atau yang lain. Rasa dalam puisi tersebut adalah merasakan sedih , terharu, dan rasa terima kasih .
Perasaan (feeling) adalah sikap pengarang terhadap tema (subjek matter) dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan lain-lain. Pada puisi ini, penyair memiliki perasaan yang mengungkapkan terimakasih serta meminta maaf kepada sang ibu.
Enjambemen adalah pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya. Puisi ini memiliki pengulangan kata depan yang terdapat disetiap dua barisnya (a-b-a-b)
Kata konkret (imajinasi) adalah penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair. Puisi yang berjudul “ibu” ini tidak terlalu memuat kata-kata kiasan atau majas yang berlebihan. Jadi, penggunaan kata konkret di dalam puisi ini sangat memiliki porsi yang banyak sehingga dapat membuat orang yang awam akan puisi dapat mengerti dengan mudah.
Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi. Diksi yang dipakai oleh penyair menggabarkan rasa hormat kepada ibu dan menunjukkan perasaan yang dalam karena menggunakan kata-kata yang dalam sehingga mampu menyentuh hati pembaca dan pendengar puisi ini.
Akulirik adalah tokoh aku (penyair) di dalam puisi. Dalam puisi ini, penyair memerankan dirinya sebagai tokoh anak yang sedang berbicara kepada ibunya.
Rima adalah pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal, tengah maupun akhir. Rima dalam puisi tersebut adalah dengan kata “ibu” dan peekanannya juga ada pada kata tersebut.
Verifikasi adalah berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir); ritma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi).Persamaan bunyi (rima) terdapat pada beberapa kata, seperti kata “ibu”. Ritma disini tergantung pada si pembaca puisi yang menjiwai puisi ini.
Majas adalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi. Majas dalam puisi tersebut adalah tata bahasa dan penekanan yang ada dalam puisi dengan judul “ibu” dan penyair menulis dengan gaya yang indah dan dapat dirasakan juga agi sang pembaca sehingga puisi tersebut dapat tersampaikan.
Citraan (pengimajian) adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indera penglihatan). Citraan dalam puisi “ibu” oleh chairil Anwar adalah menggambarkan apa yang dirasakn sang penulis dan seorang pembaca juga akan merasakan hal yang sama pada saat membaca puisi tersebut dengan penuh penghayatan.
KESIMPULAN
Dari semua pernyataan yang ada pada makalah kami dapat di deskripsikan bahwa puisi memiliki suatu pesan yang mengandung nilai yang ingin disampaikan oleh penulis bagi para pembaca. Kami dari kelompok dapat memahami apresiasi karya sastra, bahwa apresiasi adalah “suatu kegiatan mengakrabi karya sastra untuk mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan penikmatan terhadap karya itu hingga diperoleh kekayaan wawasan dan pengetahuan, kepekaan pikir, dan rasa terhadap berbagai segi kehidupan”.
37. tema puisi aku karya chairil anwar
kegigihan dalam perjuangan
38. 1. Apa kesan kamu terhadap puisi Diponegoro karya Chairil Anwar?2. Apa kesan kamu terhadap puisi Derai - Derai Cemara karya Chairil Anwar? 3. Apa kesan kamu terhadap puisi Karawang Bekasi karya Chairil Anwar?
Jawaban:
Sangat Bagus dan Keren Bisa membuat saya ingin mendengarkan lagi
39. apa makna dari puisi AKU karya Chairil Anwar?
Si Binatang Jalang”, julukan bagi Chairil Anwar dari karyanya yang berjudul Aku, beliau adalah penyair terkemuka di Indonesia. Diperkirakan beliau telah menulis kurang lebih 240 karya. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin beliau dinobatkan sebagai pelopor angkatan ’45 sekaligus puisi modern Indonesia.
Banyak orang yang menganggap kehidupan Chairil Anwar ini berantakan, penulis pun beranggapan seperti itu. Bagaimana tidak dilihat dari latar belakang kehidupannya beliau lahir dari keluarga yang berada, bahkan beliau diperlakukan manja karena beliau adalah anak tunggal, namun beliau masih cenderung keras kepala dan tidak ingin kehilangan apa pun. Akan tetapi kehidupan keluarganya tetap saja berantakan. kedua orang tuanya berpisah kemudian beliau tinggal bersama ibunya di Batavia (yang sekarang menjadi jakarta) dan beliau mulai berkenalan dengan dunia sastra sekitar tahun 1940.
Dari banyaknya karya yang telah diciptakan oleh Chairil Anwar penulis ingin memaknai salah satu dari karya-karya beliau yang berjudul “Aku”. Menurut penulis makna yang terkandung dalam puisi Aku sangat menarik dan indah.
“Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau”
Seperti pada bait pertama yang memiliki makna bahwa beliau ingin membuang semua kekhawatirannya akan kematian. Dan juga tidak peduli terhadap siapa pun yang merayunya, bahkan tidak juga kekasihnya sendiri.
“Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan yang terbuang”
Bait kedua memiliki makna bahwa beliau memberikan pesan kepada orang-orang terdekatnya supaya melepaskannya, jika saatnya untuk menghadap sang khalik telah tiba. Bahkan beliau menyebut dirinya sebagai binatang jalang, sebagai simbol kehinaan dirinya.
“Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang”
Bait ketiga terdapat makna bahwa beliau telah berterus terang tentang apa yang telah di deritanya, akan tetapi beliau tetap mencoba untuk menanggungnya sendiri. Karena jika saatnya tiba rasa sakit yang di derita nya akan hilang.
“Luka dan bisa ku bawa berlari
Hingga hilang pedih perih”
Di bait terakhir beliau mengatakan bahwa beliau ingin hidup seribu tahun lagi. Artinya beliau ingin semua karyanya hidup selamanya walau pun kini beliau tlah tiada.
“Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi”
Jadi pada intinya puisi aku mengandung makna pengekspresian seorang pemuda yang kental sekali dengan emosionalnya menyatakan tegas dan lantang bahwa beliau ingin sekali hidup lebih lama lagi.
40. Puisi DOA Karya Chairil Anwar Terdiri dari
Penjelasan:
Open in app
Get started
Badrul Arifin
Badrul Arifin
Follow
Apr 29, 2019
·
1 min read
Save
DOA
karya Chairil Anwar
Mata Tajam Sang Binatang Jalang
Kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Cahaya Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu Mu aku bisa mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
semoga membantu
[semangat belajar